19. Kyra Butuh Ibu

63 7 21
                                    

Terkulai lemas tangan cantik itu, ketika ponselnya masih berada dalam genggaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkulai lemas tangan cantik itu, ketika ponselnya masih berada dalam genggaman. Setelah menghubungi seseorang, yang tak bisa menemaninya hari ini. Dia bilang, ada keperluan mendadak. Hatinya semacam sedang terjun ke jurang kekecewaan. Karena orang itu sudah janji, tapi dia juga yang mengingkari. Tapi Jingga tak bisa berbuat apa-apa. Memang siapa dia, mau larang-larang?

"Le, jemput gue."

🍃🍃🍃

"Wooo!"

Seketika Jingga memejamkan matanya,guna meredam suara, tapi semua itu tidak berguna. Teman seangkatannya itu sungguh berisik. Ceirtanya, Jingga tengah reunian dengan kawan kuliah, semua jurusan di ballroom milik sebuah hotel.

"Dari dulu masih gini-gini aja lo?" Celetuk seorang cowok, yang kini sudah menjadi bapak, Rudi. Rata-rata memang mereka telah menikah dan punya anak. Jingga kapan?

"La emang gue kudu kaya gimana?"

"Ya gimana kek? Mana yang digandeng Leo mulu. Bosen gue, nggak ada yang lain, apa?"

"Asem lo!"

"Gue udah mandi, ya, dah pake parfum. Mana bisa gue bau asem!"

Jingga memutar bola matanya malas, "Sabodo!"

"Eh, Jingga, kenapa lo nggak nikah aja sama Leo. Jadi ibunya Kyra."

Plak!

Rudi nyengir, sembari mengusap lengan malangnya. Jingga meneplaknya keras, mana pedas pula.

"Sembarangan."

"Tapi masih suka, kan, sama Leo?" Jingga berjengit kala ada suara lirih berbisik di telinganya. Ternyata, eh, ternyata.

"Dewa!" Oke, meskipun hampir punya anak, tampang Dewa ini tidak ada dewasa-dewasanya. Malah semakin mirip bayi.

"Ngaku aja, sih?"

"Diem lo!"

Memang sulit, ya, melupakan cinta pertama. Apalagi disaat sudah hampir move on, dia datang lagi. Mana jadi hot papa pula. Meskipun dengan situasi yang berbeda. Tapi, masih membuat Jingga senang tak terkira. Jingga bingung dengan hatinya sendiri. Butuh disortir, nih, kayaknya. Mana yang harusnya disimpan, dan mana yang harus dibuang.

"Chloe mana?"

"Itu," Jingga melambai pada Chloe yang perutnya buncit, gara-gara perbuatan Dewa,tentunya. Wah! Mereka menikah pada akhirnya. Jingga dan Chloe temu kangen. Dulu tidak terlalu dekat, hanya saling kenal satu sama lain. Akrab setelah Jingga bertemu Chloe secara tak sengaja di rumah sakit, ketika itu Jingga masih sakit, Chloe serta Dewa tahu itu, tapi mereka diam. Apalagi istri Dewa ini sangat enak diajak curhat. BTW, Jingga suka curhat sama Chloe sekarang. Entahlah, kadang dirinya ingin berbagi kisah dengan seseorang. Tidak salah, kan?

Walau Habis Terang ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang