"Bukannya aku tak ingin menceritakan segalanya kepadamu, hanya saja apa yang ingin aku ceritakan adalah tentangmu".
^_^KATYA menatap wajahnya di cermin, memoleskan bedak bayi dan sedikit memakaikan liptint di bibirnya, lalu mengikat rambutnya menjadi satu.
Baju sekolah yang pas dibadanya, gak terlalu ketat, dan gak terlalu kegedean juga. Memakai rok yang tidak terlalu pendek pas dilutut, membuat paha putihnya tertutup.
Dengan tidak memakai make-up pun Katya memang sudah cantik, wajahnya yang imut, kulit putih, dengan bibirnya yang mungil.
"PERFECT" ujarnya.
Ia mengambil tas yang sudah disiapkannya di atas tempat tidur, lalu mengambil ponsel di atas nakas yang dimasukannya ke kantong saku bajunya di, setelah semuanya lengkap Katya pun pergi ke bawah untuk sarapan.
"Pagi mah, pagi pah" ucapnya sambil mengecup pipi mamah lalu papahnya.
"Pagi sayang" ucap keduanya.
Sarapan pun berjalan dengan tenang tidak ada yang berbicara. Keluarga Aditama memang menidak bolehkan berbicara saat sedang makan.
"Sudah habis" lalu pergi menyalami papah dan mamahnya.
"Katya berangkat duluan ya mah pah dahhh, muachhh".
"Hati hati sayang" ujar Sandra sambil megecup pucuk kepala putrinya.
Katya pun langsung keluar rumah, disana sudah ada Zain yang menunggunya.
Mereka memang selalu berangkat ke sekolah bareng, karena rumah Zain dan rumah Katya searah menuju kesekolahnya, jadi sekalian lewat.
Orang tua Katya pun sudah mempercayakan anaknya kepada Zain.
"Pagi Zain" sapanya lalu memakai helm yang sudah di berikan Zain kepadanya.
"Pagi juga Katya, jelek!" jawabnya lalu tertawa mengejek.
Katya pun mengercutkan bibirnya malas.
"Yaudah ayo, cepetan naik nanti telat" titahnya.
Lalu Katya pun menaiki motor Zain tanpa menjawbnya, karena masih sebal.
"Pegangan, gue mau ngebut nih"
"Ga" jawabnya ketus
"Udah pegangan aja, nanti lo jatoh, dah gausah cemberut gitu jelek lo nambah kalo manyun begitu" sambil menarik tangan Katya lalu melingkarkannya di pinggang zayn.
"Ih apaans...,"
Belum sempat melanjutkan Zain pun sudah menjalankan motornya dengan ngebut, sontak Katya pun langsung memeluk Zain kembali.
***
"Lo kalo bawa motor yang bener dong, kalo mau mati gausah ngajak-ngajak gue" kesal Katya sesampainya di parkiran sekolah sambil memberikan helm nya dengan bibir yang sedikit di majukan.
"Iya! iya! gue minta maaf, udah gausah ngambek gitu, nanti cantiknya ilang" sambil mencubit hidung Katya pelan, lalu mengacak ngacak rambutnya lembut.
"Ih apaan sih, lo mah kan rambut gue jadi berantakan, kebiasaan banget" kesalnya sambil merapikan kembali rambutnya.
Zain pun hanya tersenyum gemas melihatnya, lalu merangkul Katya masuk ke sekolah.
Sesampainya di kelas Katya, Zain langsung pamit ke kelasnya.
"Oh iya nanti istirahat ke roftoof ya" titah Zain berbalik menatap Katya
"Hmm" jawabnya dengan wajah yang ditekuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [SELESAI]
Fiksi RemajaTahap Revisi "Aku tak tau sejak kapan rasa ini muncul. Rasa sayang yang melebihi sebelumnya. Rasa ingin memilikimu sebagai kekasih ku bukan hanya sebagai teman saja. Tapi sepertinya aku sadar, kau hanya menganggapku sebagai teman yang kini telah ber...