Jinyoung menghempaskan keras tubuhnya dikasur, ia menjerit sekuatnya disaat tidak ada seorang pun dirumahnya. Ia benar benar tidak habis pikir jika keluarganya akan hancur, hancur dalam artian benar benar hancur, tidak dapat diperbaiki lagi.
Entah kenapa Jinyoung sangat frustasi sekarang ini. Dia hanya ingin menangis lagi dan lagi untuk saat ini jika ia mengingat keruntuhan keluarganya. Dia frustasi saat ini apa karena kamarnya sangat dingin sekarang. Entahla, apa yang dia rasakan. Kamar dingin ditambah masalah yang datang tak berujung.
Kantung mata Jinyoung benar benar terlihat hitam, matanya sangat sayu, bibirnya pucat. Dirinya seperti tidak terurus. Berbanding terbalik denganya yang selalu tersenyum dan tampil begitu fresh.
Lelaki itu menatap keluar jendela dengan tatapan kosong. Angin dingin menyambut rambutnya membuatnya kembali terisak.
Jinyoung tertunduk lalu memerosotkan tubuhnya ke lantai. Ia menumpahkan segala emosi, marah, sedih saat ini. Ia menangis sejadi jadinya, menumpahkan segala tangis yang sedari tadi dia tahan.
Dengan tatapan kosong, Jinyoung bangkit dan berjalan menuju kamarnya. Ia melihat pantulan tubuhnya di cermin. Menyedihkan, itulah gambaran yang menggambarkan Jinyoung saat ini.
"Apa salahku." Desah Jinyoung menekankan suaranya, tatapan matanya sangat sendu.
"Kenapa tuhan kasih semua ini kepadaku." Sambungnya menyapu gusar wajahnya dengan telapak tangannya.
Dengan tubuh yang gemetar, Jinyoung masih saja menangis. Tanpa peduli kalau besok akan sembab akibat tangisan itu.
Ia pun menghapus sisa sisa air mata yang ada di wajahnya. Ia tersenyum memaksakan.
Mungkin karena bosan ia pun keluar dari kamarnya ke ruangan tengah. Ia melirik sebentar botol soju yang tadi dibelinya.
"Apa meminum minuman ini bisa membuatku agak tenang dan melupakan semua masalahku."
Jinyoung pun mulai memegang sebotol soju sambil memperhatikannya dengan saksama.
Detik berikutnya ia pun meminum soju itu hingga hanya menyisakan botolnya.Munkin Jinyoung mulai kecanduan sekarang, kini ia telah menghabiskan sebanyak enam botol soju, tubuhnya kini terasa oleng dan muutnya berbau soju. Seketika pandangannya tidak jelas dan kepalanya terasa pusing.
Ia sama sekali tidak mempedulikan keadaannya yang semakin memburuk. Memang sedari pagi ia belum makan apapun lalu sekarang ini ia minum terlalu banyak.
Mata Jinyoung sudah sangat sayu, rambutnya berantakan. Yang pasti Jinyoung sudah mabuk berat akibat minuman soju yang telah ia konsumsi tanpa entih. Mungkin sudah hampir sepuluh soju yang ia minum sedari tadi.
Gelap
Benar benar gelap tanpa ada cahaya yang terlihat. Jinyoung bahkan tidak mengetahui apa yang dirasakannya, hanya hitam dingin dan sunyi. Bahkan ia susah bernapas, begitu sesak yang ia rasakan.
Jinyoung pyn memasuki pintu putih yang bersinar, dia sudah capek melalui ruangan yang tidak ujungnya dari tadi.
"Jinyoung!
Jinyoung terperangah mendengar suara yang dirindukannya selama ini, sangat jelas di indra pendengarannya kalau benar itu suara Umji. Jinyoung pun mulai memutarkan tubuhnya hingga 360 derajat mencari arah panggilan itu.
"Umji! Dek apa itu kamu." Panggil Jinyoung dalam mode mencari. Napasnya masih ngos ngosan dari tadi menelusuri ruangan putih itu.
"Kak Jinyoung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story ✔
FanficEunha. Siapa sih yang tidak tahu dia? Gadis yang sangat populer di sekolahnya, cantik, kaya lagi. Bahkan semua orang mengakui kecantikan yang dimilikinya. Hem. Tapi dibalik itu wataknya sangat dingin, cuek dan tidak peduli terhadap siapapun kecual...