Pagi ini murid murid SMA Thunas Bhakti sudah sangat ramai memadati lapangan. Mereka datang lebih awal dari biasanya, itu karena hari ini hari Senin, dimana mereka harus melakukan kegiatan Upacara. Belum saja Upacara dimulai, banyak dari mereka yang sudah mengeluh dengan berbagai macam alasan.
Aurora selaku Ketua OSIS, dia akan memantau teman temannya, dia tidak akan menyisakan satupun makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna untuk kabur.
Aurora melihat Renzo dan Rafa tapi tidak dengan Varrel, kemana lagi si tuh anak batinnya.
"Varrel mana?" tanya aurora datar.
"Eh BuBos, An..nu" gugup Renzo.
Renzo langsung menyenggol lengan Rafa dan menatap Rafa dengan tatapan 'gimana nih kampret'
Aurora semakin bingung seperti ada yang di sembunyiin batinnya.
"Kemana?"
"I--tu Pa Bos di Rooftop" gugup Renzo.
Aurora langsung pergi tanpa sepatah katapun. Kini tujuan nya adalah, rooftop.
Waktu berjalan. Kini Aurora sudah sampai di rooftop. Ia mengedarkan pandangannya. Terlihat seorang cowok yang duduk sendirian, Aurora yakin itu pasti Varrel.
Aurora berjalan mendekat sekitar lima meter dari jarak Varrel duduk, dan cowok itu belum juga menyadari keberadaan Aurora. Sepertinya, ia sedang melamun.
"Ekhem.." Aurora memecah keheningan.
Varrel tersentak kaget dan menoleh cepat ke sumber suara.
"Ko kamu ada di sini Ra?" tanya Varrel kaget.
"Kamu ngapain di sini?" Aurora balik tanya.
"An..nu.. aku lagi nga--dem" jawabnya gugup.
"Balik ke lapangan sekarang" ucap Aurora datar.
Sepertinya Aurora sedang ga mood sekarang.
"Kamu kenapa Ra?" bukannya turuti perinrah Aurora, Varrel malah balik tanya.
"Gpp"
"Serius Ra?"
"Iya, cepet ke lapangan"
"Yaudah iya aku ke lapangan.
---
"Aurora" teriak Tasya heboh memanggil Aurora yang sedang minum di kantin sejak Upacara usai tadi.
"Apa?" jawab Aurora cuek.
"Disekolah kita ada anak baru" teriak Tasya masih telihat heboh.
"Terus?" Aurora menaikkan sebelah Alisnya.
"Gue seneng aja, semoga cogan" Aurora mengangkat kedua tangan nya seperti berdoa.
"Renzo mau di kemanain?" sambil melirik ke arah Renzo yang sedang menikmati makanan nya.
Tasya hanya tersenyum kikuk.
"Yaudah yuk kelas, udah pengen masuk" ajak Tasya.
Aurora hanya mengangguk.
Berbeda dengan ketiga Badboy ini, sejak tadi Varrel melihat sikap Aurora yang aneh. Tapi tak di pusingkan, mungkin saja dia sedang tidak enak badan.
"Yaudah yuk kelas" ajak Renzo.
"Males ah" tolak Rafa.
"Masuk bego, ini pelajaran Bu Lia"
"Yuk" ajak Varrel dan meninggalkan kedua teman nya.
"Tumben banget tuh anak mau belajar" heran Rafa.
---
Belum lama tiba di kelas, tiba tiba Bu Lia selaku walikelas XI Ips1 masuk ke dalam ruangan.
"Selamat pagi Anak Anak"
"Pagi bu...."
"Hari ini kalian kedatangan teman baru" ucap Bu Lia tersenyum.
Kelas kembali riuh saat tahu mereka akan satu kelas dengan anak baru tersebut.
"Tolong tenang! Nak, mari masuk" ucap Bu Lia pada anak baru tersebut.
Saat cewek itu masuk ke dalam kelas, hampir seluruh pasang mata menatapnya kagum. Bahkan Tasya sampai ternganga, bukan kagum tapi tekejut.
"LO!" Kompak Tasya dengan anak baru itu.
"Yaampun, lo sekolah di sini?" tanya Tasya, tidak percaya. "Ko bisa sih?" Tasya menggaruk kepalanya bingung. Bukan banyak kutu.
Anak baru itu hanya mengangguk.
"Yaudah, kaget kagetan nya ntar aja setelah kenalan" ucap Bu Lia mengingatkan.
"Ok, kenalin nama gue Jessica Putri Auriga, panggil aja Chika. Gue pindahan dari Bandung" ucap Cewek bernama Chika tersebut.
"Coi, cakep juga tuh anak" ucap Rafa.
"Playboy lo!" sindir Renzo.
"B aja"
"Iya lah kan udah ada Bu Bos di hati lo"
"Baik, Chika kamu boleh duduk di bangku yang kosong" ucap Bu Lia mempersilahkan.
"Dan untuk kalian semua, Ibu tidak bisa masuk jadi kita free class.
Penghuni kelas akhirnya akhirnya berteriak ria saat mendengar ucapan Bu Lia, akhirnya mereka bisa berasantai lebih lama.
"Ra, aku ke rooftop ya" izin Varrel dan keuda teman nya sudah di depan muka Aurora.
Aurora hanya mengangguk dan tersenyum.
"Makasih sayang"
"Lo mau ikut juga?" ucap Tasya menatap tajam Renzo.
Renzo tersenyum kikuk dan mengangguk.
"Yaudah sana"
"Makasih sayang"
"Suami takut istri tuh" ledek Rafa.
"Apa lu?" Tasya menatap tajam Rafa.
Rafa langsung berlari sebelum Tasya mengamuk. Dan diikuti Varrel dan Rafa.
"Chikaaaaa, gue kangen banget sama lo" ucap Tasya sambil memeluk Chika.
"Gue juga kangen lo, Sya" membalas pelukan Tasya.
"Oh ya Ra, Chika ini Sahabat gue saat gue SMP di Bandung"
"Aurora"
"Chika"
"Ko lo bisa sih pindah ke sini Chik?" tanya Tasya bingung.
"Bokap gue lagi ada tugas di Jakarta jadi gue ikut pindah deh kesini" jawabnya.
Tasya ber oh ria.
---
Gaes, tokoh nya aku ganti semuanya ya. Jadi part pengenalan tokoh aku delete.
Jangan lupa Vote!!
KAMU SEDANG MEMBACA
AVAR {ON-GOING}
Teen Fiction~SILAHKAN FOLLOW DULU, SEBELUM MEMBACA~ Aurora ketua osis cantik dengan sifat dingin, dan galak. namun menjadi idola para cowok. Sedangkan Varrel, mempunyai sifat tengil, wajah yang di atas rata rata. sikap badboy dan menjadi the most wanted, dan...