09

13 1 0
                                    


Rata-rata anak orang kaya dimonitori oleh orang tuanya . Mereka menuntut anaknya untuk unggul dalam segala hal. Kalian bisa melihat seperti di drama-drama pertelevisian kebanyakan. Dan itu nyata adanya pada keluargaku

-Park Jimin -

Author's POV---------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's POV
---------------------

Di sebuah meja makan, terdapat empat orang sedang duduk menikmati hidangannya. Jimin makan siang dengan kedua orang tuanya serta Jung Hayeon.

Jimin memperkenalkan Jung Hayeon sebagai sekretarisnya kepada kedua orang tuanya.

Nyonya Park tersenyum menikmati moment makan siang ini. Begitu juga dengan tuan Park menikmati santapannya dengan tenang.

Sementara Jimin merasa sedikit canggung dan tegang karena dia merasa orang tuanya seperti sedang mengawasinya.

Nyonya Park tersenyum ke arah Jung Hayeon.

"Nona Jung, kapan-kapan datanglah kerumah untuk merangkai bunga denganku. Apa kau suka?"

Ditanya seperti itu jantung Jung Hayeon berdegup kencang dan merasa sedikit mulas. Bagaimana bisa dia berhadapan langsung dengan pimpinan Jeha Group. Dia tidak biasa dengan situasi seperti ini.

"Ne, kamsahamnida. Sesungguhnya aku belum pernah merangkai bunga tapi aku akan belajar dan mencobanya," ungkap Jung Hayeon.

"Lalu apa kesukaanmu?" tanya Tuan Park.

"Aku sangat suka membaca buku."

"Itu bagus sekali." puji Tuan Park.

"Kamsahamnida"

Jung Hayeon tidak begitu menyukai pertemuan seperti ini. Sangat dingin dan canggung membuatnya terasa mulas karena gugup. Baginya ini Ibaratkan seperti pertemuan dengan Obama atau Trump. Sesuatu hal yang sangat jauh dan tidak mungkin terjadi dalam hidupnya. Tapi sekarang semua itu telah di depan mata.

Nyonya Park mulai melihat kegugupan di wajah Jimin. Seperti bukan Jimin seperti biasanya yang sangat cerewet. Dia malah menjadi pendiam.

"Maaf, Saya mau ke toilet," Jung Hayeon meminta ijin karena saking gugupnya perutnya tiba-tiba berkontraksi.

"Silakan," jawab Tuan Park.

Jimin menghela napasnya sewaktu punggung Hayeon terlihat menjauh memasuki toilet. Pria itu memincingkna matanya ke arah kedua orang tuanya.

"Ibu, Ayah, kalian mengikutiku kan?," tanyanya.

"Hahaha..," Nyonya Park tertawa untuk menutupi raut wajahnya yang ketahuan "Hanya kebetulan saja kita bertemu disini, Jimin."

"Jeongmal, Tidak mungkin."

"Kenapa tiba-tiba kau menjadi tertarik dengan dunia bisnis? Apa karena wanita itu?"

Desired Marriage [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang