•Dinihakin Kakel• (End)

Ten

Ceklek

"Jadi be- ELUUU!"

"Haiii."

***

"Ngapain lu kesini!" tanya Thoriq ke sepupunya.

"Karna gua pengen," jawab sepupunya sambil menyenderkan bahunya ke sofa.

"Lu ngapain diem-diem kesini gak ngasih tau yg lain JUNA ATMAJA!" Thoriq menghela nafas kesal karena tingkah absurd sepupu nya.

"Ya lagain gua di Amerika sendiri doang, trus setiap lagi liburan gua gak di bolehin kesini, ya udah gua diem-diem aja." Juna menceritakan dengan nada menggebu-gebu.

Thoriq udah pengen nonjok aja rasanya, malem-malem dateng gak ngabarin, mana segala bawa baju banyak banget lagi.

"Nih minum dulu." Ocha membawakan teh manis hangat 2 gelas kepada dua orang dihadapan nya.

"Makasih kak," kata Juna sambil senyum.

"Lo mau tinggal dimana?" tanya Ocha.

"Ama Bang Thoriq lah," jawab nya santai, gak tau aja yg punya nama udah mau lempar burok.

"Enak bae lu ngomong," kata Thoriq.

"Ya elah bang, bolehin ngapa, jahat bet najis," kata Juna.

"Udah lah Shak, biarin aja," kata Ocha.

"Ok bang boleh kan, OK BOLEH YEYYYYY." Belum juga diiyakan, Juna langsung heboh dengan sendirinya. Ga tau aja dia orang dihadapan nya kini tengah ngejampe-jampein.

"Trus lu mau sekolah dimana?" tanya Thoriq.

"Di sekolah nya Kak Ocha aja," kata Juna sebelum nyeruput teh nya.

"Tai, bilang aja mau godain degem doang," kata Thoriq.

"Ya pastilah, buat apa muka tampan tidak dipergunakan, wajah tampan tuh dipergunakan, wajah tampan cem pangeran di diemin doang gob-" Sebelum ngelanjutin kata katanya Thoriq udah mendarat kan bantal sofa tepat dimukanya.

"DIEM KAU WAHAI SIMPANSE."

"Gila berasa jadi figuran njer " batin Ocha.

"Udah lah,mending lu kekamar aja Jun." Suruh Ocha.

"Ok kak."

"Owh ya kak, disini kamarnya kedap suara gak?"tanya Juna.

"Gak!" jawab Thoriq ngegas.

"Sans dong, gua cuma mau bilang gua gak mau keganggu suara suara aneh dari kamar lo berdua, BYE." Juna dengan watados nya melenggang memasuki kamarnya.

Ocha dan Thoriq saling melirik dan...

"MANUSIA SETAN ANJROT."

itu bukan Thoriq itu Ocha.

.
.
.
.

Kamar

"Emang gila tuh Juna," kata Thoriq yang lagi tiduran dan ocha ada di sampingnya persis, jadi Thoriq lagi meluk pinggang nya Ocha gitu.

"Heh, pantes aja abang nya aja kaya gitu," kata Ocha.

Mata Thoriq membulat lucu. "Gak lah, aku tuh lebih baik dari dia."

"Dah ah mau tidur, good night Riq."

"Night to," ucap Thoriq.

Mereka pun terlelap di dalam mimpinya yang indah seindah wajah Haechan.

.
.
.
.

Pagi

Ocha sedang bergelut dengan bahan bahan masakan, dia bangun jam 4 karna gak bisa tidur lagi dia langsung mandi, dan lanjut masak.

"Hey sayang, kok gak bangunin?" Tiba-tiba dari arah belakang datang Thoriq dengan muka bantalnya

"Ngapain, orang bisa bangun sendiri kan," kata Ocha tanpa melihat Thoriq.

Chup

"Morning kiss."

"ASTAGFIRULLAH NASIB JADI JOMBLO GANTENG, PANGERAN JUNA GAK LIAT KOK SANTAI AJA, MATA KU SUDAH KEBAL." Suara Juna mengagetkan mereka berdua, sedangkan Juna sudah menutup matanya dengan kedua tangannya.

.
.
.
.

Skip sekolah

"Duluan ya Riq, yuk Jun." Ocha keluar lebih dahulu dari mobil setelah menyalami tangan suaminya.

"Bang gua duluan ya, doain gua semoga banyak yang kepincut ama gua," kata Juna.

"Mak lampir gua doain," kata Thoriq.

Kasian saya ama Ocha tuh kadang Thoriq aja udah bikin greget tambah lagi spesies satu ini, HANCUR UDAH HANCUR, tung handsome.

"Jun lu ke kepsek dewek ya, gua mau ke wc," kata ocha.

"Tenang kak, gak usah khawatir gua bisa sendiri, gua gak bakal kenapa napa," kata Juna.

"Ya iyalah lu gak kenapa-kenapa orang udah sampe," kata ocha dan langsung meninggalkan Juna sendirian di depan ruang kepsek.

Kadang suka bingung ama Juna, muka ganteng tapi otak segede biji jeruk dibelah 10, kecil tak terlihat.

~~~

Comeback gaes, berapa lama gua gak up, sekarang up yaeyyyy, AYOK TEPUK TANGAN SEMUA, YANGG DI KANAN, DI KIRI, AYOKKK WOOOOOOOO, trimakasih

Jangan lupa ya buat vote sama comen, jangan mager donggggg ayokkkkk, semangatttttttt.

SPAM KOMEN NYA GAESSSS 🔥🔥🔥🔥