perayaan malam

682 166 16
                                    

Semua siswa dan siswi pun telah hadir tanpa terkecuali. Eunha mencibir saat melihat Jimin yang datang berbarengan dengan Sana, Joy, dan Jenny. Apalagi terlihat Sana yang berusaha mendekati tubuhnya dengan tubuh Jimin membuat Eunha malas menatapnya. Bukannya ia cemburu tapi menurutnya itu lucu melihat Sana yang diabaikan oleh Jimin. Sekarang ia ingin meledek Sana dan memakinya habis habisan.

"Hey." Eunha pun menengadah menatap pemilik suara yang begitu akrab di telinganya.

Masih belum berucap Eunha menatap Jinyoung dengan intenz. Saat merasakan hawa aneh ia pun cepat memutar bola matanya ke segala arah.

"Dingin ya." Ucap Jinyoung yang semakin mendekatkan tubuhnya dengan tubuh mungil Eunha. Mungkin sekitar lima senti lagi lengan mereka bersentuhan. Eunha pun cepat cepat menjauh dari Jinyoung.

"Ngapain dekat dekat, itu banyak ruang." Eunha pun menunjuk ke samping Xiumin dengan dagunya.

"Kamu kan lagi dingin. Jadi aku ingin mendekatkan tubuhku dengan tubuhmu supaya rasa hangat dalam tubuhku berpindah ke tubuhmu." Ucap Jinyoung polos sambil tersenyum simpul.

"Hem, hem." Kata Xiumin dan Yerin serentak menatap ke Eunha dan Jinyoung. Mereka bahkan berusaha menjauhkan diri.

"Ya tuhan, ngapain aku merasa salah tingkah. Aku harus bagaimana? Jantung! kumohon bisa kan tidak berpacu hebat dulu." Ucap Eunha dalam hati sambil menunduk. Ia kini tidak berani menatap Jinyoung.

"Sok tau, bukannya aku hangat paling paling aku dibuat merinding dekat dengan kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sok tau, bukannya aku hangat paling paling aku dibuat merinding dekat dengan kamu." Ungkap Eunha melotot.

"Apa mungkin merinding karena lagi deg degan. Biasanya kan orang jatuh cinta begitu. Iya kan Yerin?" Xiumin pun memandangi Yerin agar ucpanya dibenarkan.

Dan benar saja, Yerin meresponinya. "Iya! Aku juga dulunya kayak gitu." Kata Yerin tersipu malu menatap Xiumin.

"Hem, kok aku mencium bau bau orang yang akan berpacaran. Seperti peramal Xiumin mendengus ke kanan dan ke kiri. Setelah menatap Eunha dan Jinyoung bergantian dia pun mangut mangut sambil tersenyum.

"Aku juga sama." Yerin pun ikut ikutan mendengus melakukan hal yang sama dengan Xiumin.


Pak Jackson dan Bu Yuju kini datang ke kerumunan. Dua guru ini kini memberikan instruksi supaya semua siswa dan siswi berjejer melingkari api unggun yang mulai terbakar. Uap api pun kini mulai tercium bersamaan hembusan angin.

Api yang tadinya kecil pun semakin lama semakin berkobar dan panasnya pun kini dapat dirasakan oleh tubuh. Para siswa yang hadir pun mendekatkan tubuh mereka ke api unggun untuk merasakan kehangatan.

Setelah api mulai agak mereda tidak setinggi sebelumnya. Pak Jackson berdiri di tengah tengah lingkaran siswanya. Bu Yuju pun melakukan hal yang sama.

"Anak anak ini adalah malam pertama kita di pantai. Sangat jarang kita mengadakan perayaan seperti ini. Jadi mari kita membuat perayaan yang berkesan." Suara tegas pak Jakson membuat semua siswa menatapnya patut. Semua siswa pun bersorak dengan girang.

Love Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang