19

2.7K 186 17
                                    

Pas surat nya terbuka kedua mata Thoriq membulat sempurna. Ocha dan Jaehian sudah keringat dingin ditempat.

"Gimana?" tanya Ocha dengan ragu-ragu.




















"Positif."

Satu kata yang keluar dari mulut Thoriq langsung membuat semuanya diam membisu. Ocha menutup mulutnya kaget, Jaehian memegang dadanya yang terkejut dan Sarah memasang raut bingung.

"Positiv kalo dia bukan anak gua. HAHAHAHAHAHA." Semuanya langsung mengembuskan nafas lega ketika mendengar lanjutan dari perkataan Thoriq.

"ASU LU RIQ, CHA PUKUL CHA BIAR GAK KEBIASAAN," ucap Jaehian.

"Riq, sumpah lu kalo bukan suami gua udah gw santet tau gak." Ocha yang masih terkejut langsung memukul lengan Thoriq dengan kencang.

"Maap elah, lagi muka pada tegang banget, santai kali." Thoriq menaruh surat yang dari tadi dia pegang ke atas meja.

"Jadi, apa ada yang ingin disampaikan Sarah?" Thoriq menatap Sarah yang sedari tadi hanya diam mematung.

"Anda ingin mengundurkan diri sendiri atau saya gelindingin kaya bola?" tanya Thoriq. Bisa-bisanya orang pada serius dia masih becanda.

"Maaf Pak, saya akan pergi dan tidak mengganggu keluarga Bapak lagi, Sekali lagi saya minta maaf." Sarah langsung berlari meninggalkan ruangan Thoriq dengan wajah yang memerah, entah malu atau sedang menahan marah.

"Lah, Cha, kok lu diem aja? Jambak kek, cakar kek, atau dorong-dorongan kaya ibu-ibu ngeliat diskon. Masa diem aja, gak seru ah," ucap Jaehian.

"Ngapa lu nyuruh gua? kenapa gak lu sendiri aja, biar kaya orang gila," ucap Ocha.

"Udah sayang, jangan dengerin gorila ngomong, entr kesenengan dia." Ocha langsung ngakak mendengar kalimat hinaan dari mulut Thoriq.

"Anjing tau gak. Lu bedua tuh aturan bersyukur, karena gua semua ini terbongkar. Gila gua bangga banget ama diri gua, MAK ANAK MU TERHURA." Jaehian langsung mengambil posisi bersujud di lantai ruangan Thoriq.

Ocha menatap aneh ke arah sahabat suaminya ini. "Riq, dia kenapa si?"

"Gak tau, gak kenal. Tinggal aja yuk, dari pada ketularan."

Thoriq langsung menarik tangan Ocha meninggalkan ruangannya, dan menyisakan Jaehian yang masih dengan posisi bersujud nya.

"Asu gua ditinggal, nasib banget jadi COJOM."

Note
Cojom= Cogan Jomblo.

.
.
.
.

"WOI-WOI GIMANA HASIL NYA, WOI KOK PADA DIEM, COGAN KEPO." Juna berteriak dari atas tangga menghampiri Thoriq dan Ocha.

"Apa si jun?" tanya Ocha.

"Gua kepo anjrit," ucap Juna.

"Gini ya adik ku terlove, hasil nya negativ, jadi anak itu bukan from me, i think you know maksud i." Thoriq menjelaskan dengan mencampurkan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

Juna memandangi wajah abangnya dengan muka pongo. "Lu ngomong apansi anjrot? ngomong satu bahasa aja, jangan maruk."

Ocha datang membawakan teh manis hangat. "Dia bukan anak Thoriq, jadi intinya dia bohong."

"Nah, Mai waif raig," ucap Thoriq sambil menyeruput teh hangat buatan istri.

"Cha, ini air gak ada yang lebih panas lagi?" tanya Juna.

"Yah, gak ada, ada nya air panas noh baru mateng," jawab Ocha.

"Gak papa, yang penting panas. Buat nyiram otak abang gua nih," ucap Juna.

"DASAR LO KUMAN."

.
.
.
.

Ocha dan Juna sekarang sedang berjalan beriringan menuju kelas.

"Cha, kemaren ada adegan baku hantam gak?" tanya Juna.

"Enggak, kenapa?"

"Gak asik lo."

"Gua bukan Ayu ting-ting, sorry aja."

"SITI ROPEAHHHH, WEH ADA JUNA AMA CAYOT." Ocha yang terkejut karena mendengar teriakkan Siska hampir terjungkal ke belakang, untung saja Juna dengan sigap menahan badan Ocha.

"Bacot lo," ucap Ocha.

"WOI SISKA LANJUT LAH," sahut Jinu yang sudah siap dengan ember yang entah dapat dari mana.

"Lagu apa nih?" tanya Galang.

"Lagu yang lagi viral di tiktok," ucap Adel.

Jadi, sekarang kelas Ocha sedang mengadakan konser dadakan. Meja guru dipindahin ke tengah, terus Siska naik ke atas nya, yang lain jadi penonton sambil lambai-lambai tangan ke kamera. Becanda, yang lain duduk lesehan di bawah sambil lambai-lambain tangan dengan senter Hp yang menyala.

"ini aja gaes, IZINKAN AAAAKUUU UNTUK TERAKHIR KALINYA DEM PAK DIN DING EI, SEMALAM SAJA BERSAMA MU-"

kringgggg

(hening)

"WEY GOBLOK MEJA BERESIN TOLOL." Teriak Juna histeris, lagak nya udah kaya perawan mau diperkosa.

"AKH, ASU GUA NGEJENGKANG DARI MEJA." Suara gedebug keras berasal dari Siska yang jatuh dari atas meja dengan gaya estetik, posisi badan Siska yang menindih bangku guru. Sedangkan bangku guru yang tergelat tidak bernyawa.

"Del, mereka kenapa?" tanya Ocha yang bingung memperhatikan teman sekelasnya.

"Biasa, orang gila lepas kandang kan begitu."

Sret

"Assalamualaikum anak-anak," ucap Pak Ayyub selaku guru Kimia.

"Wallaikumsalam Pak."

"Jadi karna waktu kalian sudah tak lama lagi-" Kalimat Pak Ayyub terpotong.

"Ya Allah Pak, berasa udah mau mati aja gak lama lagi," ucap Haedar.

"Gak gitu somad, waktu kelulusan kalian maksudnya, waktu kalian kan tinggal 1 bulan, jadi kalian sudah harus siap, 2 minggu lagi kalian USBN abis itu seminggu setelahnya kalian langsung UNBK, jadi bapak harap kalian bisa serius mulai sekarang," ucap Pak Ayyub.

"Sekarang kalian buka buku, kerjakan halaman 101-103."

.
.
.
.

"Eh tau gak, gak tau kenapa ya gua setiap denger kata UN, jantung gua mau copot, seakan berhenti berdetak,"ucap Galang.

"Mo mati kali lu," ujar Adel.

"Brengshake."

"Sama gua juga, mana mtk gak ngerti samsek lagi, mau asal pencet tapi NEM buat entr ijasah, mau mikir gak ngerti," ujar Jinu dengan wajah lesuh.

"Kacian cekali cahabat acu," ucap Siska.

"Dahlah aku pasrah, eh tapi takut anjing," ujar Ocha.

😝😝😝

HALOOOOO, GIMANA CHAP SEBELUMNYA? DAN GIMANA CHAP SEKARANG?

Jangan lupa ya buat vote sama komen. Jaga kesehatan gaes, jangan bosen pake masker yaa. BABAY LOP YU.

•Dinihakin Kakel• (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang