Dua Puluh Lima

2.8K 149 20
                                    

Waktu udah menunjukkan pukul 7 pagi, tetapi kedua orang yang abis melakukan kegiatan penggenjotan belum ada tanda-tanda untuk bangun.

"Shhh." Ringisan terdengar dari mulut Ocha yang udah mulai membuka matanya.

"Gila sakit banget bawah gua, mana belum dilepas lagi." Ocha melirik ke arah bawah sambil mencoba melepas persatuan mereka.

"Anjrit auu."

"Huh, akhirnya lepas juga."

"Kok dilepas?" tanya Thoriq yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Ocha.

"Sakit, hehehe."

Thoriq pun langsung mengelus perut rata Ocha. "Semoga jadi ya."

"Apan yang jadi?" tanya Ocha bingung.

"Ya bayi lah, masa tepung."

"Ya santai dong."

"Sana mandi duluan." Thoriq hendak bangkit dari tidurnya yang langsung ditahan dengan tangan Ocha.

"Kalo bisa mah, udah dari tadi."

"Ya udah yuk, aku gendong, mandi bareng aja kalo gitu," ujar Thoriq.

"Gak, entr yang ada malah yang lain bukannya mandi." Ocha menepis tangan Thoriq yang hendak menggendong tubuhnya. Namun tidak dihiraukan, Thoriq tanpa aba-aba langsung mengangkat tubuh Ocha.

"Enggak















































Salah lagi."

Setelah mandi dan berpakaian mereka berdua keluar dari kamar hotel untuk sarapan. Dan tidak sengaja berjumpa dengan Danu.

"Abis ngapain Riq?" tanya Danu sambil melirik Ocha yang berada di samping Thoriq.

"Abis hantam-hantaman." Thoriq berujar santai, Ocha yang mendengarnya langsung keinget adegan semalam yang ngebuat pipi nya merah

"YA ALLAH, ADEK ABANG UDAH GEDE." Danu langsung memeluk adiknya sambil digoyangkan.

"Alay nya mulai," ujar Cantik yang tiba-tiba muncul dibelakang Danu.

Ocha sama Thoriq langsung ngakak melihat muka kicep Danu.

"Kaya lu semalam kagak aja Bang," ujar Thoriq setelah menyelesaikan tawa nya.

Mereka berjalan bersama menuju tempat sarapan, sambil berbincang santai.

"Yaiyalah, malam pertama kudu UWAW." Danu melanjutkan topik malam pertama.

"Kalian bisa gak si gak ngomongin gituan." Sinis Ocha.

"Ya map-map." Thoriq dan Danu langsung membicarakan hal lain, padahal mah mereka masih mau ngebandingin siapa yang paling HOT.

Selesai sarapan, Ocha dan Thoriq langsung pamitan untuk pulang duluan ke rumah mereka.

.
.
.
.

Sekarang Ocha, Thoriq dan Juna lagi asik kumpul di ruang keluarga.

"Jun, besok pengumuman lu mo jalan jam berapa?" tanya Ocha yang lagi asik tiduran di paha suaminya.

"Lah kan gua jalan bareng lu dongo." Respon dari Juna langsung membuat kepala Ocha mendidih.

"Yaiya, lu mo jalan jam berapa anjing?" Ngegas Ocha.

"Jam 6 aja, kasih tau yang lain," jawab Juna.

"Jun, lu dah kasih tau orang disana kalo pas lulus lu pindah lagi kesana?" tanya Thoriq.

•Dinihakin Kakel• (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang