17

2.8K 215 11
                                    

Thoriq pov

Hari ini gua udah janji kalau gua bakal jemput si Sarah, makanya gua gak bisa anter Ocha sama Juna. Gua ngerasa kalau hubungan gua sama Ocha ama Juna agak renggang, karena gua yang selalu berangkat pagi dan pulang malem.

Gua kangen manja ama istri gua, :-(

Tok tok tok

Gua liat ke kaca jendela ternyata Sarah.

"Maaf ya lama." Dia duduk di samping gua, gua liat-liat dandanan nya LUAR BISA MENOR PERMISA.

"Iya gak apa-apa."

"Kamu udah sarapan?"

Agak geli sih waktu dia ngomong ke gua pake aku kamu, gua kan mau nya ocha aja.

"Udah, kalau lo?"

"Belum, temenin dulu yuk." Boleh gak si nih cewe gua turunin?

Berasa ajak temen anjirr, padahal gua kan bos. Gara-gara nih cewe gua harus boong ke Ocha. Aku kan gak suka boong, aku tak nak Ocha sakit ati.

"Tapi cepet."

Gua pun cari makan di pinggir jalan, waktu nemu tukang bubur, dia malah nolak.

"Aku tuh gak suka makan di pinggir jalan, kotor tau."

"Gua gaplok muka lu, ngelunjak heran." Karena gak mau ribut gua ajak aja dia ke KFC, kalo nolak lagi gua suapin semen tiga roda.

~~~

"Riq, aku mau ngomong sama kamu." Gua yang lagi fokus ke hp langsung menoleh ke arah nya.

"Nanti aja pas dikantor, gua gak suka kalau ada orang makan sambil ngomong," kata gua sambil mengalihkan pandangan.

"Oke."

Selesai dia makan gua langsung ajak kekantor. Waktu sampai kantor banyak orang yang mandangin gua ada pula yang ngomong.

"Cocok ya mereka, pasti seru kalo mereka pacara."

"Semoga jodoh dah."

Amit-amit ama doa yang terakhir.
Sorry, di hati cuma Ocha seorang.
Sesampai di ruangan gua, dia ikut masuk dan menutup pintu.

"Pak, aku mau ngomong ini penting." Dengan seenak jidatnya, dia langsung duduk. Padahal gua belum ngomong apa-apa.

"Apan?"

"Inget kan Pak waktu aku sama kamu lagi di kamar berdua dan kita ngelakuin itu." Firasat gua buruk nih.

"Trus?"

"Saya hamil Pak."

"Owh ya udah selamat."

"Ini anak Bapak."

"HAH!"

Gua kaget bukan main, kaya nya gua gak ngapa-ngapain. Lah masa jadi bayi? Itu bayi dari mana anjrot? Masa sperma gua  terbang sendiri.

"Serius lu?" tanya gua.

"Iya, aku serius."

"Yakin anak gua? Anak genderuwo kali."

"Amit-amit anak genduruwo. Aku ingin kamu tanggung jawab, aku gak mau anak ini lahir tanpa ayah." Dipikir gua bego kali ya, ada yang namanya Tes DNA  anjrit.

"Kita Tes DNA." Permintaan gua langsung membuat dia kaget.

"kenapa? Kamu gak percaya."

"Ya kagak lah bloon, kudu ada bukti. Nanti gua kabarin kapan Tes DNA nya okey. Sekarang silahkan pergi."

•Dinihakin Kakel• (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang