Desired Marriage [ON GOING]

16

Author's POV
---------------------

Pagi-Pagi buta mereka berangkat menuju Mt. Hallasan untuk mendaki. Mt. Hallasan merupakan gunung tertinggi di Korea Selatan berdiri 1950 m diatas permukaan laut.

Gunung yang asalnya terbentuk dari letusan gunung berapi dan sudah tidak aktif lagi. Hal yang spesial dari gunung ini adalah melihat puncak kawah.

Sebuah trek berkayu cantik dan bersih di awal pendakian, landai, berbatu

dan sedikit bertanggga memperlihatkan pemandangan hutan dengan hamparan pepohonan kayu maple dan gingko yang berubah warna daunnya menjadi kuning dan merah.

Taehyung memimpin perjalanan diikuti kekasihnya di belakang. Jung Hayeon berada di belakang Jo Yuri dan Jimin berada di paling belakang hanya untuk mengawasi Jung Hayeon diam-diam. Mereka meninggalkan Ben di Villa sendirian tentu saja Taehyung mengirim penjaga untuk memberikan Ben makan dan merawatnya selama bepergian.

Mereka sempat mengambil foto-foto diperjalanan agar tidak merasa bosan. Sesaat mereka berhenti di perhentian untuk beristirahat karena perjalanan semakin tinggi dan menanjak. Cuaca juga semakin gelap karena dingin padahal masih jam sepuluh pagi.

Jo Yuri melihat-lihat hasil foto di album handphonenya. Sesaat dia memperlihatkannya pada Taehyung.

"Apa masih kuat mendaki?" tanya Taehyung.

"Ne." jawab Jung Hayeon.

"Kajja Kajja" seru Jo Yuri.

"Wow si kuat Jo Yuri !" puji Taehyung mengacak-acak rambutnya.

Beberapa jam kemudian mereka telah sampai di puncak yang memperlihatkan kawah seperti danau kecil di tengah pegunungan. Mereka terpesona dengan pemandangan ini. Hamparan lautan awan seperti mereka sedang menginjaknya. Cuaca menjadi cerah ketika mereka sampai di puncak.

Mereka berempat duduk di bangku kayu masih menatap pemandangan dihadapannya. Orang-orang mulai berdatangan menyusul mereka.

"Konon katanya puncak ini adalah puncak cinta bagi siapa yang melihatnya bersama seseorang yang dicintainya mereka akan bersama selamanya." ucapan Taehyung membuat mereka bertiga meliriknya.

"Percaya saja dengan tahayul." desis Jung Hayeon.

"Aku percaya, aku percaya !" sergah Jo Yuri. Jung Hayeon mendesis mndengarnya.

"Cih-"

"Aku juga percaya." ujar Jimin membuat Jung Hayeon terkejut. Diantara Taehyung dan Jo Yuri hanya mereka berdua yang belum memiliki pasangan. "Sayangnya aku kesini bersama kalian. Apa kalian takdirku?"

"Hmm.. Bukan Aku." Jo Yuri melipat dadanya -- memanyunkan bibirnya.

"Nado bukan aku juga." Taehyung menyahut mengikuti gaya Jo Yuri. Sungguh pasangan yang kompak. Kini hanya ada Jung Hayeon. Ketika Jung Hayeon hendak menyahut Jimin lebih dulu menyahut.