Terlambat
Sesampainya aku di rumah sakit Papa sudah tidak bernyawa , papa sudah terbaring lemas tidak berdaya , semua selang infus nya pun sudah di cabut , sekujur tubuhnya pun di tutupi dengan Kain putih
Kenapa ? Seharus nya akulah , ini semua salah ku sehingga Mama dan Papa celaka
Ka Raisa ? Kini dia sudah terduduk lemas di lantai menangis sepuas puas nya
" Dokter pasti salah , yah dokter pasti salah hahaha ini tidak mungkin " ucap Ka Raisa tertawa dengan air mata yang mengalir deras di pipinya
" Dokter Papa saya masih hidup , ini pasti salah , papa saya seharus nya sekarang ada di rumah , kami seharus nya makan malam bersama , ini pasti salah dok ini salah " ucap Ka Raisa berlutut di depan kaki Dokter
Bagaimana ini ? Aku aku tidak pernah menenangkan seseorang untuk berhenti menangis
" Ka " Aku berjalan menghampiri Ka Raisa yang masih terduduk di lantai
" Ken , Ken Papa masih hidup kan , gak mungkin gak hiks hiks " Ka Raisa mendekat ke arah Ku mengguncang tubuhku yah dia tertawa tetapi air mata masih mengalir deras di pipinya
" Ka , Ka Raisa sadar Ka , Papa sudah tenang di sana" teriak ku aku memeluk Ka Raisa yang terisak
" gak mungkin hiks hiks , gak mungkin " ucap Ka Raisa lemas di pelukan ku
Aku juga tidak ingin kehilangan Papa ka , sungguh aku ingin menangis Ka sungguh aku ingin tetapi aku takut ini akan menambah kesedihan Ka Raisa
" Aldo "
Appa memanggil nama yang masih asing di telinga ku
" iya appa ? " tanyaku menatap ke arah Appa yang berdiri di pintu ruangan
" Mama angkat kamu ingin bertemu kalian berdua " ucap Appa membuat Ka Raisa tersadar
" Mama " ucap ku dan Ka Raisa bersamaan
Kami refleks berlari keruangan tempat mama di rawat
Deg
" Mama !!! " aku dan Ka Raisa berlari ke arah mama yang terbaring lemas
" Ra raisa jaga di dirimu baik baik nak , jangan nakal " Mama memegang pipi chubby Ka Raisa dan menghapus segala jejak air mata di sana
Kini pandangan mama beralih ke arah ku dia memandangku lekat lalu tersenyum
" Kamu anak baik Ken , Mama bersyukur pernah punya anak sepertimu , K ken setelah ini ka kamu bukan Kenzo tapi Aldo , Kenzo sudah sudah hilang bersama kenangan "
" M ma mama ssaayang Kalian "
Setelah mengatakan itu mata Mama terpejam perlahan
Mama dan Papa sudah tiada , sungguh aku benar benar tidak bisa menerima kenyataan pahit ini
Ini sungguh terlalu cepat
Mama Papa Kenzo sayang kalian
.
Di rumah lama ku bendera hijau sudah terpasang di sana , semua orang datang
Teman lama mama , teman arisan Mama , rekan kerja papa , anak buah kami di bengkel , tetangga tetangga , teman teman ku , dan semua guru guruku datang untuk turut berduka cita
Kini aku sendirian mengurung diri di kamar , sudah banyak teman teman ku bahkan Eomma dan Appa datang untuk menyuruh ku makan
Tapi makanan itu sama sekali tidak ada niat untuk ku lirik , aku sekarang ini benar benar kacau
Aku terduduk di sudur ruangan dengan album foto yang menampakan senyuman bahagia Mama dan Papa
Aku tidak ingin kehilangan Mama dan Papa sungguh aku tidak ingin
" Aldo makan ya de " Ka Keysa datang sambil membawa nampan di tangan nya
Dia berjongkok di hadapan ku , aku yang masih memandangi foto Mama dan Papa tidak menghiraukan keberadaan Ka Keysa
" Al sampai kapan kamu kayak gini " ucap nya menyapu air mata ku yang masih mengalir deras
" Ka Keysa tau , Mama dan Papa angkat kamu pasti tidak ingin melihat kamu seperti ini , mereka pasti sedih Al , makan ya de , atau kamu mau keluar aja mumpung Mama dan Papa kamu belum di makamkan " ucapnya mendekap kedua belah pipiku agar aku menatap nya
" Ayo de " dia menarik tangan ku menuju pintu kamar
Sesampainya di bawah , Mama dan Papa sudah selesai di mandikan
Aku duduk di samping Ka Raisa yang juga berantakan , kantung matanya juga sama tebalnya dengan ku
Tandanya dia juga sama bersedih nya seperti aku
Cup
Cup
Aku mencium pipi Mama dan Papa untuk terakhir kalinya , ku pandangi wajah Mama dan Papa yang terlelap bagaikan orang yang tidur
" Lihat lah sebentar kedua orang tuamu de , jika sudah kami akan segera membungkus nya " Ucap paman itu memandang ke arah kami berdua
Aku dan Ka Raisa kembali memandangi wajah mama dan papa lalu memgangguk pelan seakan mengatakan kami sudah selesai
Setelah kami mangangguk mengangguk , mereka segera membungkus Mama dan Papa
Sebelum kain Kafan membungkusmu itulah detik detik terakhir aku melihat wajah kalian Mama dan Papa yang selama ini sudah merawat ku tanpa mengeluh
Selamat jalan Papa dan Mama
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan voote dan coomen
Part selanjutnya adalah part terakhir guys
Kamis 2 juli 2020
Update langsung 4 part soal nya author mau ke akun yang lama MariaOlfah04
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO M² PRATAMA ( END )
MizahKenapa harus aku ? Kenapa bukan mereka ? Bukan kah banyak sekali manusia Di Dunia ini , tetapi kenapa masalah seakan lebih betah datang padaku ? Ini bukan cerita cinta Baca kelanjutan nya kalo penasaran Taypo bertebaran Bahasa non baku Sekali lag...