Eunha ayo cepetan, papa tunggu di bawah. " teriak pak suho dari bawah.
Eunha menyiapkan perlengkapan sekolahnya. Karena kurang 10 menit lagi bel masuk sekolah pasti dibunyikan. Rambutnya pun belum ia sisir dan seragamnya masih berantakan. Dengan asal ia mencepol rambutnya dengan jedai. Ia hanya mengoleskan bedak tipis ke wajahnya ,namun itu tidak menghilangkan kesan keceraanya, ia tetap cantik. Eunha dengan sigap mengikap tali sepatunya lalu mengambil tas ranselnya berlari menuruni tangga.
"Kamu mau ke sekolah atau mau ke jualan sayur keliling?" Suho hanya menggeleng-geleng kepalanya melihat Eunha.
"Aduh de pah ngak usah banyak tanya telat nih,nanti aja di mobil beresinya." Berlari keluar ke arah mobil.
"Eh tunggu! Eunha kamu tidak makan? " Kata sowon yang baru keluar dari dapur.
"Aduh mah , sudah telat nih."katanya panik.
"Ibu kan sudah siapin roti sama susu loh. Nanti kamu lapar gimana?" Merasa khawatir.
"Maaf mah, Eunha nantinya sarapan di mobil aja. Dadah mama."melambai sambil membuka pintu mobil.
"Dah, hati-hati ya sayang." membalas lambaian Eunah tertawa sarkastik.
Suho yang melihat tingkah lucu anaknya hanya tertawa cekikikan. Ia mengikutinya di belakang.
"Udah kan pa, buruan cepetan." Gerutu Eunha kesal sendiri.
Suho pun mengiyakan perintah Eunha,ia mulai menjalankan mobilnya keluar rumah. Sedari tadi Eunha hanya lihatin jam tangan di pergelangan tanganya. Namun hal yang tidak menguntungkan terjadi, kondisi jalan sangat ramai jadi susah untuk mengebutkan mobil.
"ya ampun tinggal tiga menit lagi, bisa mampus aku." Kata Eunha di dalam hati dengan perasahan jengkel dan khawatir. Ia hanya bisa pasrah dengan keadaannya.
"Omg, aku pasti telat pah." Keluh Eunha sambil menggigiti ujung kuku jari kelingkingnya yang dicat warna biru muda.
"Kalau telat kan ngak papa, mana berani mereka menghukum anak papa yang imut dan cantik ini." Merayu eunha agar tidak terlalu khawatir.
Mereka akhirnya sampai di depan halaman sekolah. Eunha buru buru keluar dari mobil. Tidak ada lagi siswa yang baru datang ke sekolah, keadaanya sudah begitu sepi, hanya terlihat seorang satpam yang menjaga pintu gerbang.
"Ngak usah mempersulit diri,udah cepetan masuknya. Ikutin aja alurnya." Dengan entengnya menyuruh Eunha yang agak ragu masuk ke sekolah.
"Baik deh pah, aku pamit yah. Gerbangnya sudah ditutup sekitar lima menit yang lalu." Eunha frustasi berlari ke arah gerbang sekolah.
Tubuh Eunha bergetar seketika, isi kepalanya mulai banyak pikiran. Ia memikirkan bagaimana kedepanya setelah ini. Mungkin ia tidak dihukum? atau ada seseorang yang rela membantunya? Kalau telat itu sudah pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story ✔
ФанфикEunha. Siapa sih yang tidak tahu dia? Gadis yang sangat populer di sekolahnya, cantik, kaya lagi. Bahkan semua orang mengakui kecantikan yang dimilikinya. Hem. Tapi dibalik itu wataknya sangat dingin, cuek dan tidak peduli terhadap siapapun kecual...