Bonchap [3] End?

696 83 17
                                    




"ANAK KURANG AJAR!!"

Bagus, ketika suara teriakan Renjun kemarin tak terdengar sekarang kembali terdengar lagi. sudah di pastika Yejun pasti sedang berlarian membawa boxer milik Renjun, Jira yang sedang menonton televisi seraya menunggu sang bunda selesai memasak terkejut.

"Yejun kenapa suka banget bikin ayah marah sih?" kesal Jira.

"Jira gak tau aja liat ayah marah-marah gitu seru lohh!" jawab Yejun sambil celingak celinguk mencari tempat persembunyian.

"YEJUN!?"



Yiren yang sedang memasak memijat pelipis nya pusing, ia kira ketika Yejun sudah besar pemuda kecil itu akan akrab dengan sang ayah tapi malah sebaliknya. pasti ada saja akal dia untuk membuat Renjun marah. sedangkan Jun Yi hanya menggelengkan kepala nya.

"Bun, kayak nya Yejun harus punya adik laki-laki deh biar gak gangguin ayah mulu!" sahut Jun Yi yang sedang cuci piring.

"yang ada nanti ayah kamu makin-makin di ganggu, lagian bunda gak mau punya anak lagi. ngurus kalian bertiga aja bunda gak kuat apalagi ngurus Yejun." Jun Yi disini cuma cengengesan, dia mengerti arti dari gak kuat itu, jelas karena mereka bertiga terkadang suka membuat Yiren pusing.



Acara masak untuk sarapan pagi sudah selesai dan sudah di tata rapih di atad meja makan. keluarga Huang itu tengah melaksanakan sarapan pagi sebelum berangkat sekolah, dan sang ayah sebelum berangkat kerja. bisa di lihat wajah Renjun terlihat lelah campur kecut.

"Ayah gak papa?" tanya Yiren menyentuh pundak Renjun.

"Hm, ayah cuma lelah sedikit" jawab Renjun lesu.

"Ayah lelah gara-gara Yejun ya?" sahut Yejun cemas, meskipun sering mengganggu Renjun, Yejun tentu sangat menyayangi sang ayah dan merasa bersalah jika memang sang ayah lelah karena dirinya.

"Ayah lelah karena kerjaan, bukan karena Yejun!" Renjun mengelus puncak kepala Yejun, nah mulai akrab nya.


"Ayah, bunda Jun Yi berangkat dulu ya!" seru Jun Yi beranjak dari duduk nya.

"Loh? kan James sama Jeremy belum jemput!" bingung Yiren.

"Tadi udah izin mau berangkat duluan kok bun, berangkat dulu ya!"

"Iya iya, hati-hati ya!"














"Kamu beneran gak papa heh?" tanya Jeno merasa pusing karena tiba-tiba saja anak bujang nya ini jadi diam sejak kemarin.

"Gak papa yah, berangkat dulu ya!" bahkan berbicara nya pun tak seceria biasanya. Jeno memperhatikan sampai sekarang anak nya itu menghilang.

"Ah, pasti ada hubungan nya dengan Jun Yi. kurasa aku harus bertemu dengan Renjun."







Sama seperti James, Jeremy juga menjadi diam semenjak mendengar berita biadab itu dari James. dia benar-benar patah hati.

"Anak remaja pasti sedang patah hati nih!" ledek Jisung memukul pelan tengkuk leher Jeremy yang sedang memakai sepatu. pria itu tak melawan ledekan sang paman, biasanya Jeremy akan membalas ledekan nya sehingga terjadi perang di pagi hari.

Semua perhatian teralih pada Jeremy.

"Ada masalah di sekolah hm?" tanya sang ayah merasa aneh karena tiba-tiba saja putranya jadi diam begini.

"Gak ada yah, Jeremy berangkat dulu ya!" pamit nya tanpa menoleh sedikit pun.

"Yah?" panggil Heejin,  Jaemin menoleh.

YOUNG MOM | YIREN & RENJUN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang