kebenaran

511 133 24
                                    

Malam hari itu agak cerah dengan dengan bulan dan bintang yang mendominasi  langit. Jinyoung sedang membaca buku materinya duduk di balkon kamarnya. Ia menengadah ke atas menatap langit langit kamarnya sambil menarik napas panjang. Terkadang pikiranya melayang layang entah kemana sehingga ia tidak terlalu fokus pada materi yang dibacanya. Ingin rasanya ia menangis atas semua kejadian yang menimpanya.

"Jinyoung" Suara panggilan seorang wanita yang mengetuk pelan pintu kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jinyoung" Suara panggilan seorang wanita yang mengetuk pelan pintu kamarnya. Dia adalah tantenya yang bernama Mina adik dari ayahnya. Semenjak ayahnya meninggal Mina kini pulang dari canada untuk sementara menemaninya.

"Ya." Jawabnya sontak melirik ke arah pintu kamar yang diketuk.

"Makan dulu, nanti dilanjutin belajarnya. Sini makan bareng sama tante." Respon Mina pelan kemudian turun ke meja makan.

Mina memang mempunyai karakter yang baik. Dia terkenal baik dan menyayangi keponakannya. Waktu Jinyoung dan Umji kecil dia yang senantiasa menjaga kedua keponakanya itu kalau orang tuanya sibuk kerja. Semenjak ia menikah dengan Peniel dua tahun yang lalu yang dari canada, jadi dia pindah kewarganegaraan tinggal di negara suaminya. Untung suaminya begitu baik dan tahu kondisinya jadi dia mengizinkan Mina pulang sementara waktu.

Tiba tiba sebuah senyuman terukir di bibir Jinyoung. Ternyata tuhan masih mempedulikanya dengan mengirimkan sesosok tante yang begitu baik dan sayang kepadanya.  Dengan segera ia menyudahi belajarnya, ia meletakkan bukunya di meja belajar lalu berjalan cepat keluar kamar.

Dengan percaya diri dan senyuman yang terukir diwajahnya, Jinyoung berlari kecil menuruni tangga. Sesampainya, ia melihat Mina yang sedang menyiapkan makanan yang begitu banyak. Semua masakanya kelihatan asing, pasti itu masakan alah Canada. Baru dari jahu kelihatan sudah mengunggah selera ditambah harumnya yang khas.

"Ayo sini makan bareng tante, udah lama kita tidak makan bareng." Mina menyapanya dan menyuruhnya duduk sambil meletakkan tisu di atas meja.

"Masakannya banyak banget, pasti enak banget." Ujarnya senang sambil menempatkan pantatnya di kursi.

"Coba dulu baru bilang enak." Ucap Mina terkekeh.

Kebetulan  perut Jinyoung begitu lapar, jadi dia langsung mengambil nasi beserta lauknya. Karena penasaran dengan rasanya ia pun melahapnya. Mina hanya geleng geleng melihat tingkah keponakanya itu.

"Enak banget, tidak sia sia tante tinggal di Canada. Pasti tante belajar langsung sama chiefnya. Lezat banget." katanya putus putus karena makanan yang masih penuh di mulutnya.

"Biasa aja kamu. Kalau biasa kan pasti bisa."

"Tidak sia sia paman Peniel suka sama tante. Selain cantik juga jago masak." Pujanya. "Oh ya kabar paman gimana?" Tanyanya menatap Mina agak serius.

"Kabarnya baik kok, sebenarnya dia pengen datang kesini bareng tante. Tapi karena pekerjaan yang menumpuk jadi dia tidak sempat punya waktu."

Love Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang