13

11 0 0
                                    

'Aku akan memecatmu!'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Aku akan memecatmu!'

Jung Hayeon duduk di sofa sambil memeluk kedua lututnya. Suara Kang Hyewon masih terngiang-ngiang di kepala.

Handphonenya masih berbunyi sedari tadi. Panggilan masuk dari Kim Seokjin. Pria itu terus meneleponnya dan juga mengiriminya pesan kakao tapi dia enggan menggubrisnya.

Tiba-tiba bel apartemennya berbunyi. Jung Hayeon menekan tombol pada doorbell melihat Jo Yuri menunggunya di depan kamar.

"Anyeong!" sapa Jo Yuri.

"Yak! Kenapa tidak bilang mau datang?"

"Apakah aku harus mengatakannya?"

"Cih. Bagaimana jika aku tidak ada dirumah?

"Ooo.. Apa kau sering keluar dengan Park Jimin?" goda Jo Yuri.

"Yak, kenapa harus dia ? Maksudku bagaimana jika aku pergi belanja dan kau datang?"

Jo Yuri mengangguk-ngangguk mengerucutkan bibirnya. Dia mempersilakan Jo Yuri masuk. Wanita itu memasuki dapur mengeluarkan dua kaleng bir dan chicken box dari dalam tas belanja.

Ben datang mengibaskan ekornya mencium kaki Jo Yuri kemudian berlalu.

"Kau sudah makan?" tanya Jo Yuri.

"Belum." Jung Hayeon menggeleng.

"Aigoo.. Baiklah kita mau pesan apa?"

"Banyak."

"Jinja." Mendengar itu Jo Yuri merutuk memincingkan mata tajam ke arah Jung Hayeon yang sedang uring-uringan.

Beberapa jam kemudian mereka sedang menikmati makanan yang mereka pesan melalui dellivery dan menikmati kaleng bir juga chicken box yang dibawa Jo Yuri.

"Kenapa pipimu merah?"

"Mwo?" Jung Hayeon sempat terdiam. "Gwenchana." jawabnya sambil mengunyah ayam. Jo yuri meneguk birnya.

"Gotjimal. Lihat merah begitu."

Jung Hayeon menghela napas. "Aku mendapat kekacauan di kantor. Seseorang menamparku karena tidak terima aku jalan dengan kekasihnya."

"Mwo? Apa kau sekarang menyukai pria yang sudah punya kekasih?"

"Yak! Apa kau Jo Yuri sahabatku hah?! Apa aku terlihat seperti itu?!" kesal Jung Hayeon tapi Jo Yuri malah tertawa.

"Anio anio jangan marah. Jadi dia menamparmu?!"

Jung Hayeon menahan napas karena ingin menangis. Dia menggigit bibirnya. "Namanya Kim Seokjin. Dia kakak angkat Jimin. Dia selalu baik padaku. Kami tidak sengaja bertemu di depan Apartemenku. Dia mentraktirku makan. Bagaimana bisa aku menolaknya ? Dia atasanku. Kami hanya sebatas atasan dan bawahan. Aku juga tidak punya pemikiran untuk berpacaran dengannya atau merebutnya dari wanita itu. Tapi tidak ada yang mendengarku dan mereka malah terus menudingku. Hingga si kekasihnya datang menamparku dan mengancam ingin memecatku."

Desired Marriage [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang