siuman

628 132 15
                                    

Eunha akhirnya siuman setelah tertidur sekitar sepuluh jam. Sebenarnya ia masih melanjutkan tidurnya lagi, tapi karena kegaduan dan keributan yang ia dengar terpaksa jam tidurnya pun terganggu.

Dengan terpaksa Eunha membuka matanya dan memandangi sekitar ruangan. Ia dengan mudah tahu kalau ini adalah rumah sakit hanya dari aroma dan pemandangannya. Ia pun membuang napasnya gusar.

Eunha semakin risih karena memang benar telah banyak manusia yang mengisi kamarnya. Ia kiranya hanya Yerin dan Xiumin yang menjenguknya. Tapi kenapa ada sosok Minhyuk, Key, Jimin dan Dino yang datang entah ada keperluan apa. Eunha pun hanya memutar bola matanya malas memandangi sosok yang asing baginya. Apalagi melihat muka Jimin yang menatapnya begitu perhatian hingga Eunha ingin melenyapkan Jimin dari hadapanya. Mau tidak mau Eunha pasrah dengan kehadiran mereka.

"Eunha! Apa kamu mulai baikan?" Tanya Jimin yang duduk di sebuah kursi menghadap ke Eunha.

Eunha pun langsung memicingkan matanya dan menampilkan raut tidak suka ke Jimin. Namun kayaknya Jimin tidak mengerti respon Eunha itu, ia tetap memasang wajah pedulinya.

"Kalian kenapa ada disini." Ucap Eunha asal. Ia tidak peduli jika perkataanya agak kasar.

"Kok tanyain gitu sih, kita kita kan lagi jenguk kamu." Respon Yerin tidak suka dengan perkataan Eunha barusan.

"Mungkin Eunha lagi tidak mau diganggu jadi terpaksa ucap begitu." Ujar Minhyuk enteng.

Eunha hanya menatap mereka dengan pandangan dan raut wajah yang biasa saja.

"Eunha! Kamu mau makan, ini aku bawakan buah buahan untuk kamu. Buha ini sungguh nikmat dan segar. Siapa tahu setelah memakannya rasa sakitmu langsung hilang." Dengan tulus Jimin menyodorkan sebuah keranjang berisi penuh aneka macam buah buahan ke arah Eunha. Harapannya Eunha dapat menerima pemberiannya itu dan mengucapkan terima kasih kepadanya.

"Oh iya, taroh saja di tempatnya semula. Ngapain kamu letakkan di pangkuannku kan berat." Ujar Eunha menatap Jimin malas. Ia pun menyodorkan buah itu ke Jimin, dengan lapang dada Jimin mengambil buha itu dan meletakkannya di meja lagi.

"Buhanya kok dibiarkan, makan aja dulu. Jimin kan udah susah payah beliin kamu." Ngegas Dino yang berdiri sambil bersandar ditembok. Ia sesekali melirik ponselnya lalu menatap mereka.

Pantesan Dino begitu karena dia yang susah payah temanin Jimin ke toko buha. Apalagi saat membeli buah Jimin maunya buah yang cukup mahal. Bukannya ia tidak suka dengan pilihan Jimin tapi karena ia harus rela meminjamkan uangnya ke Jimin karena uang Jimin tidak cukup membeli sekeranjang buah itu.

"Mungkin Eunha lagi tidak mau makan atau tidak berselera. Pasti dia akan memakannya nanti." Sambung Jimin yang merasa peka.

"Apa mungkin Eunha lagi diet." Ujar Key yang sedari tadi berdiri di samping Minhyuk.

"Salah! Eunha tidak mau makan karena ia tidak mau membuat kalian tergiur. Nanti saat melihat Eunha makan buah yang lezat itu air liur kalian pada menetes. Terutama buat Minhyuk dan Key." Sindir Xiumin tersenyum licik ke arah Minhyuk dan Key.

Minhyuk dan Key yang disindir cuma bisa terdiam. Memang mereka berdua sedari tadi memandangi terus ke arah buah buahan itu. Apalagi sepulang sekolah mereka belum makan, tidak heran jika mereka begitu berselera.

Sekitar satu jam telah berlalu saat mereka semua di kamar Eunha. Terlihat Doni yang mulai bosan dan sedari tadi merengek pulang namun Jimin selalu menolaknya. Sedangkan Xiumin, Key dan Minhyuk kini mulai berbicara sesuatu yang membingungkan, entah apa itu tapi cukup membuat Eunha dan Yerin risih mendengar suara mereka yang ribut.

Eunha kini tidak bisa tahan melihat semua lelaki ini. Ia pun menyiku lengan Yerin dan memberinya kode. Yerin yang peka dengan kode temanya pun mendekatkan telinganya ke mulut Eunha. Hal itu tidak terlalu diperhatikan oleh para lelaki karena mereka sedari tadi bercerita entah apa yang dibicarakannya.

Love Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang