kehilangan lagi

531 112 13
                                    


Hari yang sangat ditunggu-tunggu akhirnya telah tiba. Tepat malam hari nanti sebuah pesta ulang tahun yang mewah akan diadakan. Sebenarnya Eunha tidak mau kalau hari ulang tahunya terlihat mewah, lebih baik ia merayakanya dengan kedua orang tuanya karena menurutnya lebih berkesan. Tapi karena paksaan dari pak Suho dan ibu Sowon terpaksa Eunha menurutinya. Bukan hanya teman terdekatnya yang hadir melainkan hampir semua guru dan teman sekolahnya mengingat megahnya acara yang akan berlangsung.

Eunha sekarang duduk manis didepan cermin rias memulai mengaplikasikan riasan wajahnya. Didepanya sudah terdapat satu cussion, lisptik, lifting berwarna orange nude dan peach pink, pensil alis, maskara dan eyeshadow coklat, semua hampir masih tersegel. Ia mendapatkan satu paket make up tersebut dari ibunya, jadi sama sekali belum digunakan.

Merias wajah bukan sebuah pekerjaan rumit bagi Eunha untuk mengubah dirinya lebih kelihatan cantik. Karena ibunya selalu mengajarinya merias wajah waktu kecil.

Eunha membuka segel cussion yang masih baru dengan sangat hati-hati berpikiran bedak itu akan tumpah kemana-mana. Agak ragu ia menyapukan cussion itu ke wajahnya.

Setelah sapuan bedaknya dianggap pas ia memadukanya dengan pensil alis, maskara dan eyeshadow. Ia sempat infinite mewarnai bibirnya dengan lifting tapi ia berpikir agar sesekali menggambar bibirnya dengan lipstik. Saat semuanya terasa pas ia tersenyum memandangi wujudnya di balik cermin.

Eunha melirik gaun yang berniat dipakainya di depan pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eunha melirik gaun yang berniat dipakainya di depan pintu. Ia meraih gaun itu dan meletakkan di depan tubuhnya sambil bergaya di depan cermin.

Eunha bersorak kecil gembira. Rasanya tidak sabar mengenakan ini di pestanya nanti. Pasti semua yang hadir terpana dengan penampilanya. Lantas tersenyum sampai tulang pipinya terangkat tinggi.

Tet...

Suara teleponnya berbunyi petanda ada pesan yang masuk. Eunha pun melangkah menghampiri ponselnya di atas meja dekat tempat tidur. Dengan pelan ia membaca pesan itu.

Jinyoung: Eunha, Ngak percaya kayaknya kalau umurmu akan bertambah satu tahun lagi. Pasti kamu dandan yang cantik sekarang kan, kalau menurutku jangan usah berlebihan deh nanti aku makin suka kali sama kamu. Happy birtday Eunha yang ku harap hanya satu semoga kebahagiaan selalu menyertaimu. Kalau perlu kalau aku kasih saran tatapan sinisnya dikurangin, coba deh bergabung dengan teman yang lainnya. Ok itu aja ya buat aku.

Eunha :wah, ucapanya lumayan panjang nih. Sampai dengan saran segala. Yang penting kamu datangnya jangan telat, apalagi sampai tidak datang. Awas kalau sampai tidak datang pertemanan kita kelar."

Jinyoung: Sampai gitunya. Pastinya aku datang. Bahkan aku yang paling duluan sampai.

Eunha : Ditunggu ya kehadiranya.

Jinyoung: Ok, siap.

Setelah saling bertukar kirim pesan dengan Jinyoung Eunha pun akhirnya memakai pakaianya. Dilihat dari arah mana pun ia begitu cocok memakai gaun itu, sesuai dengan bentuk badanya yang mungil. Berkelakuan seperti anak kecil ia memutarkan tubuhnya di depan cermin, bukan hanya sekali putaran tetapi ia terus melakukanya karena menurutnya menyenangkan. Hingga tanpa sadar ia terjatuh dan mulai pusing karena kebanyakan memutar.

Love Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang