PERNYATAAN DAFFA

49 8 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca ya guys ^-^ saran jika ada

Semenjak kejadian malam kelabu itu alif tak pernah melihat keyha, bahkan perempuan itu sama sekali tak mengiriminya pesan.

Seharusnya alif merasa senang tidak ada penganggu lagi dalam hidupnya namun, Alif merasa hidupnya seperti ada yang hilang, rasanya sepi.

Bel sekolah sudah berbunyi dari tadi, biasanya di jam-jam istirahat begini keysha menghampirinya ke kelas di iringi teriakan tingginya yang persis seperti toa namun perempuan itu sama sekali tidak datang.

“woi brader!” beno merangkul bahu alif yang sejak tadi melamun di kursinya. “nggak ke kantin lo?” beno lalu duduk di sebelah alif.

Beno yang tentu saja tidak bisa diam terus saja bergerak melakukan kegiatan-kegiatan unfaedah di kursinya.

“nggak” jawab alif singkat lalu menyenderkan bahunya pada kursi.

“kenapa lo? masih marah sama gue gara-gara yang malam itu? Ah elah lif. Masa lo marah sama gue cuman karan gue belain keysha”

Alif mengambil buku tulis yang ada di atas meja dan memukul kepala beno “siapa yang marah ama elu?!”

“lah tu lu ngapa diem aja? Udah kayak orang kesambet lo!”

Kemunculan lian dan vano masuk ke dalam kelas membuat keadaan riuh karnanya. Kedua cowok tengil itu masuk sambil menyapa cewek-cewek yang ada di kelas alif.

Lian dan vano dulunya merupakan temen deket atau bahkan bisa di katakan gengnya daffa. Namun mereka tiba-tiba lebih memilih keluar dari geng daffa dan bergabung bersama alif, hal itu sempat membuat perseteruan antara daffa dan alif beberapa minggu lalu.

“aiiih loli. Ngapain nongkrong di sini? Nyariin beno?” goda lian pada loli.

Perempuan sexy itu mencibir
“ihh sorry memory strobery black barry ya. Jan sotoy deh lo!” loli mengambil buku temannya “gue ke sini mau minjem buku! Ngapain juga nyariin beno!”

“halah!” beno berkomentar “emangnya gue mau di cariin lo?!”
Beno masih duduk di sebelah alif, sementara dandi tiba-tiba datang dari belakang dan berdiri di tengah-tengan lian dan vano mendorong tubuh keduanya sambil merangkul.

“jangan sok-sok-an gak mau lu! Jatuh cinta beneran mampus lu!” dandi mencetus “eh loli temen lo si mika kemana?”

“au tuh! Lagi sama lana kali di kantin” loli bersiap pergi dari kelas alif.

“oh iya lif. Tadi gue liat cewek lo sama si daffa tuh. Bukannya kalian musuhan? Kok cewek lo bisa nempel sama dia sih?”

Kening alif lantas berlipat-lipat mendengarnya. “di mana?” suara berat alif keluar menandakan cowok itu sedang tidak baik-baik saja. Ada amarah yang di tahan dalam suaranya.

“kalau gak salah di koridor kelas sepuluh deh” loli memperhatikan alif “yaudah y ague duluan”

“EH LOLI BESOK NGEDATE YUK!” dandi berteriak kencang.

“OGAAAAH BANGEET!” loli balas teriak membuat dandi terkekeh.

“katanya lo serius sama putri dan? Gimana sih?” lian duduk di samping beno.

“lah kok gue? Noh si beno yang naksirin putri” dandi menampaknya wajah kaget dan menunjuk kearah beno.

Alif berdiri dari tempat duduknya. Keluar dari meja melewati beno membuat keempat temennya memandang cowok itu. Cowok berbadan besar dengan seragam lusuh itu terus kepikiran dengan keysha. Membuatnya ingin tau yang di lakukan keysha sekarang. Tentunya setelah kejadian kemarin. Mengetahui keysha dekat dengan daffa membuat darahnya mendidih. Alif tidak suka merasakan perasaan begini.

WAITING [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang