19.nasi padang

181 22 0
                                    

Keadaan istirahat dikantin hari ini tidak terlalu padat, banyak siswa yang memilih tidur daripada ke kantin. Karena memang cuaca yang mendukung untuk tidur.

Nayong yang baru dengar kalau Jaemin pergi keluar negeri melirik Mina, gadis itu tengah mengaduk-aduk makanannya.

Wajahnya terlihat tidak berselera.

"Ngomong-ngomong Jaemin keluar negeri ya Min, " kata Nayong berusaha membuka percakapan antara ia dan Mina.

Mina menengok lalu berdehem sembari mengangguk.

"Aehh, hari ini lo kenapa sih. Gara-gara Jaemin keluar negeri? Hm, padahal kan kalian udah putus bukan? "

Deg.

Nayong belum tahu kalau semalam Mina berbaikkan dengan Jaemin, dan semalam juga perpisahan antara Mina dan Jaemin.

Mina tersenyum dan mencoba berakting bahwa ia baik-baik saja.

"Iya bener, tapi gue murung bukan karena Jaemin. Tapi gue kurang bersemangat aja hari ini, lihat aja langit. Daritadi pagi mendung terus, enggak ada semangat buat belajarnya gue. Pengennya tidur, ini juga makan dipaksain gara-gara laper. Padahal mah ngantuk, " jelas Mina.

Nayong tersenyum lebar, ternyata pemikirannya tentang Mina yang masih memikirkan Jaemin salah.

"Iya nih, gue juga jadi kebawa enggak semangat. Tapi sayang ini baksonya harus dihabisin, udah bayar. Kan sayang, "

Mina tertawa kecil dan melahap baksonya dengan semangat, meski yang ia lakukan hanyalah bualan belaka. Agar Nayong tidak mengingat kan dirinya pada Jaemin.

Minggu ini adalah seleksi olimpiade terakhir, Mina dan Jisung sudah masuk babak penyisihan dan kini final.

Mereka banyak waktu bersama meski hanya sebatas belajar, Jisung semakin fokus dalam turnamen Fisikanya. Begitu juga Mina yang bermimpi masuk universitas terbaik menggunakan sertifikat olimpiade nya.

"Nanti kamu baca-baca buku ini, dan jangan lupa terus cari banyak referensi soal-soal dari internet. Kamu hebat udah masuk final juga, " kata Mina menyemangati Jisung.

Jisung tersenyum dan mengiyakan nasehat Mina, ia memasukkan bukunya kedalam tas.

"Mina, izin ke toilet dulu ya. Nitip, "

Mina mengangguk dan memegangi tas Jisung, Mina melirik dan melihat ponsel Jisung yang tersimpan diatas meja. Ia meraihnya dan menaruhnya dalam tas, tapi sebuah notifikasi masuk.

Na Jaemin

Mina mengerjap dan melihat Jisung yang sudah jauh, tidak terlihat. Mina menatap nama itu, Jaemin mengirim Jisung pesan. Tapi pada dirinya tidak.

"Enggak usah negatif thinking Mina, lagian kamu bukan siapa-siapa nya Jaemin. " gumam Mina.

Namun notifikasi itu tidak hanya sekali, Jaemin kembali mengirim pesan membuat Mina penasaran dan ingin sekali melihat isi pesan tersebut.

Na Jaemin 8+

Mina menengok kanan dan kiri memastika Jisung belum kembali, ia memberanikan diri untuk membuka ponsel Jisung.

Dan ternyata Jisung sama sekali tidak mengunci ponselnya.

"Maaf ya Jisung, gue lancang. "

Mina membuka aplikasi berwarna hijau dan Jaemin berrada diurutan teratas karena disematkan oleh Jisung.

Ibu jari Mina menekan roomchat Jaemin tapi tiba-tiba ada yang menelpon, dan itu Jaemin.

Mina panik, ia tidak tahu harus mengangkat atau mematikan ponsel Jisung. Jisung belum terlihat, tapi jika Mina mengangkat telpon tersebut. Nanti Jaemin akan protes dan berpikir yang tidak-tidak.

Dan akhirnya Mina memilih mematikan ponsel Jisung dan memasukkanya kedalam tas, menutup telinganya rapat-rapat meski dering telpn terus saja berbunyi.

"Ah, makasih Mina. " kata Jisung meraih tas nya dari Mina.

Mina tersenyum paksa, takut jika Jisung tahu kalau ia sempat membuka ponsel nya.

"Ada telpon, bentar ya. " Mina mengangguk ketika Jisung pamit untuk menerima telpon, meski Mina yakin itu dari Jaemin tapi Mina tidak punya hak untuk tahu percakapan Jisung dan Jaemin.

Jisung selesai menelpon lalu menatap Mina dengan lekat, Mina yang merasa tidak nyaman menaikkan alisnya.

"Ada apa? " tanya Mina yang hendak melangkah pulang.

Jisung tersenyum dan menggeleng.

"Enggak ada apa-apa, makan dulu yuk. Jisung traktir naspad, "

TBC

Pacaran tak dianggap 「Jaemin X Mina 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang