17. UKS

1.9K 273 11
                                    

Hari ini Choco udah sembuh dan dia udah berangkat sekolah. Seminggu sudah dia gak berangkat. Dia sih bersyukur, toh ada hikmahnya dia sakit jadi bisa rebahan di rumah dan lagi- dia bisa manja-manjaan sama Dek Kamal.

Dih

"GUE PIKIR LO UDAH MAMPUS!"

Itu Bayu yang histeris sambil berlari ke arah Choco yang baru mau masuk kelas.
Cowo dengan tinggi 179 cm itu berhamburan memeluk cewe itu.

"Ya ampun sohib eyke! Rindu nich!"

"Dih najis sat!"

Choco berusaha ngelepas pelukan Bayu, eh Bayu malah makin nempel aja tuh. Sontak itu ngebuat pandangan siswa di sekitar semuanya mengarah pada dua makhluk absurd itu.

Apalagi si Bayu tinggi menjulang gitu dan Choco cuma 160 cm! Bayangin deh, udah kaya bapak meluk anak hahaha...

"Lepasin gue anjeng!"

"Gamau! Bayu masih rindu!"

Bayu mengerucutkan bibirnya imut, sambil masih meluk sohibnya itu. Mana posisi mereka di depan pintu kelas lagi. Untung aja gak ada cctv, bisa mampus mereka dikira mesum.

Anjir bikin iri
-kalangan fans Bayu

Beberapa siswi bahkan menatap mereka iri, julid, dan pengen gantiin posisi Choco. Sementara Choco malah mukul-mukulin badan Bayu biar dia dilepasin.

"Pacaran mulu nih dua bocah!"

Sambar seseorang yang baru masuk kelas sambil makan es krim coklat. Bayu auto ngelepasin pelukannya, karena yang dateng itu mbak gebetannya.

"Eh sayang, pagi-pagi kok udah makan es krim sih? Nanti pilek loh!"

"Skuy sarapan sama abang di kantin aja!"

Bayu langsung ninggalin Choco yang masih berdiri di depan pintu, menghampiri Dewi, sang gebetan.

"G."

Jawab cewe itu singkat, masih makan es krim stick itu. Bayu ngerucutin bibirnya, dibuat seimut mungkin.

"Itu tadi apa peluk-peluk Choco?"

Mendengar namanya disebut, Choco jadi nguping.

Mampus, kayanya Dewi ngambek deh sama Bayu.

Choco cuma cengengesan.

"Sayang, kamu tau 'kan kalo Choco itu emang sohib abang dari jaman dahulu kala. Ayolah jangan cemburu gitu dong yang~"

Rengeknya sambil berlutut di samping meja Dewi. Bayu terus membujuk mbak gebetan dengan berbagai cara. Choco cuma geleng-gelengin kepalanya ngeliat kelakuan sohibnya yang emang ngaku sebagai pecinta wanita itu.

"Lah? Udah sembuh lo?"

Sahut seorang cewe duduk di samping Choco lengkap dengan senyum manisnya.

"Udah Yer, cuman masih pusing dikit aja terus beberapa cacarnya belom kering."

"Waduh, GWS ya!"

"Iya Yer, makas-"

"Gak Wafat Sekalian?"

Yeri auto kabur diikuti tawa cekikikannya yang nyebelin itu, disambung adegan misuh-misuh dari Choco.

"Jancokkk Yeri!"

¤¤¤

Hyuka lagi jalan sama Putra di koridor lantai 1 sekolah, dua cowo ganteng itu dari tadi menjadi pusat perhatian para siswi disana.

Bule Ganteng | Hueningkai ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang