Kepercayaan memang harus ada di dalam sebuah hubungan, jika sudah tidak berlaku. Maka tidak ada guna nya lagi untuk melanjutkan semuanya.
Varrel Rovalno.
"Assalamualaikum" ucap Aurora kala membuka pintu utama rumahnya."Undaaa!!" Teriak Vela lalu menubruk tubuh Aurora.
"Hai, Vela udah makan?" Tanya Aurora.
Vela mengangguk, dan melepaskan pelukannya. "Udah kok Unda, tadi sama Papa" jawabnya.
"Terus sekarang Papa mana?" Tanya Aurora yang celingak-celinguk mencari keberadaan suami nya itu.
"Papa lagi mandi Unda"
"Oh yaudah, Bunda ke---"
"Loh, Mama? Bunda? Kapan kalian datang?" lanjut Aurora yang menjeda ucapannya kala melihat Mama dan Bunda nya. Lalu ia menyalimi kedua perempuan paruh baya itu.
"Aurora, ada yang pengen Mama sama Bunda bicarain sama kamu. Dan juga sama Varrel" ucap Mama nya tegas.
Pasti ini tentang Vela. Aurora membatin.
"Iya Mah"
"Vela sayang. Emmm... Vela masuk kamar dulu ya, nanti Bunda susul ke kamar Vela" ucap Aurora lembut.
"Iya Unda" jawab Vela patuh dan langsung pergi menuju kamarnya.
Aurora, Bunda, dan juga Namanya sudah duduk di ruang keluarga. Seraya menunggu Varrel yang sehabis mandi.
Duh, kok perasaan gue gak enak ya. Aurora membatin lagi.
"Duduk" ucap Bunda yang melihat Varrel sudah ada di hadapan mereka.
Aurora menatap mata bulat milik Varrel, seraya mengucapkan. 'Aku takut', namun segera Varrel menenangkan Aurora dengan cara mengelus punggung tangan Aurora dan menggeleng singkat.
"Aurora, apa kamu tau kesalahan kamu?" Tanya Mamanya.
Aurora menggeleng takut. "Ee--enggak mah" jawabnya gugup.
"Ok, Bunda langsung aja bicarin ini sama kalian"
"Apa kalian sudah mikir yang matang untuk merawat anak itu?" Tanya Bundanya lagi.
"Bun! Nama nya itu Vela jangan sebut dia kaya gitu" peringat Varrel.
"Oh, oke sorry Bunda lupa. Apa kalian sudah mikir matang untuk merawat Vela?" Tanya Bunda mengulang ucapannya tadi.
Varrel mengangguk cepat. "Varrel dan juga Aurora sudah mikir matang untuk merawat Vela" jawab Varrel tegas.
"Tapi kalian gak tau gimana keluarga nya Vela, bahkan orangtua dari Vela aja kalian belum pernah ketemu kan?" Tanya Bunda Mira dengan nada yang sedikit dinaikan.
"Tapi aku sama Aurora udah sayang sama Vela, Bun. Aku udah anggap Vela seperti anak kandung aku sendiri"
"I--iya Bun, aku sama Varrel udah sayang sama Vela seperti anak aku sendiri" ucap Aurora membantu sang suami.
"Bagimana bisa kalian udah anggap Vela seperti anak kandung kalian? Sedangkan aja kalian gak tau orangtua kandung nya Vela. Bagimana kalau Vela dari keluarga yang ti---"
"BUNDA!! Varrel gak suka ya bunda asal nuduh Vela dan orangtua nya sembarangan kaya tadi, gimanapun caranya Vela akan terus sama aku dan Aurora. Orangtua Vela juga gak seperti yang Bunda fikirkan, Varrel yakin kelak Vela akan jadi anak yang baik" ucap Varrel memotong ucapan Bunda Mira dan menatap Bundanya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
AVAR {ON-GOING}
Teen Fiction~SILAHKAN FOLLOW DULU, SEBELUM MEMBACA~ Aurora ketua osis cantik dengan sifat dingin, dan galak. namun menjadi idola para cowok. Sedangkan Varrel, mempunyai sifat tengil, wajah yang di atas rata rata. sikap badboy dan menjadi the most wanted, dan...