32. Selamat Datang Twins

1.1K 100 6
                                    


HUEEEEEEEE

Terdengar suara bayi yang bersahutan.

____


Renjun tak tahu lagi bagaimana harus mengapresiasi kan rasa bahagia nya ketika mendengar suara bayi yang sudah lama ia tunggu itu datang dan menyapa dunia.

"Ayah? twins sudah lahir ya?"

Sama dengan Renjun, Jun Yi tak kalah bahagia begitupun dengan Hendery dan Yangyang. Renjun berjongkok menyamakan tinggi nya dengan Jun Yi lalu mencium kening putri kecilnya itu, "uhm, dan semoga bunda tidak apa-apa"

Setelah beberapa menit Dr.Lee keluar dari ruang operasi, mereka langsung menyambut antusias terutama Renjun dan Jun Yi.

Dr.Lee melemparkan senyum yang lebar sehingga lesung pipi nya terlihat, "selamat Renjun atas kelahiran twins, kau jangan khawatir mereka sehat dan Yiren juga baik-baik saja kami akan melakukan penjahitan setelah ini, dan untuk kedua bayi mu para perawat sedang mengurus nya"

Mendengar penuturan Dr.Lee rasanya seluruh beban hidup Renjun terangkat, semua ketakutan, kekhawatiran lenyap begitu saja. satu tetes air mata berhasil keluar tanpa permisi, ini seakan moment paling bahagia bagi Renjun.

"Sekali lagi selamat untuk mu, baiklah aku permisi"

Saking bahagianya dia tak sanggup harus mengatakan sepatah katapun. Dr.Lee kembali memasuki ruang operasi. Renjun lalu menggendong Jun Yi, menghujani gadis kecil itu dengan ciuman dia melampiaskan rasa bahagia nya pada Jun Yi dan kali ini gadis kecil itu tak menolak.

...

Malam semakin larut, beberapa saat yang lalu Yiren sudah di pindahkan ke ruang inap dan dia juga sudah sadar beberapa menit yang lalu.

Renjun entah untuk yang keberapa kalinya mengucapkan terimakasih bahkan menghujani Yiren dengan ciuman juga.

Sebegitu berharga nya memang Yiren bagi Renjun. bagi dunia mungkin Yiren bukanlah apa-apa tapi lain cerita bagi Renjun, Yiren adalah dunia nya. itulah prinsipnya. bucin memang.

"Terimakasih, terimakasih, terimakasih karena bunda sudah bertahan. terimakasih sudah merelakan seluruh nyawa untuk melahirkan twins"

Jun Yi yang ada di samping Renjun hanya senyam-senyum saja. berbeda dengan Renjun, Jun Yi sama sekali tak menangis.

"Yah sudah hentikan, susah keberapa kalinya ayah mengucap kan terimakasih huh?"

Kekeh Yiren menangkup kedua pipi suami nya itu. jangan tanyakan Yangyang dan Hendery mereka merasa hanya sekedar lalat buah saja di sini.



"Bunda nanti tidak usah hamil lagi ya, Jun Yi gak mau bunda kesakitan seperti itu"

Sahut Jun Yi mengelus pipi Yiren lembut.

"Itu terserah ayah sayang, jika ayah ingin memeberi Jun Yi adik lagi mana mungkin bunda bisa menolak. itu tidak baik"

Yiren mengelus puncak kepala si kecil sayang.







Cklek

Pintu terbuka menampakan dua perawat yang tersenyum lebar dengan dua bayi di gendongan masing-masing. mereka tak sabar untuk melihat twins setelah cukup lamnya menunggu Yiren sadar.

"Selamat Tuan, Nyonya. mereka benar-benar sangat menggemaskan sungguh"

Puji salah satu perawat dengan senyum yang tak hilang-hilang dari tadi. kedua perawat itu memberikan twins pada Renjun dan Yiren. jujur saja cukup kaku saat Renjun menggedong salah satu dari mereka.

Tangisan twins pun kembali terdengar ketika sebuah dekapan hangat menerusuk kulit mereka tapi tangisan itu tak lama berlangsung lama.

"Woahhh mereka benar-benar luar biasaa auuhhhh"

Hendery gemas sendiri. jadi ingin menikah juga dia.

"Yah nama untuk twins?"

Tanya Yiren melirik ke arah Renjun yang duduk di samping nya. Renjun tersenyum puas, tentu saja moment ini adalah yang di tunggu Renjun mengingat dia sudah memikirkan nama yang pas untuk twins, "bagaimana jika Huang Yejun dan Huang Jira?

Yiren membelakan matanya lebar membuat Renjun sedikit kecewa, "kenapa bun? gak suka ya?"

"Bundaa sukaa lohh yahh, Jun Yi juga suka kan? bagaimana dengan kalian juga?"

Yiren begitu antusias, Jun Yi mengangguk ribut tanda dia juga suka begitu pun dengan Yangyang dan Hendery.

"Jun Yi suka bun, cepat besar yaaa Yejun, Jira uwuuu"





ㅡㅡㅡ






Tengah malam sudah lewat, Yejun dan Jira sudah di beri ASI beberapa jam yang lalu dan kembali di bawa keruang ICU, luka cakaran di tangan Renjun sudah di olesi salep dan ada beberapa yang di tempeli plester.

Yiren juga sudah terlelap dalam tidurnya, Jun Yi di bawa pulang oleh Yangyang karena besok gadis kecil itu harus sekolah meskipun asalnya dia menolak ingin tetap disini. sedangkan Hendery masih ada di sini. ya, Renjun memutuskan untuk menginap saja di rumah sakit.

"Oyy tidurlah, kau terlihat lelah. tenang saja aku akan begandang sekarang"

Seru Hendery yang fokus pada sesuatu di layar ponsel nya.

"Uhm... apa tak masalah Ge?"

"Aishhh apa-apaan kau ini, berlebihan sekali jika itu sebuah masalah besar" Cibir Hendery.

Renjun tertawa renyah, "baiklah Ge bangunkan aku jika itu susuatu yang merepotkan"















TBC

Maaf kalo kalian gak suka nama twins nya, untuk visual twins mungkin di chap selanjutnya ya^^
Pokoknya maaf jika chap ini mengecewakan bagi kalian:( makasih buat kalian yang sudah beri komen dan vote nya.. makasih juga untuk para siders nya😁😁


Dannn marii kitaaa rayakann kemenangan sijeuniiiiiii hiyaaaaaaaaaaaa

Dremiess kitaa ot7 kembalii😭😭😭

YOUNG MOM | YIREN & RENJUN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang