Renjun sama Haechan yang sedang asyik main Uno dikagetkan sama Mina yang tiba-tiba masuk ke kelas mereka, awalnya mereka biasa aja tapi pas inget kalau harusnya Mina sekarang final olimpiade Fisika jadi kaget sendiri.
"Eh Min, ngapain dah kesini. Si Jisung bukanya udah ke ruang BK ya nemuin lo, " kata Haechan sadar duluan.
"Iya, lagian udah mau jam 7 loh Min. " sahut Renjun.
Mina cuman senyum malu sambil garuk tekuk.
"Gue sengaja sempetin kesini dulu, lagian tempat olimpiade nya juga deket. Gue kesini mau nanya suatu hal sama kalian berdua, " ucap Mina yang perlahan jadi pelan, bisik-bisik ke Renjun sama Haechan.
Renjun dan Haechan mengangguk dan mendekat, memasang telinga baik-baik.
"Kalian ditelpon sama Jaemin gak? Atau dichat gitu? "
"Ah si Jaemin kan ke–
"Sut up Haechan! " pekik Renjun yang langsung ngebungkam mulut Haechan yang mau nyela pertanyaan Mina.
Mina yang heran ngeliat Renjun dengan seksama.
"Jaemin kan apa Sinchan? Kenapa si Enjun enggak ngebiarin lo ngomong? " tungkas Mina yang melototi Haechan menyuruh buka mulut.
Tapi Haechan geleng-geleng terus nyengir ke Renjun.
"Tadi gue mau salah ngomong makanya si Renjun nutup mulut gue, takutnya lu salah paham. Mending lu tanya si Renjun dah, lidah gua suka keseleo kalau ngomongin orang yang enggak ada disini. " jelas Haechan biar Mina enggak curiga.
"Huuh biasanya juga lu jagonya nyiyirin orang Chan! Sok-sokan lidah keseleo, " cibir Renjun terus beralih ke Mina.
"Gini Min, setelah beberapa hari yang lalu Jaemin keluar negeri. Dia jadi jarang chat atau telepon kita, palingan kalau ada yang penting doang. Jadi jawabannya kadang-kadang. " jawab Renjun mengemas kalimat sebagus mungkin.
Mina mengangguk paham meski ada rasa tidak puas dalam dirinya, ia masih meragukan jawaban Haechan yang sebelumnya dihentikan Renjun.
"Yaudah, makasih atas jawaba–
"Hello! Masih aja kepoin mantan setelah diputusin didepan banyak orang? Hih, enggak banget. " sungut Lami yang tiba-tiba dateng masuk ke kelas bareng sama Herin juga Hina.
"Aehh ratu sungut datang, " timpal Haechan lalu terdiam seketika karena Renjun memukul paha kanannya.
Lami menghampiri Mina, melihat gadis yang dikuncir kuda itu dengan sinis dan meremehkan.
"Plis deh ya, lo enggak usah ngarep dikabarin sama Jaemin. Siapa elo? "
Herin sama Hina udah enggak nyaman, mereka narik-narik Lami supaya enggak cari ribut. Tapi Lami malah ngehempasin tangan Hina sama Herin yang ngajak dia buat duduk.
Mina yang mendengar perkataan Lami cuman senyum sinis, lalu mendelikkan mata sebagai tanda kalau dia belum kalah.
"Lo lupa gue siapanya Jaemin? Inget, gue pacarnya Jaemin. Kalau perlu lo garis bawahi gelar itu, permisi! " kata Mina dengan angkuh lalu berlenggak keluar dari kelas menuju ruang BK, persiapan pergi ke tempat digelarnya final olimpiade Fisika.
"Aishh! " dengus Lami sembari menghentakkan kaki.
Dengan pendirian kuat Mina yakin kalau yang dia katakan tadi ke Kamu itu benar, lagipula Lami juga tidak berteriak untuk mengelak gelarnya tersebut.
"Mina! "
Mina mendongak menatap Jisung yang berlari kearahnya dari depan.
"Kamu darimana aja, itu bis sekolah sebentar lagi berangkat. Yang lain juga udah siap, " kata Jisung.
Mina mengangguk dan tersenyum.
"Ayo! " ajak Jisung dan meraih tangan Mina menarik gadis itu menuju gerbang depan.
Rasanya biasa saja digenggam seperti ini oleh Jisung, berbeda dengan genggaman tangan Jaemin terhadapnya. Itu membuat jantung Mina berolahraga.
"Jisung, " panggil Mina dan Jisung berhenti mensejajarkan diri nya dengan Mina.
"Iya kenapa? " jawab Jisung menatap Mina dengan dalam.
"Semangat olimpiade nya, " ucap Mina dengan senyuman tipis, dan Jisung hanya bisa diam seribu bahasa.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran tak dianggap 「Jaemin X Mina 」
Storie brevi[ emang pacaran itu ngapain sih? ] "gue enggak yakin dia anggap gue pacarnya."-Mina. "gue enggak yakin dia anggap gue pacarnya." -Jaemin. ☑non baku ☑typo maafkan ☑up kadang Start: End: