.
.
.
.Ragu,
Taehyung menatap sederet nama sang ibu dilayar ponsel. Ingin sekali menghubungi tapi rasa takut akan penolakan membuat keraguan dia semakin besar.
“Kamu mau menghubungi ibumu?” Suara Jimin terdengar dari samping telinga. Taehyung berjengit kaget, menjauhkan wajah mereka berdua kesal. “Jangan mengejutkan babi!”
“Kamu mau menelpon nya?” Jimin mengulang pertanyaan yang tidak di dengar Taehyung. Menarik kursi dan duduk didekat teman terlampau santai. “Kalau tidak diangkat bagaimana?”
“Kan belum dicoba, bagaimana kamu bisa tahu teleponnya tidak akan diangkat?”
Benar juga, tapi tetap saja.
Srett!
“Kemari, biar aku yang menghubungi ibumu.” Jimin mengambil ponsel Taehyung tanpa permisi. Bergeser menjauh saat Taehyung berteriak tak terima dengan umpatan kasar.
“BRENGSEK, KEMBALIKAN PONSELKU SIALAN!”
“SIAL, AKU BELUM ISI PULSANYA. TIDAK USAH DI TELEPON BODOH. ARGH, APA YANG KAMU LAKUKAN SETAN?!”
“Hoho, sudah tersambung.” Pria dengan surai brown tersebut tertawa Jenaka, menunjukan layar ponsel disertai gerak alis naik-turun.
Darah Taehyung mendidih dengan cepat, berusaha merebut ponsel hitam kembali dan mematikan sambungan jika saja tidak ada suara familiar yang terdengar beberapa detik kemudian.
Tubuh Taehyung terguncang halus, menatap layar ponsel dan Jimin bergantian.
Diangkat,
Diangkat,
Diangkat,
Ah, sialan.
Dia harus bicara apa sekarang?
“Halo.”
“Bicara monyet!" Jimin berbisik pelan, menarik tangan Taehyung dan menempelkan ponsel itu pada telinga si empunya. “Kamu bisu?!”
Taehyung menggeleng horor, berdeham sekilas sebelum membuka mulut dan berbisik lirih.
“... E-eomma.”Taehyung menunggu sahutan dari pihak ibu, 1 menit hingga 3 menit terakhir. Sudut bibir dia tertarik mengulas senyuman kecut.
Sudah pasti.
Ibunya tidak ingin berbicara sama sekali.
“A-aku tutup telpon ya.”
Mata Jimin meredup sendu, ah, dia tidak tega sekarang. Bodoh sekali, seharusnya Jimin tidak membuat pria ini kembali terluka.
“... Nak.”
Nafas Taehyung tercekat sontak terhuyung dengan lemas. Entah sejak kapan, mata dia kembali basah oleh liquid bening.
“Eomma.”
“Ya, ini eomma.”
Taehyung tersenyum bahagia ditengah tangis rindu. Ada cahaya di kedua netra hazelnut jernih. Ibu, wanita yang paling dia kasihi.
“E-eomma, uh eomma.”
Jimin ikut tersenyum, menarik Taehyung lembut untuk duduk di kursi. Menyempatkan diri untuk mengusap kepala Taehyung sebelum pergi dan meninggalkan ruang bagi mereka berbicara.
“K-kamu pulang, nak? Kamu sudah pulang?”
“Y-ya. Aku pulang. Aku sudah pulang, eomma maaf.” Kim Taehyung berbisik lirih, menatap telapak tangan kiri yang masih gemetar. Dia rindu suara ini, sangat rindu. Sudah lama sekali.
“Kembali ke rumah ya. Eomma rindu.”
Benarkah?
Kamu merindukanku?
Apa kamu benar-benar merindukanku?
“E-eomma tidak membenciku? Eomma masih menyayangiku?” tanyanya tersendat, mengepalkan tangan penuh harap. Selama ini dia selalu berpikir ibunya mungkin sudah tidak menganggap Taehyung lagi. Ayah juga mungkin sudah melupakan sejak lama.
Bisakah kali ini dia berharap kembali?
“Apa kamu membenci ibumu yang jahat ini?”
Tidak,
Tidak pernah sekalipun Taehyung berpikir seperti itu. Dia hanya sedikit kecewa. Ketika punggung Kim Jihyo berbalik memunggungi namun Taehyung tak pernah membenci.
Dia terlalu menyayangi sang ibu.
“Eomma, apa Appa membenciku?” tanyanya takut, kembali mengingat bagaimana tatapan amarah nan kecewa tertuju pada dia 5 tahun lalu.
Appa, apa kamu sudah melupakan anakmu?
Apa harga dirimu lebih penting daripada aku?
Tidakkah dia tahu Kim Taehyung sudah sangat tersiksa selama 5 tahun menunggu untuk pulang?
“Ayahmu, dia tidak pernah membencimu. T-tae, pulang ya. Kembali ke rumah dan maafkan ibumu.”
Taehyung ingin sekali kembali ke rumah tapi dia takut.
Takut akan penolakan yang mungkin diberikan Hanjoon seperti dulu.
Appa, aku rindu.
Aku sangat merindukanmu.
“Eomma, aku boleh datang saat ulang tahunmu?”
.
.
.
Yah, pendek dulu buat yang ini.
Lagi buntu. Butuh cari ide dulu (TT)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARROGATE | KV ✓
Fiksi PenggemarUmur keduanya terpaut jauh hampir 10 tahun jaraknya tapi bukankah orang bilang cinta tidak mengenal usia? Hanya saja ada satu masalah yang melanda, pria itu akan menikah dengan kakaknya sendiri. 241219/080120