AKHIR

1K 60 20
                                    

Sekarang Ocha lagi absen kuliah, kepala nya dari pagi nyut-nyutan. Padahal udah minum obat tetep aja ga ngurangin rasa nyeri nya, apa lagi mual nya.

"Ini pala cape jadi pala apa gimana si?puyeng amad dari tadi."

Ocha di rumah lagi sendiri karena Thoriq harus pergi kerja, ada meeting dadakan kaya tahu bulet. Padahal Thoriq mau nemenin istrinya tapi Ocha nolak.

karna ga kuat sama rasa sakit nya Ocha ketiduran di sofa.

.
.
.
.

ceklek

Suara pintu apartemen terdengar, ternyata Thoriq pulang lebih awal dan disuguhi pemandangan istrinya yang terlelap di sofa.

"Sayang, bangun yuk, pindah kamar." Thoriq membangunkan Ocha dengan suara lembut sambil ngegoyangin badan Ocha pelan.

"Sayang, Sayang, Sayang." Thoriq mulai panik, Ocha dibangunin ga bangun-bangun, akhirnya dia bawa Ocha ke rumah sakit terdekat.

.
.
.
.

Thoriq sedang menunggu dokter yang lagi meriksa Ocha, keringat ga berhenti keluar dari pelipis Thoriq saking panik nya.

"Ya Allah tolong jangan kenapa-kenapa." Thoriq gak henti-hentinya ngedoain Ocha yang lagi di periksa sama dokter.

Setelah lama menunggu dokter keluar dan menyuruh Thoriq ke ruangan nya.

"Mrs. Ocha is okay, she's just a little tired. For now, reduce the activities. because it could harm her. I just want to say something." Dokter menjeda kata katanya.

"What doctor? Please don't give me a heart" kata Thoriq yang udah geram.

"Congratulations because you will become a father, wife is pregnant." Dokter itu memberikan senyuman yang manis

Thoriq diem, gak gerak sama sekali dia, ngebug, dan...

"FOR THE SAKE OF WHAT? DON'T JOKE, I DON'T LIKE TO BE LIED." Thoriq berteriak yang membuat dokter di depannya hampir ngejengkang.

"Yes sir, why would I lie to a strange person like you? It's useless," ucqp sang dokter

"ALHAMDULILLAH,SPERMA GUA KEREN, HAHAHAHA THORIQ JUNIOR AKAN LAHIR," ucap Thoriq sambil mengangkat kedua tangannya.

"Sir, if you want to celebrate, please stay at home, not here because your voice is noisy." kata sang dokter

"Sorry sorry, yes I want to meet my wife first. Bye bye handsome," ucap Thoriq yang diakhiri kecupan manja yang membuat sang dokter mual bukan main.

.
.
.
.

Thoriq berjalan ke ruang inap Ocha dengan senyum yang tidak pernah luntur. Bahagia banget dia tuh.

Setelah sampai, dia langsung masuk dan menghampiri Ocha yang udah sadar entah dari kapan.

"Shak, aku sakit apa?" tanya Ocha

"kamu gak sakit," ucap Thoriq tetap dengan senyuman nya.

"Terus kenapa dong?" tanya Ocha.

Thoriq masih diem sambil sesekali tersenyum.

"Kok kamu senyum-senyum aja, serem ah kaya setan jeruk purut." Ocha menampar pelan pipi Thoriq.

Thoriq yang mendengarnya langsung memasang muka datar.

"Calon ibu kata-katanya gitu amad," ucap Thoriq.

"Ya iyalah calon ibu, kalau calon bapak itu kamu," ucap Ocha yang masih gak engeh kode dari Thoriq.

•Dinihakin Kakel• (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang