Seperti biasa, pagi ini Aurora dan Varrel berangkat sekolah bersama. You know lah dia kan udah serumah. Selama menyetir, pikiran cowok itu kemana mana. Banyak hal yang ingin ia bicarakan dengan Aurora, namun ia bingung harus mulai dari mana. Karena dia juga ga mau nyakitin perasaan istri nya itu.
"Ra" panggil Varrel pelan.
Merasa terpanggil, Aurora langsung melemparkan pandangan nya pada Varrel.
"Apa?"
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu" ucap Varrel sedikit Ragu.
Aurora mengubah posisi duduk nya menjadi sedikit menghadap Varrel.
"Ngomong aja sih, kenapa harus bilang?"
"Mmm... tapi kamu jangan marah, apa lagi mikir yang aneh aneh" ucap Varrel yang beralih menatap Aurora sekilas.
"Santay aja kali, emang mau ngomong apa sih? Kok kaya tegang gitu" heran Aurora.
Varrel diam sejenak sambil sesekali menarik nafas lalu menghembuskan nya pelan.
Gua emang harus jujur, ingat! tujuan lo bukan untuk khianatin Aurora apalagi dia udah jadi istri lo! Tujuan lo itu untuk bahagiain dia. Batin Varrel seakan seperti Malaikat yang sedang membisikan sesuatu yang baik pada nya.
"Janji ya" ucap Varrel yang membuat Aurora semakin gemas.
"Iya sayang" kekeh Aurora.
"Ini tentang seseorang" ucap Varrel pelan.
"Siapa?"
"Salsabilla"
Satu nama yang terlintas di pikiran Aurora sejak kemarin. Dimana Salsabilla yang sedang memohon mohon kepada Varrel di sekolah.
"Emmm, maaf a--ku" ucap Varrel gugup.
"Iya kenapa Salsabilla" jawab Aurora yang berusaha bersikap tenang.
Tiba tiba Varrel memberhentikan mobil nya ke pinggir, dengan cepat Varrel mengalihkan tangan nya dari stir mobil ke tangan Aurora.
"Aku mau jujur sama kamu, aku ga mau ada yang di tutupin. Apa lagi sekarang kamu istri aku. Bukannya dari awal aku ga mau cerita, cuma aku rasa. Masa lalu aku dengan cewek itu ga perlu kita bahas, kamu tau sendiri kan gimana aku ga suka nya sama dia. Tapi sekarang udah beda, Ra. Dia hadir depan kita, aku ga mau nanti kamu salah paham" ucap Varrel panjang lebar.
"Okey, lalu?"
"S--Salsabilla itu emmm...mma---mantan aku dan kemarin aku ketemuan sama dia di cafe mango" jujur Varrel sambil menundukkan wajah nya.
Aurora tersentak dengan pengakuan suaminya itu yang sedang menggenggam tangan nya erat, walaupun suaminya sudah berkata jujur tetap saja ia khawatir dan cemburu.
"Di---dia mantan kamu?" Tanya Aurora tidak percaya.
"Iya" lirih Varrel.
Dugaan gue benar. Batin Aurora dengan nafas naik turun.
Aurora sekarang sudah tau pasti di hubungan masalalu Varrel dengan Salsabilla. Tidak ada hal lain yang Aurora rasakan selain rasa takut kehilangan untuk kedua kali nya di masalalu nya itu. Takut kembali sakit hati, dia terlalu lemah soal hati. Dia payah, dia penakut.
"Aku rasa dia sudah berubah, dan dia pengen berteman sama kita semua" ucap Varrel yang lagi lagi membuat Aurora tersentak.
"Terus, kamu bolehin?" Tanya Aurora dengan tidak santay nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AVAR {ON-GOING}
Подростковая литература~SILAHKAN FOLLOW DULU, SEBELUM MEMBACA~ Aurora ketua osis cantik dengan sifat dingin, dan galak. namun menjadi idola para cowok. Sedangkan Varrel, mempunyai sifat tengil, wajah yang di atas rata rata. sikap badboy dan menjadi the most wanted, dan...