ARROGATE | KV ✓

50

🎶⏯️ Lee sun hee - Fox Rain

.
.
.

Flashback

Hyerin meraih lengan ayah lemah, menatap lurus ke depan tanpa sorot berarti. Dia bisa melihat- melihat bagaimana wajah dari dua keluarga utama begitu kelam tanpa ada kebahagiaan.

Tanpa sadar, pegangan dia mengerat. Membuat sang ayah berdengung samar dan menepuk punggung tangan putrinya pelan.

Tidak, Hyerin tetap tidak tenang.

Mata dia begitu jelas melihat tatapan kosong Jeongguk yang terus menunduk menatap ujung sepatu sendiri.

Hati Kim Hyerin kembali sesak oleh rasa sakit,

bagaimana aku bisa jatuh cinta padamu?
bagaimana bisa begitu sakit seperti ini?
aku tak pernah menginginkan orang yang sejahat ini

Jeon Jeongguk, apa keputusanku untuk mengikatmu begitu buruk?

Matanya bergetar samar, meraih tangan dingin calon suami dengan senyuman getir.

Hei, kenapa, kenapa wajahmu begitu tersiksa seperti adikku?

Kenapa tatapan putus asa itu begitu sama seperti Taehyung?

bisakah aku menyentuhmu jika aku mengatakan kalau aku mencintaimu ribuan kali?

bisakah kau tahu hatiku jika aku menangis dan mengemis dengan percuma?

Keraguan dan luka kembali menggores hati rapuh Kim Hyerin. Garis pandang dia buram seketika lalu menggertakkan gigi marah tanpa sadar. Kenapa? Kenapa rasanya begitu sakit? Kenapa justru dia marah?

Pada Jeongguk, pada Taehyung, pada diri sendiri yang begitu egois.

haruskah aku mencoba membenci nama itu ribuan kali?

haruskah aku menghitung berapa banyak rasa sakit yang di rasakan?

cintaku telah bertumbuh terlalu dalam

Tes!

Ah, dia menangis di hari pernikahan?

Hyerin menunduk, melihat telapak tangan yang gemetar lamat-lamat. Sakit, sakit sekali. Taehyung-ah, apa aku begitu jahat?

Apa kakakmu begitu kejam hanya karena ingin bahagia pada sesuatu yang tak mungkin?

Hyerin memandang wajah Jeongguk dari sudut mata sendu. Lagi, bibir dia membentuk senyuman getir. Jeongguk-ie, kamu juga terluka?

karena kau bukanlah aku, kau takkan merasakan hal yang sama seperti yang ku rasa
ya, akulah yang lebih menyukaimu.

Ketika telinga Hyerin mendengar sebait janji yang diucapkan pastor, Hyerin tidak bisa tidak menahan tangis lebih kencang. Kaki dia mengambil langkah mundur secara perlahan, menatap wajah Jeongguk dengan derai air mata.

"M-mundurlah, mundur dari sini."

Bahkan jika hatiku terluka 9 kali tak apa-apa jika aku bisa tersenyum walau sekali.

Meski kau terlihat tanpa rasa ku tak pernah menganggapnya serius

Aku melakukan semua yang kau katakan padaku, apapun itu

Haa, bisakah dia menertawakan perasaan konyol sendiri? Jeongguk bahkan mengambil langkah mundur tanpa ragu. Tubuh Hyerin terguncang, nyaris terjatuh mengejutkan semua orang.

"J-jeongguk-ie, apa kamu sangat mencintainya?"

Meskipun aku tahu kau tidak akan datang, ku tak akan berpaling darimu.
Hingga aku tertidur menunggumu.