Author's POV
----------------------Hari ini Jimin mengajak Jung Hayeon untuk berdiskusi di Perpustakaan. Pria itu fokus dengan laptopnya sedangkan Jung Hayeon sibuk melihat-lihat buku yang tersimpan pada rak-rak.
Entah kenapa tanpa sadar dia tersenyum melirik Jung Hayeon. Dia rasa Jung Hayeon pasti menyukai idenya untuk pergi ke perpustakaan. Bisa dilihat Jung Hayeon lebih memilih menjauh darinya untuk melihat buku-buku bacaan karena dia sangat suka membaca.
Jung Hayeon hendak mengambil buku yang ada di rak atas. Dia berjinjit mencoba menggapainya namun dia terlalu pendek untuk meraihnya.
Tiba-tiba seseorang mengulurkan tangannya membantunya mengambil buku itu. Jung Hayeon membalikkan badan terkejut melihat Park Jimin ada di hadapannya. Jarak mereka begitu dekat berkisar 3 cm saja. Sangat dekat. Dia dapat mencium aroma parfum Jo Malone dari tubuh Jimin.
Tiba-tiba Jung Hayeon merasa dejavu. Dia seperti pernah mengalami hal ini. Tepatnya sewaktu dia berada di SMA Haeguk. Seorang pria yang selalu memperhatikannya diam-diam dan juga membantunya mengambilkan buku di rak paling atas. Kejadian itu sama persis dengan kejadian hari ini.
Park Jimin nencoba mengontrol jantungnya yang berdegup semakin tak karuan. cepat-cepat dia memberikan bukunya pada Jung Hayeon.
"Kau membutuhkan ini?"
Suara ini mirip dengan suara seseorang. Jung Hayeon semakin mencoba mengingat siapa nama pria yang ia temui sewaktu duduk di bangku SMA. Tapi dia menyerah lagi, tidak mungkin orang yang sama pikirnya.
Dia mengikuti Park Jimin duduk di kursinya sambil membawa bukunya.
"Kamsahamnida." ujar Jung Hayeon sambil tersenyum. Pria itu tidak mau terlihat peduli agar Jung Hayeon tidak menyadari perasaannya. Dia hanya mengangguk-anggukkan kepala. "Sepertinya Aku akan sering-sering kesini."
Wanita itu menaruh bukunya kemudian melanjutkan membuka buku agenda dan memegang pulpen.
"Park Daepyonim.."
"Ne?"
"Apa Kau sudah memeriksa dokumen yang kubuat?"
"Ne." jarinya menyentuh kursor pada laptopnya. Aku melihat disini Kim Seokjin masih terlihat unggul. Dia juga memperdulikan SDM."
"Lalu apa rencana selanjutnya?"
"Aku akan menaikkan gaji karyawan dan menambah fasilitas. Untuk makanan di Cafetaria sudah lumayan aku tidak akan menggantinya. Setidaknya kita harus menyalip Kim Seokjin 10% hmm"
"Ne. Tapi untuk menaikkan gaji tidak semudah itu."
"Araseo. Aku sudah memikirkannya. Aku harus memikirkan sistem penjualan. Aku ingin membuat sebuah brand baru dengan nama Jeha. Aku sudah memikirkan hal ini berulang kali. Kira-kira apa yang sedang tren?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Desired Marriage [ON GOING]
RomanceJimin bertemu cinta pertamanya saat duduk di bangku SMA dulu yang kini menjadi sekretaris pribadinya, Jung Hayeon. Bagaimakah kisah percintaan mereka di tahun sekarang? Apalagi Jimin adalah pewaris utama Jeha Group yang akan bersanding dengan kakak...