Lima hari telah berlalu, dan hari spesial ini tiba. gedung dengan nuasa putih dan hiasan di setiap dinding menambah kesan keindahan gedung tersebut.
Tepuk tangan tamu undangan yang datang terdengar ramai saat kedua pengantin baru itu telah mengucapkan janji satu sama lain di hadapan tuhan.
Sorak sorai terdengar bergemuruh ketikan Renjun dan Yiren berciuman.
Di pagi menjelang siang, waktu ini, detik ini, menit ini dan hari ini Wang Yiren telah resmi menjadi istri dari seorang Huang Renjun begitu pun sebaliknya.
Jun Yi yang melihat itu tak kuasa menahan kebahagiaan nya, akhirnya Renjun telah resmi menjadi ayah nya. "Jun Yi selamatt yaa!!"
Itu adalah suara pekikan James yang memeluk tubuh kecil Jun Yi.
"Akhirnya Jun Yi punya ayah juga!"
Tambah Jeremy yang ikut memeluk.
Jeno, Nancy dan Jaemin, Heejin menggelengkan kepala nya melihat itu.
Upacara pernikahan telah selesai di laksanakan dan sekarang waktu nya pesta-pesta.
"Ayahhhh~ bundaaaa~"
Dengan bersemangat nya Jun Yi menghampiri pengantin baru itu yang tengah memyambut tamu.
"Jun Yi senang sekarang punya ayah baru kan?"
Yiren menggendong putri kecilnya dan mencium nya beberapa kali.
"Senang sekali, sekarang Jun Yi tidak perlu iri kalo temen-temen Jun Yi di anterin ayah-ayah nya"
Renjun dan Yiren hanya melemparkan senyum satu sama lain. Renjun kemudian mengambil alih Jun Yi.
"Jun Yi setelah ini mau punya adik gak?"
"Maauuuuuu~~~"
"Jun Yi mau berapa adik?"
"Terserah ayah sama bunda"
"Kalo lima gimana?"
Yiren yang mendengar itu lantas terjengit kaget, Jun Yi juga mengerjapkan matanya beberapa kali lalu tatapan nya tertuju pada Yiren.
"Emang gak papa bun kalo lima?"
"Gak papa, asalkan ayah yang hamil!"
🌷
Acara pernikahan telah selesai tepat pukul 10 malam.
Yiren baru saja selesai mandi dan sudah lengkap memakai piyama, tak lupa Yiren juga menyiapkan piyama untuk Renjun dan meletakan nya di atas kasur.
Ia kemudian pergi ke kamar Jun Yi dan melihat gadis itu sudah tertidur pulas.
"Jun Yi pasti lelah ya?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanya Yiren pelan, takut jika saranya akan membangun kan si putri kecilnya.
Tangan nya terulur untuk mengelus rambut panjang Jun Yi sesekali tersenyum.
