hangyul menjepit leher haknyeon di lengannya, "gue pites kempes lo"
"bim, bima! pujaan hati lo!" seru yeonjun.
"anjrit, mana woi mana?" hangyul beralih melihat sekitar, mencari si pujaan hati.
"tapi boong" lanjut yeonjun.
"bangsㅡ"
"kak andra!"
ketiga orang itu menoleh kearah sumber suara,
"eh ada dek zie, gemas banget hari ini" celetuk haknyeon.
yeonjun menyikut lengan haknyeon, "sadar gender"
"GUE LAKI, JUN. PUNYA TIㅡ"
"oke, cukup. baby gue masih polos. bye" setelah membekap mulut nista haknyeon, yeonjun menarik lengan beomgyu untuk menjauh.
"anjir. eh bimㅡ"
ternyata tadi hangyul pergi, menemukan si pujaan hati.
dan berakhir haknyeon berdiri sendirian didepan lorong sekolahnya yang mulai sepi.
haknyeon berjalan sambil mengumumkan umpatan untuk kedua temannya.
mendengar suara tak asing, haknyeon mengalihkan pandangannya.
atensinya terfokus kepada cowok dengan seragam persis sepertinya, dengan kemeja putih yang dikeluarkan. jangan lupa seragam futsal yang disampirkan dipundak.
jelas haknyeon hafal siapa itu, bahkan menutup mata sekalipun. oke lebay.
"bintang! nih, katanya pocari bagus buat yang habis olahraga"
dengan senyumannya, sunwoo menerima sebotol minuman itu.
"makasih renaku, sayang!" serunya.
"haha, santai aja. semangat ya latihannya!"
sepertinya cukup jadwal menguping hari ini.
🌫🌫
haknyeon kembali ke asrama dengan lemas lesu. bukan apa-apa, cuma lapar.
setelah berganti baju dengan celana pendek dan kaos super oversizenya haknyeon berjalan kearah kulkas.
"lapeer"
karena kebetulan kulkas mereka lagi cukup kosong, haknyeon mengambil susu full cream dan maltesers.
makan sambil nonton acara favorit emang asik banget. sampe gak sadar kalo sunwoo udah pulang sambil ngeliatin dia.
"ih gilak, harunya ganteng bangetㅡ" ucap haknyeon sebelum menyuap susu dan maltesersnya untuk kesekian kalinya.
"gantengan mana sama kak dano?" celetuk sunwoo.
"haru lah, kak dano mah kayak dugㅡeh kak dano udah pulang? hehe" setelah sadar kalau sunwoo sudah duduk bersamanya di sofa, haknyeon meletakkan mangkuknya.
"dug?" sunwoo menunggu ucapan haknyeon.
haknyeon melihat ke sekeliling, asal bukan mata sunwoo.
"dug? dug―aan ano kak dano gantengnya fifty fifty!" jawab haknyeon dengan senyuman riangnya, biar keliatan jujur aja.
padahal jarang-jarang haknyeon begini, dimana jujurnya?
sunwoo mencubit hidung haknyeon dengan sedikit keras.
"untung ngelesnya oke. ano, belum makan kan? gue bawain ayam geprek nih, cuma kayaknya lo kenyang makan maltesers―"
"gak! mana cikin?" haknyeon mencoba mengintip belakang sunwoo.
"gak sopan, orang lagi ngomong dipo―"
"kak danooo, ano laper!" rengeknya kesal.
"oke, here you go" sunwoo menyodorkan satu kantong plastik berisi ayam baru dia beli.
dengan wajah sumringahnya, haknyeon menggeser mangkuk berisi walters nya dan mulai makan ayam.
"beli bareng kak rena?" tanya haknyeon setelah menelan suapan pertamanya.
"iya"
"gak cape jalan abis futsal?" haknyeon lanjut bertanya.
"udah janji sama rena, ya cape gak cape sih, no" jawab sunwoo yang diangguki haknyeon.
"nanti pijitin ya, no" sahut sunwoo sambil ambil se bucket maltesers, ngemil.
"ogah ya, bangsat!" umpat haknyeon.
sunwoo mencebikkan bibirnya, "yah, gue pengen kali dipijitin istri"
"kampang! panggil kak rena aja sana, jingan!" dan berakhir dengan sunwoo yang kepalanya terkena tulang ayam hasil lemparan haknyeon.
