7

16.3K 1.7K 25
                                    

Jika dulu kim Taehyung berpikir Jeon Jeongguk adalah iblis maka sekarang dia sudah yakin seratus persen bahwa pria ini memang keturunan langsung iblis besar alias raja iblis.

“Sudah berapa kali aku bilang sapu lantainya dengan benar!”

Tuhan, bantu aku.

“— dan sudah berapa kali aku bilang kalau anjing bodoh itu yang selalu mengotori lantainya!” Taehyung balas menunjuk hewan berbulu putih yang kini tengah menjulurkan lidah diatas sofa sembari memasang muka polos plus menggemaskan.

Taehyung mendelik, tatap nyalang anjing tersebut terang-terangan.

Sial sekali, tuan dan anjing sama-sama menyebalkan. Yang satu selalu menyalahkan, yang satu selalu merepotkan.

“Apa liat-liat? Dasar anjing!”

Jeongguk mendengus, meninggalkan si pemuda untuk asik bersungut-sungut dan masuk ke ruangan kerja pribadi.

Suasana hati Kim Taehyung total sangat buruk, melempar sapu disebelah tangan selagi melotot ganas kepada anjing berbadan kecil.

"Woof."

“Diam, aku jadi sengsara begini gara-gara tuanmu yang galak itu. Kamu jangan membuatku semakin repot!”

"Woof-woof."

“Hei, kitten.”

Ugh, aneh sekali.

Kenapa jeongguk harus menamai hewan berjenis anjing dengan istilah kitten, sih? Kan lidah Taehyung jadi memutar aneh saat  memanggil namanya barusan. Benar-benar tidak punya kreativitas sekali.

“Apa menurutmu kakakku akan bahagia menikah dengan iblis itu?”

"Woof."

“Yah, kamu benar. Kakakku tidak akan bahagia, dia pasti akan menderita lalu sakit-sakitan setelah itu meninggal. Huh, aku tidak akan pernah merestui hubungan mereka.” Ujarnya yakin dan membaringkan tubuh pada sofa. Ia angkat si mungil kitten dengan mudah.

Menempatkan anjing tersebut diatas dadanya sebelum tertawa gemas. “Maaf ya sudah memarahimu, aku tidak sengaja.”

Tawa Taehyung kembali mengalun nyaring, Mendusel bulu lembut kitten dan menciumi teramat gemas.

“Kitten, kamu manis sekali. Setelah dua minggu kamu mau ikut denganku tidak? Kamu pasti menderita 'kan tinggal dengannya? lebih baik tinggal denganku. Nanti kita bermain game dan membaca komik bersama.”

“Bodoh.”

Kepala Taehyung menoleh, tak lupa mengerucutkan bibir sebal akan ujaran penuh penghinaan Jeongguk. “Hyung, kamu tidak boleh mengataiku terus. Memangnya mulutmu tidak pegal apa terus-terusan bicara sinis?”

Dengusan kasar Jeongguk menjadi balasan yang Taehyung terima. Pria itu membawa map berwarna biru di tangan kanan. Berjalan kearah sofa dan duduk di bawah. Lebih spesifik-nya di depan meja, menghadap langsung pada laptop yang masih tertutup apik.

Taehyung diam memperhatikan, menopang dagu dengan punggung lengan. Kitten ikut bergelung di pelukan hangat Taehyung, menjilat dagu runcingnya sesekali seolah ingin mendapatkan perhatian lebih.

“Kitten, apa tuanmu selalu sibuk begitu?” Taehyung berbisik lirih nyaris tak terdengar.

Sejak dia tinggal disini yang Taehyung tahu Jeongguk tidak pernah berhenti bekerja. Berangkat pagi pulang malam. Bahkan setelah sampai rumah pun Jeongguk tetap bekerja tanpa henti.

“Hyung, apa pekerjaanmu sulit?”

Bibir tipis Jeongguk terkatup rapat, malas meladeni pertanyaan tak berguna Taehyung.

ARROGATE | KV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang