reuni kecilan

450 162 37
                                    


Eunha kini bisa merasakan seseorang dari belakang memeluknya. Ia merasakan desiran hangat menjalar ke seluruh tubuhnya. Sentuhan itu mampu membuat tubuh Eunha terasa bergetar. Ia pun bahkan tidak bisa bergerak sedikitpun.

Jantungnya seakan akan berhenti berdetak dan aliran darahnya berhenti mengalir kala itu juga. Tangannya pun mengepal dengan erat, berusaha menahan emosi yang melonjak lonjak dari dalam dirinya.

Mulutnya tiba tiba menjadi kelu untuk sekedar berbicara. Manik matanya langsung menangkap sesuatu yang membuatnya terkejut. Apa ini bukan alusinasinya.

"Tidak! Pasti ini mimpi. Dan jika memang iya kumohon jangan bangunkan aku. Biarkan mimpi ini lebih lama berlanjut." Ucap Eunha dalam hatinnya saat mendongak melihat wajah sosok yang masih memeluknya dengan erat.

"Eunha!" Panggil Jinyoung menampilkan senyumannya yang khas.

"Eunha!" Panggil Jinyoung menampilkan senyumannya yang khas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mata Eunha pun kini berlinang di pelupuknya. Rasanya kepedihannya kini terkumpul di air matanya itu. Begitupun setetes air mata yang mengalir sebanding dengan kerinduan yang semakin lama telah sirna.

Eunha masih bingung, ia masih belum bisa membedakan mana mimpi atau kenyataan.

"Jinyoung! Apa aku tidak bermimpi? Apa ini beneran kamu?" Tanya Eunha masih tidak percaya. Tatapannya begitu sendu sambil memegangi wajah Jinyoung.

Jinyoung pun melepaskan pelukannya lalu memegang tangan Eunha yang masih memegang wajahnya. Setelah itu ia menggengamnya dengan sangat erat.

"Tidak Eunha! Ini sungguh aku. Ini Nyata." Ucap Jinyoung pelan menatap Eunha nanar.

"Tapi bukannya kamu masih di Jepang tadi pagi. Kita kan barusan vidio call tadi. Mustahil kalau wujubmu sekarang ada di hadapannku." Kata Eunha masih bingung. Perasaannya masih campur aduk dan belum bisa berpikir dengan jernih.

" itu! Saat itu aku baru sampai dari bandara. Tempat aku melakukan panggilan video itu saat aku sedang berada di hotel. Tepatnya di hotel Smilling Flower. Maaf kalau aku berbohong." Ujar Jinyoung menatap Eunha lurus.

"Bukannya hotel Smilling Flower itu dekat dengan sungai Han kan?" Tanya Eunha mengangkat sebelah alisnya.

"Ya! Kamu bahkan mengetahui dimana tepatnya." Jinyoung pun kini tertawa kecil.

"Yak! Pantas saja aku melihat ada keanehan, jadi aku memang melihat jembatan sungai Han bukannya jembatan yang hanya mirip yang ada di Jepang." Eunha pun mulai paham. Karena kesal dibohongin ia pun memukul perut Jinyoung karena membohonginya

"Aww! Sakit!" Respon Jinyoung memegangi perutnya. Ia tidak menyangka jika pukulan Eunha bisa sesakit ini.

"Itu hukuman kamu yang membohongiku." Kata Eunha jutek.

Love Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang