DANDELION

81 9 2
                                    

Apa benar aku bisa seperti dandelion?
Aku harap Iyaa
Ya!
Aku bisa menjadi seperti dandelion

____________________________________________________________
________


Alif sedang berjalan di koridor yang terlihat renggang. Pikirannya kacau. Cowok itu mengusap wajahnya gusar naik turun secara tidak sabar lalu memasuki kelasnya.

Kesalahan terbesarnya adalah meninggalkan keysha sendirian di lorong. Alif tau sifat yang ia punya bukan sifat seorang lelaki.

Seharusnya yang di lakukan alif tadi adalah menenagkannya. Mengajaknya makan ke kantin namun alif bertindak bodoh dengan meninggalkannya sendirian di sana.

“IIHH KAK BENO, BALIKIN TAS GUE!!” teriak putri yang berada di kelas alif.

“KAK BENOOOO! MANA TAS GUE?!!” putri menarik celana beno membuat cowok itu memperhatikannya.

“YA TUHAN TOLONGIN HAMBAMU INI! KUTUK DIA JADI KUMAN IKAN CUPANG YA TUHAN!”

“apa sih sayang? Kok teriak-teriak terus. Aku kan lagi nonton yang…” putri melotot mendengar suara beno bergantian dengan dandi yang ada di sebelahnya.

Alif yang menghempaskan bokong di tempat duduknya terkekeh. Beno sedang menonton video mesum yang ada di layar ponselnya.

“IDIH!! SAYANG-SAYANG! JIJAY BANGET TAU GAK SIH!” putri mendengus. “mana tas gue!?”

“ Gak ada ngambil tuh. Suuzon mulu dah” beno melirik putri.

“ JELAS-JELAS TADI GUE LIAT KAKAK NGAMBIL KE KELAS GUE!”

“ah lo salah orang kali. Gue gak ada ngambil tuh. Jangan nuduh-nuduh deh. Fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan tau”

“barang siapa yang menyusahkan orang lain maka---“

“ehh! Gak boleh bawa-bawa nama tuhan. Gak baik” beno mengerling. “terima dulu cinta gue, baru gue balikin tuh tas lo”

“TADI KATANYA GAK ADA NGAMBIL” teriak putri membuat beno nyengir.

“ya itu kan tadi putri cantik. Sekarangkan beda lagi”

“huuuuh!! Dasar! Gue aduin kakak ke buk fira kalau sering ngintip cewek-cewek di kelas gue ganti baju! Biar kapok!” putri mengambil langkah untuk ke kelas, tapi beno mencegahnya.

“tenang dong. Segitu aja ngambek. Tuh ambil tas lo sama dandi. Mainnya ngancem-ngancem mulu, gak seru”

“ kak dandi, tas gue sama kakak ya?”

“ iya, nih tas lo” dandi memberikan tas yang di sembunyikan beno di dalam laci meja kepada putri.

“makasih kak dandi” ucap putri sambil tersenyum membuat beno memicingkan matanya menyaksikan kejadian tersebut.

“ yee, lo aja kalau sama dandi lembut bener ngomongnya. Kalau ngomong sama gue udah kayak merecon!” sewot beno.

“suka-suka gue dong!!” putri melirik tajam ke arah beno dan keluar dari dalam kelas.

WAITING [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang