Gadis kecilnya kembali merengek karena ingin di gendong. Jun Yi merentangkan kedua tangan nya, Wang Yiren selaku sang ibu yang sedang memasak menghela nafas panjang.
Bunda Yiren
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bunda kan lagi masak sayang, kalo kamu minta gendong terus nanti bunda masak nya gimana?"
Yiren mencium pipiputri kecil nya. Memang setiap hari Jun Yi selalu ingin di gendong ketika Yiren sedang memasak padahal Jun Yi sudah sangat terbilang berat karena Jun Yi itu sudah besar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Makanya Jun Yi harus punya ayah biar ayah aja yang gendong Jun Yi jadi bunda gak repot lagi buat masak"
Final Jun Yi membuat Yiren kembali tersenyum dan kembali mencium pipi Jun Yi.
"Ya sudah Jun Yi turun ya, bunda kerepotan nih buat masak"
"Tidak mau bundaaa!!"
Teriak Jun Yi sangat memekikan telinga Yiren.
"Kau ini yaa"
gemas Yiren mencubit hidung kecil Jun Yi.
Ketika Yiren sedang fokus memasak tiba-tiba Jun Yi memanggil Yiren terdengar sangat lirih.
"Bunda?"
"Kenapa sayang?"
"Jun Yi gak boleh punya ayah baru ya?"
Yiren terdiam lalu mematikan kompornya dan mematap Jun Yi lembut.
"Jika waktu nya sudah tiba Jun Yi juga nanti akan punya ayah baru"
Jawab Yiren mencium kening Jun Yi sayang. Gadis kecil nya memekik senang dan memeluk leher sang ibu.
"Janji ya bunda nanti Jun Yi punya ayah baru!"
Antusias Jun Yi mengacungkan jari kelingking nya, Yiren tersenyum lembut dan menautkan jari kelingking nya.
"Bunda janji, tapi sekarang Jun Yi turun ya bunda mau siapin makanan nya di meja makan dan Jun Yi harus berangkat sekolah"
