Chapter 28💛

2.1K 70 5
                                    

"Lo tunggu disini dulu, gue mau cari makanan" ujarnya, Katya pun hanya mengangguk, lalu Zain pun pergi meninggalkan Katya.

"Lama banget sih" ujar Katya sambil memanyunkan bibirnya.

"Iya iya maaf, beli nya kan jauh terus antri juga, udah gausah ngomel ayo makan" ujarnya lalu menyodorkan makanan yang dibelinya ke Katya.

"Lo beli makanan banyak amat Zain?" tanyanya bingung, karena Zain membeli beberapa makanan.

"Gpp biar lu gendut" ujarnya menggoda Katya.

"Percuma dong, lo ngajakin gue lari pagi, kalo makannya banyak begini" gerutunya kesal.

"Udah makan, bawel banget sih, mau gue suapin hah?"

Katya pun hanya memutar matanya malas, lalu memasukan makanan ke dalam mulutnya.

"Zain lu ngapain, lu poto gue ya!" kesalnya karena Zain yang mengambil potonya diam-diam saat  Katya sedang makan.

"Hahaa lucu banget muka lo kalo lagi bete"

"Apuss ga!"

"Ga!"

"Zajn siniin" pintanya sambil berkacak pinggang.

"Ambil kalo nyampe"

"Ihh Zain hapus ga" Katya berdecak sebal karena tidak dapat menggapai ponsel Zain, tak kehabisa akal Katya langsung mengelitiki perut Zain, membuat sang empu kegelian.

"Huhhh" Katya mengehela nafas saat kembali mengingat kebersamaannya dengan sang sahabat.

"Kamu gak papa" tanya Sandra yang mendengar Katya menghela nafas, melihat raut sedih di wajah putri nya.

"Eh... Katya gak papa ko mah" ujarnya saat sadar Sandra menatapnya khawatir.

"Beneran?" Sandra memastikan kembali

"Hmm" Katya menganggukan wajahnya, lalu tersenyum manis.

Aduuh Katya kenapa lo jadi mikirin Zain sih!! Inget lo udah punya Adrian!
Move on Katya! Move on. Batinnya pada diri sendiri.

Ngomong-ngomong soal Adrian, Katya lupa tidak memberitahukan kepergiannya, baru kemarin ia mengabari Adrian, dan rencananya Adrian yang akan menjemput Katya di Bandara sana.

Ia bersukur sekali memiliki kekasih yang begitu baik, perhatian, dan selalu bersikap dewasa walau terkadang sering menyebalkan.

Untuk itu Katya harus menjaga perasaannya, ia tidak ingin menyakiti kekasihnya, cukup ia yang merasakan sakitnya cinta bertepuk sebelah tangan

***


"Katya... " Panggil seseorang yang muncul dari belakangnya, Katya pun berbalik, mencari sosok yang memanggil namanya.

"Zain..." Lirihnya,  seseorang yang selama ini Katya ingin ajak bicara berada dua meter dihadapannya.

Disusul dengan ketiga teman dibelakangnya, keringat bercucuran dari wajah mereka.

Zain menghampiri Katya lalu memeluknya erat sambil berbisik "gue sayang sama lo..." Lirihnya

Katya mematung mendengar penuturan Zain, ia sama sekali tak membalas pelukan dari Zain itu, ia ingin namun tak bisa, dan tak boleh! ia sudah memiliki kekasih yang harus ia jaga hatinya.

Friendzone [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang