30. Membicarakan Lagi

953 104 6
                                    

"Ayah nanti jangan pulang terlalu malam ya!"

Perintah Yiren seraya memakaikan dasi pada Renjun, lelaki itu menganggukan kepalanya, "mau ayah bawain apa?"

"Gak perlu bawa apa-apa yah, yang penting ayah pulang nya cepat!"

Renjun kembali menganggukan kepalanya, selang beberapa menit Jun Yi menyembulkan kepala nya ke kamar Renjun dan Yiren.

Lantas keduanya menoleh.

"Ayah sudah siap? ayo berangkat nanti Jun Yi sama ayah telat!"

Ucap Jun Yi masih berposisi sama sebelum akhirnya Renjun menyuruhnya untuk masuk.

"Pamitan dulu sama twins nya dong!"

Sahut Yiren cemberut sambil mengelus-ngelus perutnya yang semakin membesar itu.

"Astagaa! Jun Yi hampir lupa bunda... nah adik-adik nya Jun Yi sekarang kakak dan ayah akan pergi ya baik-baik di dalam sana, jangan menendang terus nanti gak seru kalo main nya sepak bola!"

Cerocos Jun Yi lalu mengecup perut buncit Yiren dan di dalam sana twins menyambut dengan baik.

Renjun dan Yiren hanya terkekeh gemas karena tingkah Jun Yi.

"Nahh sudah, ayah ayo!"

"Tunggu di bawah sana sayang, ayah nanti menyusul!"

Jun Yi menganggukan kepala ya dan segera berlari dari kamar itu. setelah nya Jun Yi pergi, Renjun mengecup kening, mata, hidung, bibir, dan yang terakhir dia mencium perut buncit Yiren, "ayah pergi dulu sayang, jangan membuat bunda kesakitan terus ya kasihan"

Katanya kembali mencium lagi, Yiren yang melihat hanya tersenyum. Renjun kemudian berdiri.

"Ayah pergi dulu bun, jangan sampai kecapean, jika ada sesuatu hubungi bibi Choi atau bibi Kim atau hubungi ayah juga tidak apa-apa, ingat jangan sampai kecapean!"

Omel Renjun membuat Yiren tertawa pelan mendengar nya.

"Iyaa iyaa yahh, bawel sekali sudah cepat berangkat!"


...



Renjun sudah sampai di kantor beberapa menit yang lalu setelah mengantarkan Jun Yi ke sekolah, sambil mengetik Renjun tiba-tiba berhenti membuat Xiaojun yang duduk di sopa menatap bingung. Renjun lalu  menubrukan punggung nya ke kursi seraya menghela nafas panjang, ada rasa takut yang ia fikirkan sekarang dan itu benar-benar menjadi fikiran berat h
untuknya.

"Hey, ada apa dengan mu?"

Tanya Xiaojun menutup berkas-berkas yang sedang ia lihat.

Renjun memejamkan matanya belum menjawab pertanyaan Xiaojun, hingga terdengar lagi helaan nafas panjang yang keluar dari mulutnya.

"Apa ada yang mengganggu fikiran mu? ceritalah!"

Xiaojun sekarang duduk di depan Renjun, lelaki itu kemudian membuka mata dan menatap Xiaojun.

"Yiren, aku memikirkan nya"

"Eng? untuk apa kau memikirkan nya? bukan kah sudah ada dua pembantu di rumahmu lantas apa yang kau fikirkan?"

"Bukan itu Ge ini tentang persalinan istri ku, kau tahu kan jika Yiren mengandung kedua anak ku sekaligus, dan mereka tumbuh bersama di sana. aku cemas karena Yiren tak ingin melakukan operasi cesar saat persalinan nanti, sejujurnya tubuh Yiren terlalu lemah untuk melahirkan tanpa operasi cesar"

Jelas Renjun yang mulai memijit pelipis nya, sudah dari malam ia terfikirkan masalah ini hingga membuat kepalanya sakit, Xiaojun juga diam ia tak paham karena belum berpengalaman, tapi apa salahnya kan jika memberi saran.

"Aku mengerti apa yang kau fikirkan, lalu kenapa kau tak membicarakan ini dengan Yiren?"

"Aku takut jika itu akan menghancurkan mood nya dan berakhir marah padaku"

"Kau sedang takut sekarang, dan kurasa kau terlalu takut pada keadaan mu sendiri. tanggung resiko apapun jika kau ingin melakulan yang terbaik untuk orang tercinta mu walaupun dengan kejahatan sekalipun. kau belum mencoba jadi atas dasar apa kau sudah takut, bicarakan ini baik-baik dengan Yiren ia juga pasti akan mengerti apa yang kau takutkan sekarang"

"Huuffttt, baiklah akan kucoba. sebelum nya terimakasih Ge aku merasa beban ku sedikit terangkat"





















Malam ini hujan mengguyur cukup deras, untung saja Renjun sudah sampai rumah sebelum hujan mengguyur. kini lelaki itu baru selesai mandi dan sudah lengkap dengan piyama, di lihatnya Yiren menonton televisi. Renjun mengatur nafas terlebih dahulu sebelum mengatakan unek-unek hati nya.

"Bun sudah sarapan belum?"

Tanya Renjun basa-basi dulu sambil duduk juga di samping Yiren.

"Sudah, ayah mau makan malam dulu?"

"Enggak bun tadi sore ayah juga baru makan di kantor, tapi Jun Yi sudah tidur belum?"

"Sudah kayaknya yah, pulang sekolah tadi Jun Yi terlihat lelah"

Renjun menganggukan kepalanya, sebenarnya ia sudah tahu jika Jun Yi sudah tidur karena pulang dari kantor tadi ia mampir dulu ke kamar si kecil.

Diam beberapa saat hingga akhirnya Renjun memulai untuk membicarakan inti unek-unek nya.

"Bun?"

"Iya yah?" Yiren menatap Renjun.

"Saat persalinan nanti bunda operasi cesar saja ya!"

Renjun di dalam hati menggerutuk ketika melihat wajah Yiren yang mendadak datar.

"Kenapa yah?"

"Bunda lupa, Dr.Lee saat itu pernah bilang jika bunda terlalu lemah untuk melahirkan tanpa operasi cesar"

Wajah datar Yiren berubah menjadi bingung yang terlihat menggemaskan di mata Renjun.

"Benarkah? Bunda lupa ya?"

Yiren berdikir demikian, sungguh ingin Renjun tiduri selarang juga.

"Iya bunda lupa, jadi saat persalinan nanti bunda operasi cesar saja ya!"

Demi apapun di dalam hati Renjun ia sudah berharap jika Yiren akan mengatakan iya.

Melihat reaksi Renjun yang sangat-sangat berharap itu membuat rasa jail timbul di benak Yiren.

"Tidak, pokoknya bunda gak mau opeasi cesar"

Dan bagus Renjun terlihat kesal dan kecewa secara bersamaan.

"Bun? coba mengerti, ayah sangat takut dan cemas seㅡㅡ"

"Iyaa yah iyaa... tadi bunda mau jail sedikit hehe tapi reaksi ayah nya begitu, bunda jadi takut"

Potong Yiren sambil tertawa jail, Renjun? dia bagai dikutub utara, membeku seketika. ia ingin marah tapi tidak bisa, ini bukan situasi yang tepat untuk bercanda tapi Yirenㅡsudah lupakan.

"Maafin bunda yah"

Ia langsung memeluk Renjun,ya Yiren hanya ingin menahan binatang buas yang ada di dalam tubuh Renjun yang sudah lama bersembunyi. Renjun membalas sambil tekekeh pelan, menggemaskan saja fikir Renjun.

"Terimakasih sudah mengerti bun, saranghae"






















TBC

jangan was2 lagi ya😂😂 sekarang sudah terjawab😆

YOUNG MOM | YIREN & RENJUN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang