Terpeleset

877 299 44
                                    


Sekitar sepuluh menit kemudian, Jinyoung pun memasuki kelas. Sontak beberapa siswa mengerumuninya. Mereka tidak kalah dengan wartawan yang akan menanyakan beberapa pertanyaan.

 Mereka tidak kalah dengan wartawan yang akan menanyakan beberapa pertanyaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disana juga ada Sana, Joy dan Jenny yang ikut disekelilinng Jinyoung. Bahkan mereka nekat mendorong beberapa siswa agar mereka bertatapan langsung dengan Jinyoung. Suasana semakin ribut dengan kedatangan siswa yang lain, apalagi para cewek yang merupakan fans baru Jinyoung.

Eunha yang menyadari keributan dikelasnya pun melepaskan handsetnya dan ikut penasaran akan mereka. Yerin yang tadinya duduk disampingnya langsung menghilang, entah kapan perempuan itu ikut berada di samping Jinyoung.

"Jinyoung! Apa benar difoto ini adalah kamu dan Eunha?" Ucap Sana cemberut, mukanya terlihat kalau ia tidak suka melihat Eunha dan Jinyoung di foto itu.

"Iya, itu benar." Ujar Jinyoung yang masih bingung. Sebenarnya ia tidak pernah membayangkan kalau karena pemotretan itu bisa membuat anak anak pada heboh.

"Tapi kok bisa kamu berfoto berdua. Apalagi fotonya beredar di media sosial." Tambah Joy. Ia sangat ingin merobek robek foto itu detik ini juga.

"Itu karena acara fanmeeting kemarin, aku dan Eunha menghadiri acara tersebut. Karena akan diadakan suatu lomba pemotretan terpaksa aku mengajak Eunha berpasangat. Eh ternyata kami berdua memenangkannya dan pastinya foto kami beredar di media sosial."Sambung Jinyoung jujur. Sesekali ia ingin melirik Eunha tapi ia tidak dapat melihat ke arah mejanya karena terhalangi beberapa siswa. Ia tetap tersenyum agar tidak melukai perasaan Sana.

"Tapi kamu kok mau berpasangan dengan Eunha. Lebih baik kan dengan aku saja." Tutur Sana membanggakan dirinya. Ia menatap Jinyoung penuh harap.

"Bilang saja kamu cemburu." Ledek Yerin yang sedari tadi diam di samping Jinyoung.

"Kenapa, daripada dengan teman kamu yang dingin itu. Pantesan dia tidak punya teman." Ucap Sana melototi Yerin tersenyum licik.

"Apa kau bilang, jaga ya ucapan kamu." Suara Yerin semakin meninggi, ia sangat tidak terima penghinaan Sana.

"Memang itu faktanya. Iya kan?" Dengan bangganya Sana menanyakan ke kedua temanya.

"Ya!" Serempak Joy dan Jenny.

Sontak kedua temanya menyetujui perkataan Sana. Mereka bahkan mencibir Yerin dan memakinya.

Yerin pun tambah emosi, ia pun berdiri menatap yerin dengan sorotan membaranya. Napasnya kini naik turun dengan keinginan untuk mengajar perempuan yang telah menghinanya.

Eunha tidak sabar lagi, ia pun membuang napasnya berat. Kupingnya telah panas karena sedari tadi mendengar dirinya diceritakan apalagi saat Sana memakinya.

Mungkin kesabarannya telah habis, ia pun beranjak dari duduknya dan menuju ke arah Jinyoung. Dengan tatapan sinisnya ia pun menarik tangan Yerin. Ia benar benar tidak terima Yerin dipermalukan oleh Sana, Joy, dan Jenny. Bahkan ia mengabaikan tatapan yang menatap kosong ke arahnya, yang penting ia membawa Yerin keluar dari sana.

Love Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang