Kenangan buruk

661 159 19
                                    

Flashback...


"Umji, kamu ikut ya? " Tanya Yuri menyipitkan kedua matanya sambil menyatukan kedua tanganya di depan dada, ia begitu berharap Umji dapat luluh dengan ajakanya.

"Bukanya aku tidak mau, kan kalian tahu kalau nanti sore aku les, terus jadwalnya padat banget." Ucap Umji menatap kedua temanya dengan tatapan berbinar binar.

"Aku tahu, tapi  hari ini aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku tahu, tapi  hari ini aja. Kamu minta izin aja sama guru les kamu kalau kamu tidak dapat hadir. " usul Nako merahi tangan Umji tersenyum simpul.

Kalau perlu bilang aja kalau kita lagi ada tugas yang menumpuk karena besok harus diselesaikan segera. Jadi kami harus mengerjakanya sesegera mungkin." Ungkap Yuri membanggakan diri, entah kenapa ia mempunyai ide yang cemerlang.

Mendengar saran kedua temanya, Umji masih tidak yakin, ia begitu takut kalau ibunya akan tahu kebohongannya dan ujungnya ia dimarahi habis habisan, mengingat Simbi yang begitu disiplin menuntut anaknya, apalagi perihal belajar.

"Jujur, aku mau banget. Tapi kalau ibuku tahu bagaimana?" Ucapnya pelan menunduk lesu.

"Udah, terserah kamu aja. Aku tidak mau kalau gara gara aku kamu dimarahin." Yuri menggenggam bahu Umji bermaksud memberinya semangat.

Detik berikutnya Umji berusaha menenangkan pikirannya, dan betul saja dia ingat kalau hari ini ibu Simbi lagi ada pertemuan bisnis dengan kliennya.

"Ok. Sip." Umji menampilkan senyum smirknya lalu memberi kedua temanya jempol.

"Gitu donk!  ini baru cakep. " Ungkap Nako  bersorak mengangkap kedua tanganya ke atas.

"Thanks ya Umji. " Ucap Yuri dengan tulus.


Setelah jam pelajaran selesai mereka sesegera mungkin meninggalkan halaman sekolah. Baru pertama ini Umji pulang melewati bus, jika bukan karena usul kedua temanya itu dia tidak akan mau. Awalnya ia merasa tidak enak berada di angkutan umum itu karena dikiranya pasti penat, panas dan bising. Tapi saat menaikinya ia tidak merasakan hal itu.

Ini pertama kalinya Umji menikmati bermain diluar dengan kedua sahabatnya. Kenapa ia harus menyia nyiakan semua ini dengan belajar dan mengikuti les yang terus menerus. Ia benar benar sangat capek, ia pun juga butuh refreshing. Bukan hanya diselimuti buku buku yang menunggu untuk dibaca.

Ia sangat senang, bayangkan mereka mengelilingi taman sambil bersuka ria seperti anak seusia mereka. Bahkan mereka memasuki area perbelanjaan.

"Kita masuk yuk!" Himbau Nako kepada Yuri dan Umji.

Yuri pun langsung mengiyakan aajakan itu, namun buat Umji ia agak ragu. Umji merasakan kalau ia was was. Tapi ia tidak harus berpikir yang macam macam.

Ketiganya pun memasuki area perbelanjaan itu. Mereka sangat antusias melihat beberapa macam barang yang diperjual belikan. Suasananya sangat ramai dengan berbagai pengunjung yang terus berdatangan. Menandakan tempat ini sangat wajib untuk dikunjungi.

Love Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang