Nine

4.3K 283 15
                                    

Thoriq POV

Gua lagi di kantor ngurusin kerjaan gua yang udah numpuk, gak banyak-banyak amat si tapi mungkin buat pemula kaya gua cukup banyak.

Tiba-tiba pintu terketuk dan masuklah salah satu sekretaris. "Misi pak ada yang mau bertemu dengan bapak."

"Siapa?"

"Tidak tau, katanya dia teman bapak."

"Hm, biarkan dia masuk."

Setelah itu datang lah sosok wanita dengan badan kurus, kulit putih dan baju yang lumayan seksi.

"Hey, babe."

Kata wanita itu.

"Ngapain lu disini?"

"Gak ngapa-ngapain kok, cuma kangen."

"Gua bukan pacar lu mending lu pergi." Usir gua dengan tatapan lelah.

"Itu mungkin sekaran tapi nanti kamu bakal milik aku."

"Jangan harap Jessie."
Ya cewek itu Jessie.

"Hm, kurang aku apaan si Riq, aku cantik, aku kaya, aku famous, aku cukup buat kamu, si Ocha Ocha itu gak ada bandingan nya buat aku,kenapa kamu harus milih dia," ucap Jessie dengan penuh amarah.

"Sorry Jes, gua milih cewe bukan yang terkenal atau kaya, tapi dari hatinya, lagian yang milih dia bukan gua tapi ortu gua dan diterima di hati gua."

"Apa aku harus bunuh dia dulu,HAH!" Benar-benar sakit nih cewe, udah ga bisa dibiarin lagi, kudu dikirim ke rumah sakit jiwa.

"JANGAN HARAP LU BISA SAKITIN DIA."

"hm, liat aja nanti Thoriq Al-Shaka."

Setelah bilang kaya gitu Jessie langsung pergi gitu aja. Gua bingung gua harus apa, apa gua bilang ke Ocha aja? gua takut Jessie ngelakuin hal yang gak wajar. Akhirnya gua telfon Ocha yang sekarang lagi di sekolah.

Tuttttt.

"Halo."

"Cha,lu dimana?"

"School."

"Nanti gua jemput."

"Ya."

"Yaudah, bye my baby."

"Najis."

Setelah gua telfon dia, gua lanjut ngerjain semua pekerjaan gua.

Thoriq POV end

Ocha POV

Tumbenan tadi thoriq nelpon? kangen kali ya ama gua, ngarep.

"Woi bulu babi," kata orang yang lagi duduk samping gua

"Yeu, ngatain gua muka kaya beruk ae belagu lu Jin."

Ya dia adalah Jinu.

"Ngapain lu bengong ae, kesambet jin mampus lu."

"Ya kan lu jin nya."

"Setan."

BRAK

"EH KODOK MLETUS, ASTAGFIRULLAH." Latah Jinu sambil memegang dadanya.

Gua yang ngeliat cuma bisa ngakak sambil mukul-mukulik meja.

"Tai lu sin ngagetin ae," ucap Jinu.

"Hehehehe lagi lu beduaan bae, inget Jin Ocha dah ada pawang," ucap Siska.

"Yeeee siapa juga yg deketin dia, orang tadi dia bengong ae kaya sapi ompong," ucap Jinu.

•Dinihakin Kakel• (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang