Selasa, hari dimana sangat dibenci oleh sebagian anak anak XI IPS 1. Dimana pada hari ini pelajaran memusingkan hingga membosankan akan bergulat menjadi satu bersama mereka.
Namun, pusing mereka akan berkurang. Kerena guru killer mereka sedang ada rapat dadakan.
"Beb!" Tiba tiba terdengar suara seseorang dari arah belakang kursi Aurora.
Mereka semua tentu bisa mengenali nya, siapa lagi kalau bukan Varrel yang rutin menghapiri Aurora meskipun mereka satu kelas.
"Ke kan--"
"Varrel" panggil lembut Salsabilla yang berhasil membuat Varrel menghentikan ucapan nya.
Mereka semua yang berada di situ langsung melemparkan pandang nya pada Salsabilla dengan pandangan sulit di artikan.
Varrel tidak menggubris, cowok itu juga tidak terkejut.
"Ayo beb, aku laper" ucap Varrel lucu sambil menyenderkan kepala nya di bahu Aurora.
"Yaudah ayo" kekeh Aurora sambil menggandeng tangan Varrel.
"Kalian ga ikut?" Tanya Aurora pada teman teman nya.
"Kita mah nunggu di ajak baru otw" kekeh Tasya pelan.
"Lo ga ikut?" Tanya Aurora lagi pada Salsabilla.
Cewek itu menggeleng, sorot mata nya yang tajam. Terus menatap Aurora tidak suka.
Aurora kembali membalikan badan nya dan kembali menggandeng Varrel. Banyak pertanyaan di benak nya saat ini, tapi ia urungkan karena melihat wajah Varrel sedikit gusar untuk saat ini.
"Gue curiga sama Salsabilla" ucap Chika sambil berjalan bersama Chika meninggalkan kelas dan menuju kantin untuk menyusul Aurora.
"Sama! Gue juga ngerasa aneh banget tu cewek kenal ya sama Varrel?" Tanya Tasya di sela perjalanan nya.
"Gak tau, dia manggil nya gemes gitu. Terus Varrel diam aja, ko gue ngerasa ada sesuatu ya" ucap Chika.
"Mungkin Salsabilla fans nya Varrel kali, lo tau sendiri si Varrel banyak fans nya" ucap Tasya mencoba tenang.
"Tapi Sya, tatapan Salsabilla itu beda banget. Kaya orang udah lama kenal gitu" ucap Chika.
"Yaudah deh tar kita tanya sama Renzo" putus Tasya akhirnya dan mereka sudah tiba di kantin.
Di kantin yang sama, namun di meja yang berbeda, kini sahabat Aurora dan juga sahabat Varrel tengah membicarakan sesuatu.
"Gue kepo nih dari tadi, Varrel sama Salsabilla pernah kenal ya?" Tanya Chika yang membuat para lelaki di hadapan nya menoleh.
"Salsabilla?" Beo Rafa.
"Iya itu anak baru di kelas kita"
Kedua cowok itu saling pandang, kemudian bungkam karena tidak tau harus mengatakan apa.
"Ko diem?" Sahut Tasya.
"An--nu--it... Duh, apa ya" bingung Renzo sambil menggaruk tengkuk nya.
"Yang jelas dong lo kalo ngomong" sewot Chika.
Di meja Aurora dan Varrel, bedua insan itu saling bungkam. Aurora yang sudah mulai bosan, akhirnya membuka suara.
"Kamu kenapa?" Pertanyaan singkat yang keluar dari bibir Aurora.
Varrel menunduk tidak menjawab.
"Kalau ada masalah, kamu bisa cerita. Aku istri kamu" ucap Aurora lantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AVAR {ON-GOING}
Teen Fiction~SILAHKAN FOLLOW DULU, SEBELUM MEMBACA~ Aurora ketua osis cantik dengan sifat dingin, dan galak. namun menjadi idola para cowok. Sedangkan Varrel, mempunyai sifat tengil, wajah yang di atas rata rata. sikap badboy dan menjadi the most wanted, dan...