33

1.4K 54 3
                                    


Seseorang tersebut juga merasa lega apa lagi melihat Varrel berjalan ke arah nya dengan senyum terbaik cowok itu miliki.

"Ayo sayang"

"Ay--"

"Ko lama sih" tanya Varrel pada Aurora yang tepat dibelakang seseorang tersebut yang membuat nya melotot kan mata.

Tatapan orang itu berubah tajam saat melihat siapa yang sedang di ajak bicara oleh Varrel.

"Kenapa masih di sini? Kan aku nyuruh tunggu di sana" ucap Aurora sambil melangkah kan kaki nya bersama Varrel yang terus menggenggam tangan Varrel.

"Aku ga bisa jauh dari kamu" ucap Varrel manja dengan senyum manis di bibir nya saat melewati seseorang tersebut.

"Heleh, gombal" kekeh Aurora sambil mencubit pelan perut Varrel.

Tanpa sadar, tindakan mereka itu telah membakar hati seseorang yang sejak tadi setia melihat kedua nya.

Tangan nya mengepal dengan nafas yang memburu, seseorang tersebut sudah membatin agar membuat hidup Aurora sengsara.

"Kita liat aja nanti, ketos cantik" ucap nya penuh amarah sambil menekan kata ketos cantik.

"Untuk ke dua kali nya, lo rebut punya gue. Huh, kali ini lo bakalan tau arti nya kehilangan sesungguh nya" lanjutnya dengan seringai menakutkan.

Varrel dan Aurora sedang berada di dalam mobil untuk perjalanan pulang. Setelah kejadian di cafe tadi, Varrel jadi banyak diam. Biasa nya dia yang akan cerewet bila saat di dalam mobil bersama Aurora. Karena merasa heran, Aurora melemparkan pandangan nya pada Varrel yang masih fokus dengan stir nya.

"Ngomong aja" ucap Varrel tiba tiba tanpa mengalihkan pandangan nya.

"Tumben diem?" Ucap Aurora sambil mengubah duduk nya sambil menghadap Varrel.

"Karena ga ngomong"

"Serius ih"

"Jangan serius serius tar tambah sayang"

"Ck, bodo ah" ucap Aurora sambil mengalihkan pandangan nya.

"Aku lagi ga enak badan. Ga tau kenapa dada aku sesak" ucap Varrel dengan sebelah tangan mengusap pucuk kepala Aurora.

"Sesak nafas? Ko bisa? Ko dadakan?" Ucap Aurora tidak santai.

"Sesak kalau liat kamu ngambek gitu. Maka nya senyum biar aku sehat" ucap Varrel sambil menoel hidung Aurora.

"Apaan sih, ga jelas banget"

"Duhh, sesak lagi nih" ucap Varrel seraya memegang dada nya.

"Jangan di buat bercanda, nanti kalo beneran gimana?"

"Kan ada kamu sebagai istri aku, jadi kalau aku sakit langsung deh kamu obatin"

"Ga selama nya aku sama kamu, karena di dunia ini ga ada yang abadi. Bahkan bayangan ku aja bisa hilang saat aku ke gegelapan"

Varrel menepikan mobil nya di pinggir, lalu dia mengahadap ke arah Aurora sambil memegang wajah nya.

"Aku tau! Tapi aku ga akan pernah biarin kamu hilang sedetik pun, karena kamu harus terus sama aku. Paham?" Ucap Varrel lembut lalu mengecup pucuk kepala Aurora sambil tersenyum.

Aurora tersenyum dan mengangguk.

Aku ga akan biarin kamu pergi dari hidup aku Ra. Batin Varrel.

Dilain tempat seseorang gadis yang baru saja pulang dengan wajah memerah yang penuh amarah di wajah nya.

Jari nya yang lentik, sangat gesit untuk mendial nomor seseorang. Gadis itu langsung mendekatkan ponsel nya ke arah telinga nya saat panggilan nya sudah tersambung.

"Hallo" sapa nya dingin.

"Kenapa?" Tanya seseorang to the point di sebrang sana.

"Temui gue jam delapan di cafe mango" ucap nya dingin lalu memutuskan sepihak panggilan nya.

"Arghhhhhhh!" Teriak gadis itu sambil mengepal kan tangan.

"Billa, kamu kenapa sayang?" Tanya seseorang pria paruh baya dengan tatapan bingung nya.

"Billa kesel, Pah. Ternyata Va--"

"Permisi, Tuan. Di depan ada yang nyariin" ucap Asisten rumah tangga keluarga Ervan yang berhasil memotong ucapan Billa.

"Billa, Papah ke sana dulu. Mending kamu mandi biar fresh" ucap Ervan dengan menepuk pipi pelan putri semata wayang nya.

Salsabilla mendengus kesal. Bayang bayangan seseorang yang menjadi alasan nya untuk kembali ke negeri ini ternyata sudah ada pengganti nya.

"Gue ga akan tinggal diam, liat aja nanti" ucap nya dengan menyeringai jahat.

Seseorang sedak duduk menunggu seseorang. Tidak lama setelah pesanan nya tiba, seorang cowok datang menghapiri nya.

"Hai sepupu tercinta, udah lama nunggu?" Tanya Arka.

"Menurut lo?" Ketus Salsabilla.

"Well, gue udah dapet beberapa info tentang Aurora" ucap Arka yang membuat Salsabilla senang.

"Apa aja?"

"Dia mantan nya---"

"Stop!!! Gak usah di terusin, gue udah tau" potong Billa dengan cepat.

"Hm oke, gue cuma tau bokap nya Ryan Alveno pengusaha sukses, dan nyokap nya Roseline Nuella. Dan dia anak satu satu nya hanya itu sih yang gue tau, oh ya satu lagi" ucap Arka menggantung ucapannya.

"Dia istri nya Varrel" ucap Arka santai.

"What?!!" Pekik Salsabilla.

"Yaps, dia baru menikah beberapa bulan lalu. Bahkan di sekolah ga ada yang tau kalau mereka sudah menikah, hanya sahabat mereka lah yang tau"

Tangan Salsabilla mengepal kuat saat mendengar nama Aurora, terlebih lagi dia sudah menikah dengan kekasih nya. Oh ralat mantan kekasih nya itu.

...

Lanjut ga?
Comment yang banyakk!!!

AVAR {ON-GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang