Umur keduanya terpaut jauh hampir 10 tahun jaraknya tapi bukankah orang bilang cinta tidak mengenal usia?
Hanya saja ada satu masalah yang melanda, pria itu akan menikah dengan kakaknya sendiri.
241219/080120
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
And deep down in my heart somehow I just know That no matter what I'll always love you.
. . .
Setiap langkah yang Taehyung ambil rasanya begitu sulit. Mata dia melihat sekeliling rumah, tempat ternyaman untuk Taehyungdulu. Dulu sebelum dia merusak semua.
Tawa Ibu,
Pelukan ayah,
Dan perhatian kakaknya.
Itu semua hanya dulu. Sekarang dia kembali, bisakah Taehyung mendapatkan apa yang dulu sempat menghilang? Semua yang ada dimasa lalu, semua yang sempat dia rasakan.
"Tae, ayo. Kita temui ibumu." Jimin mendorong punggung ringkih ringan. Memberikan senyuman tulus hingga kedua mata menyipit lucu. Hati dia sedikit tenang, mencoba balas tersenyum dan berjalan masuk.
Ramai sekali.
Tapi kenapa dia masih merasa kesepian.
"Ibumu ada disana." Jimin menunjuk ke arah sudut kiri.
Eomma.
Kedua mata Kim Taehyung tertuju pada sosok rentan sang ibu. Duduk sendiri di sudut sofa. Eomma kenapa kamu terlihat sedih ? Ini hari ulang tahunmu 'kan? Tersenyumlah dengan begitu aku tidak akan ikut terluka melihatmu.
"Temui dia."
Tungkai kaki Taehyung melemas, berjalan perlahan hingga berada di dekat Jihyo.
Eomma aku ada disini.
Di dekatmu.
Lihat aku.
"... Eomma." Tenggorokan Taehyung tercekat, nyaris tak terdengar ketika suara serak terujar. Taehyung pikir ibunya tidak akan mendengar. Dia pikir, Jihyo bahkan tidak akan menoleh.
"P-putraku, Taehyung-ie, kamu sungguh pulang?"
Aku pulang.
Aku pulang Eomma.
Aku pulang.
Tubuh Kim Taehyung bdi dekap erat, teramat erat seolah takut sosoknya akan menghilang dalam kedipan mata. Tubuh ringkih Jihyo bergetar hebat, terus-menerus mengusap kepala putra bungsu bersama permohonan maaf.
