28. Sahabat

1.3K 245 12
                                    

"Put, gue mohon jangan kaya gini ke Hyuka."

"Bang Sobri, maaf gue buru-buru."

Tukas Putra sambil melengos pergi begitu saja meninggalkan Sobri yang berdiri mematung di depan gerbang rumahnya.

Entahlah, Putra merasa benar-benar kesal dengan apapun yang berkaitan dengan cowo blasteran itu. Gara-gara deket sama dia, nyawa kakaknya terancam, yah meskipun ia gak memungkiri fakta kalau cowo bule itu juga yang nyelametin hidup kakaknya.

Malam ini Putra yang akan gantiin jaga Choco di rumah sakit, kebetulan ibunya sedang gak enak badan jadi dia aja yang jaga gadis itu.

Putra mengendarai motornya segera melaju ke rumah sakit tempat kakaknya dirawat.

¤¤¤

"Cepet sembuh lo biar bisa ikut UN minggu depan!"

Itu Bayu yang duduk sambil nyemilin apel dari parsel di meja. Cowo ganteng itu mencuci apel di wastafel lalu menggigitnya cepat.

"Woy! Itu apelnya buat orang sakit jangan lu cemilin mulu!"

Kesal Choco yang masih duduk di ranjang rumah sakit sambil menguncir rambutnya ke atas.
Ia kemudian berdiri dan berjalan mendekati Bayu di dekat jendela.

Choco tersenyum mendapati pemandangan indah yang ia lihat dari jendela lantai 3 rumah sakit itu. Gemerlap lampu hiruk pikuk Kota Jakarta yang ramai seperti biasa.

"Hehehe, gapapa kali. Gue juga sakit kok."

"Sakit jiwa iya lo!"

"Heh sembarangan bangsat! Kagak lah! Gue sakit ati nich!"

Bayu ngebuat gestur mewek yang dibuat-buat, rasanya Choco jadi pengen ngejitak palanya gemes.
Duh punya sohib gini amat.

Bayu terus cerita kalau dia abis diputusin cewenya karena ketahuan lirik sana sini juga tebar pesona dan menanam bibit php dimana-mana.

Yaelah, buaya tetep buaya.

"Cariin gue cewe napa sat?"

Bayu melas. Choco ngelirik ke arah dia dan.. AHA! Choco punya ide. Raut wajahnya pun berubah menjadi jahil.

"Lo mau gue kenalin ke Bomi?"

Cowo blasteran korea itu ngelirik Choco, raut wajahnya yang melas minta banget dikasihanin tadi berubah menjadi semangat 45.

"Bomi? Lo gak pernah bilang kalau lo punya temen cewe selain Yeri!"

"Ye maap. Oh ya, Bomi ini cantik loh, anaknya anteng terus imut! Putih lagi! Lo bakal suka deh!"

Mata Bayu berbinar, gak tau aja kalau dia lagi dikerjain sama Choco. Bayu ngangguk antusias.

"Serius? Wah udah cocok banget si Bomi sama gue! Namanya sama-sama pake awalan huruf B lagi!"

"Dia cantik gue ganteng! Klop sangadddd!"

Choco nahan tawanya. Lagian si Bayu ini goblok banget sih gampang percaya sama dia. Cowo itu ngomong kalau dia gak sabar buat ketemu Bomi. Choco bilang besok kalo dia udah sembuh pasti dia bakal ngajak Bayu ketemuan sama Bomi.

"Tapi janji lo jangan malu-maluin gue kalo ketemu Bomi!"

"Pfffttt.."

"Iye-iye! Kapan sih Bayu ganteng ini malu-maluin kamu hm?"

Choco ketawa terus nabok bahunya Bayu, ngebuat cowo itu mengaduh kesakitan. Keduanya pun tertawa bersama. Setidaknya Bayu merasa beruntung, ada juga orang yang memahami kejombloannya. Meski dia gak tau kalau sebenernya dia lagi dikerjain.

Bule Ganteng | Hueningkai ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang