18.coklat pelangi

181 21 0
                                    

"Mina lo enggak apa-apa kan? "

Nayong yang merhatiin Mina dari awal masuk kelas bingung sekaligus cemas, Mina enggak biasanya diem gini. Enggak ada teriakkan selamat pagi dari Mina yang terkesan garing.

Helaan nafas panjang terdengar, Mina menggeleng lalu berdiri memilih keluar kelas. Pagi ini mendung, tidak ada gairah untuk belajar.

"Yong, itu Mina kenapa? " tanya Baejin yang baru datang dan pas-pasan sama Mina, tapi Mina seolah enggak sadar.

"Enggak tahu, dari masuk kelas udah kayak gitu. " jawab Nayong dan masih penasaran lalu memilih menanyakan pada Daniel.

Mina duduk di bangku lorong, terduduk sendiri. Maunya dia melupakan semua tentang Jaemin, tapi itu tidak mudah. Jaemin tetaplah Jaemin, anak Adam yang pertama kali membuat Mina jatuh hati.

Jisung berhenti berlari ketika seseorang yang akan ia temui ada didepan mata.

Ia duduk disamping Mina dan memerhatikan gadis itu dengan seksama.

"Kalau kakak murung langit jadi mendung, " ucap Jisung sebagai bentuk tanda protesnya pada Mina.

Mina mendongak dan melihat Jisung yang menampakkan wajah tidak bahagia.

"Langit udah mendung sebelum gue bangun kali, jadi kalau gue murung pun enggak ada kaitannya sama cuaca. " timpal Mina dan menyenderkan tubuhnya.

"Siapa bilang enggak ada kaitannya, ada lah. Kakak itu bagaikan angin muson yang bisa menentukan cuaca, makanya jangan murung terus biar langit enggak jadi muram. "

"Kak Mina harus senyum biar langitnya jadi cerah, sekaligus membantu Mama Jisung buat ngeringin baju. " kata Jisung asal namun bisa membuat Mina sedikit meningkatkan mood.

"Apa sih enggak jelas, " cibir Mina tapi terlihat jika ia ingin tersenyum.

"Ya enggak apa-apa enggak jelas, yang penting itu bisa buat Kak Mina tersenyum. "

"Idih, siapa yang senyum? " ucap Mina yang sok-sokan tidak tersenyum ketika melihat wajah imut Jisung.

"Itu kakak senyum, " tunjuk Jisung ke arah wajah Mina yang memerah padam, karena malu sudah kalah dalam ajang tahan senyum.

"Udah deh, diem. Lagian ngapain duduk disini, kelas kamu tuh jauh dibawah sana. Dikedalaman 2 meter. " tungkas Mina yang hendak mengata-ngatai karena kelas 10 dilantai dasar.

"Eh suka belajar ngelawak nih, dikira liang lahat kedalaman 2 meter. "

"Saiya tidak bilang seperti itu ya. " elak Mina, namun setelahny mereka malah tertawa bersama meski tidak mengerti apa yang mereka tertawakan.

Jisung mengeluarkan permen coklat yang beraneka rasa, ia sodorkan pada Mina yang tengah tertawa hingga matanya tidak terlihat.

"Ini buat kamu, "

"Ah, makasih Jisung. " ucap Mina yang agak kaget, tidak menyangka Jisung akan memberinya coklat dipagi seperti ini.

"Iya, katanya coklat bisa ngebantu memperbaiki mood seseorang. Makanya Jisung beliin itu buat Mina. "

"Makasih ya, " jawab Mina seadanya lalu membuat bungkus transparan.

Tapi Mina jadi inget saat-saat bersama Jaemin.

"Tuh makan! Enggak doyan yang pelangi pelangi gitu, " sungut Jaemin melempar bungkusan coklat yang beraneka ragam warna.

Mina mendengus karena Jaemin melempar makanan dengan kasar padanya, untung makanan tersebut tidak jatuh dan berserakan.

"Iya mau dimakan, enggak usah dilempar juga kali. Lagian warnanya menarik, lucu. " kata Mina menatap coklat tersebut.

Jaemin melirik melihat Mina sambil tersenyum, Jaemin berbohong kalau ia menerima itu dari adik kelas, ia sengaja membelikan itu untuk Mina.

Karena semalam Mina bilang kalau dia sedang sensi dan sedang ingin dimanja, tapi lagi-lagi Jaemin kena marah karena salah ketik.

Dan pagi ini Jaemin sengaja membelikan Mina coklat dengan embel-embel pemberian adik kelas, dan Jaemin tidak suka.

"Yang penting kamu makan aja, aku enggak suka yang terlalu banyak warna. " kata Jaemin dan berjalan mendahului Mina.

Jisung yang aneh melihat Mina diam saja menatap coklat yang ia beri, sengaja melambaikan tangan didepan wajah Mina.

Tapi hal yang Mina katakan ketika sadar adalah

"Iya Jaem, "

TBC


Pacaran tak dianggap 「Jaemin X Mina 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang