an angel inside you

7.3K 462 2
                                    

SISI

Aku mengikuti Jess dan Lisa memasuki sebuah ruangan besar. Ruangan ini sangat besar seperti sebuah wedding hall. Beberapa meja melintang sepanjang ruangan, begitu juga kursi-kursi panjang dari kayu. Aku melihat meja-meja terisi penuh dengan makanan dan gelas-gelas tinggi berjajar di sepanjang meja.

Aku melangkah di belakang Jess dan Lisa. Mataku sibuk memperhatikan sekitar ruangan. Puluhan peri kecil yang berterbangan menyita perhatianku. Mereka terbang kesana-kemari membawa piring berisi makanan. Ada juga yang mengangkut piring kotor. Mereka juga selalu melempar senyum pada siapapun yang dilewatinya. Aku melihat peri kecil dengan gaun pink itu tersenyum padaku ketika terbang rendah melewatiku. Aku balas tersenyum, dan ia menjentikkan jarinya kemudian sebuah lolipop muncul begitu saja dalam genggamanku.

Aku tersenyum melihat lolipop pelangi dalam genggamanku, kemudian aku menyimpannya dalam saku jaketku. Kami terus berjalan sampai Jess menemukan tempat kosong yang bisa menampung kami bertiga. Kami melangkahi kursi itu dan duduk bersebelahan. Di depan kami ada dua vampir yang tampaknya adalah sepasang kekasih. Vampir laki-laki itu teman sekelasku, sedangkan yang perempuan baru kali ini kulihat. Jess melempar senyum pada sepasang vampir di depan kami, mereka menganggukkan kepalanya pada kami.

"Hai Gio, Killa.", sapa Jess ramah, sambil membalikkan piring makannya yang masih tertelungkup.

"Hai. Anak baru ya?", kata vampir perempuan itu. Aku menoleh karena merasa akulah yang dimaksud. Aku melempar senyum.

"Sisi.", kataku singkat.

"Hai, Sisi.", kata vampir laki-laki itu. Aku hanya menjawab dengan senyum.

Aku menatap makanan di piring saji di depanku. Berbagai macam makanan pembuka, makanan utama, hingga makanan penutup terhidang di meja. Aku hampir bingung dibuatnya. Akhirnya aku memilih sepotong steak salmon dan mashed potato. Aku menyendok sayuran rebus juga sebagai tambahannya. Aku merasa Jess dan Lisa memandangi piringku. Aku menoleh.

"Kenapa?", tanyaku bingung, menatap mereka serta piring-piring mereka bergantian. Jess tertawa.

"Gue percaya lo itu peri.", katanya di sela tawanya. Aku mengangkat alisku meminta penjelasan.

"Peri makan semuanya secara seimbang, Sisi. Kayak lo itu. Gue makan daging, werewolf.", kata Lisa menjelaskan. Aku mengangguk paham sambil melirik piringnya. Aku bergidik melihat piring Jess, takut melihat sesuatu yang tak ingin kulihat.

"Gak keliatan kok. Di dalem sini nih.", kata Jess menunjuk gelas kertasnya yang tertutup sambil terkekeh.

Dalam hati aku bergidik ngeri seandainya isi gelas itu tertukar dengan milikku. Lalu aku mendengar Gio dan Killa tertawa disusul Jess yang juga masih terkekeh. Aku menatap mereka bergantian. Menunjukkan tampangku yang bingung. Lalu aku teringat, vampir bisa masuk ke kepalaku kapan saja mereka mau. Membaca pikiranku. Aku tersenyum malu menatap piringku.

"Gelas yang ini hanya diletakkan kalo lo udah duduk. Peri itu ngga akan nganter ke makhluk yang salah.", jelas Killa padaku. Aku hanya mengangguk tersipu. Benar dugaanku, mereka bertiga membaca pikiranku.

"Dan kita ngga bisa ngontrol kapan kita mau denger isi kepala lo. Kadang semuanya muncul gitu aja.", tambah Jess, menjelaskan bahwa dugaanku salah. Aku kembali tersenyum.

Kami kembali berkonsentrasi pada piring makan kami. Siswa-siswi yang lain datang dan pergi bergantian. Aku menatap Gio dan Killa yang beranjak dari depan kami. Mereka berjalan keluar dari ruang makan. Aku sudah menyelesaikan makanku. Aku masih menunggu Lisa yang kini menyendok makanan penutupnya, kaserol daging sapi.

Aku mendengar ada yang melangkah di belakangku, pekikan pelan dan aku merasakan sesuatu membasahi bagian belakang jaketku. Aku menoleh kaget dan bangkit dari kursi ku. Aku melihat vampir laki-laki memegang gelas tinggi yang kini kosong. Tentu saja, isinya sudah berpindah ke jaketku. Spontan aku melepaskan jaketku yang basah. Aku mendengarnya meminta maaf padaku. Tetapi, entah mengapa aku merasa ia tidak tulus mengatakannya.

nightingaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang