Putra berlari tergesa-gesa di lorong rumah sakit. Mencari keberadaan kakaknya. Pemuda itu sangat khawatir, bahkan hampir menangis saat menerima kabar bahwa Choco terluka dan dibawa ke rumah sakit.
Ia berhenti tepat di depan IGD dimana terdapat Hyuka yang terduduk di lantai dengan darah yang memenuhi bagian depan bajunya. Wajah pemuda bule itu tampak pucat, matanya sembab. Ia hanya menunduk dengan tatapan kosong.
"Kakak gue kenapa hah?"
Hyuka natep ke arah Putra yang keliatannya lagi nahan marah itu. Air matanya mengalir begitu saja.
"Kak Choco, seseorang sengaja menjatuhkan pot bunga dari atas tangga dan mengenai kepalanya."
Putra ngedeket dan menarik kerah baju Hyuka kasar.
"Lo! Ini semua gara-gara lo!"
"Lo tau? Pelakunya itu cewek yang selama ini naksir lo!"
Putra menatap Hyuka tajam dengan tangannya yang masih mencengkeram kerah baju Hyuka, sementara pemuda bule itu kaget. Menatap Putra tak percaya.
"Harusnya dari dulu gue ngelarang kakak gue buat deket-deket sama lo!"
Menangis dalam diam kala Putra memojokkannya di tembok, menatapnya penuh amarah.
"Putra, maafin Hyuka."
Lirihnya, kali ini Putra melepaskannya. Tangannya yang terkepal perlahan mengendur. Menatap kosong ke arah Hyuka.
Hyuka belum pernah melihat Putra seberantakan ini, rambutnya yang acak-acakan, bajunya yang beringsut, air mata yang mengalir dari sudut matanya. Hyuka menepuk bahu sahabatnya itu, namun tangannya ditepis.
"Pergi!"
Hyuka terdiam.
"Lo tuli hah?"
"Gue bilang pergi!"
¤¤¤
Bang Sobri khawatir begitu ngeliat keadaan Hyuka yang mengenaskan sampai rumah. Wajahnya yang murung, matanya yang sembab. Pemuda itu kaget begitu mendapati bekas darah yang lumayan banyak di baju Hyuka.
Rasanya Hyuka udah gak kuat lagi berdiri, dia langsung ngedeket ke arah Sobri dan memeluknya lalu menangis sesenggukan di bahu lebar sang kakak sepupu.
"Lo kenapa ning?"
"Kak Choco, bang! Kak Choco terluka, hiks."
Suaranya bergetar, begitu juga badannya yang gemetaran di pelukan Sobri. Sobri mengelus punggung lelaki yang lebih muda 9 tahun darinya itu lembut, memenangkannya.
"Yang buat Kak Choco terluka kaya gini itu Yura Bang! Cewe yang naksir sama Hyuka."
"Ini semua salah Hyuka, kalau aja Hyuka mau nerima perasaannya waktu itu, ini semua gak bakal terjadi, Bang."
Jelasnya panjang lebar, mengusap air matanya kasar dan melepas pelukan Bang Sobri.
Yura adalah anak pemilik sekolah yang juga merupakan gadis yang menyatakan rasa sukanya ke Hyuka beberapa hari lalu. Saat itu Hyuka menolaknya dengan halus karena memang Hyuka itu masih polos dan gak tau menau soal pacaran, ditambah lagi sudah ada yang mengisi hatinya terlebih dahulu.
"Berhenti menyalahkan diri sendiri. Ini bukan salah lo, ning!"
"Tapi bang, Kak Choco jadi kaya gini gara-gara Hyuka! Kalo aja Hyuka ga minta Kak Choco buat dateng ke pensi, kalau aja Hyuka-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bule Ganteng | Hueningkai ✔
Fanfiction[BOOK#1] Sefruit kisah bule polos yang baru pindah ke Indonesia dan bucin tetangga barunya. . . . First kiss gue hwaaaa! -Kang Choco Kak, mau aku cium lagi gak? -Huening Kai Sebenernya dia polos apa goblok sih? -Sobri . . . Nikmati ke uwu-an t...