Chapter 6

623 68 0
                                    


Pagi ini,
saat sarapan tidak ada pembicaraan selain hanya suara dentingan sendok dan garbu yang mengisi suasana pagi di keluarga Hyori, Myungsoo maupun sang adik Sohee memilih menutup mulut mereka dengan makanan daripada mengeluarkan suaramta.

“Ayah kalian ingin bertemu, segeralah datang padanya” ucap Hyori setelah menyelesaikan makannya dan meminum air putih disamping makanannya.

“Aku ada janji dengan temanku mencari bahan tesis dan harus kerja dicafe menggantikan temanku siang ini” elak Myungsoo tanpa melihat kearah ibunya.

"Aku juga ada janji dengan temanku kuliah mengerjakan tugas dari dosen" ucap Sohee ikut mencari alasan.

“Cancel semua janji kalian hari ini, kalian harus belajar menerima ayah kalian yang kembali dengan kehidupannya yang sekarang. Apa kau harus seperti ini terus Myung, kau ini putra sulungku dan kau sudah besar, sebentar lagi kau juga sudah lulus S2. Dia ingin kalian yang meneruskan perusahan dan bisnis perhotelan yang dia bangun makanya aku menyekolahkan kalian dalam bidang bisnis sesuai keinginannya”

“Ibu dengarkan aku. Aku itu hanya tidak ingin berurusan dengan pria asing yang ibu bilang ayahku, orang yang sukses dalam karir dan juga cinta itu bukan ayahku. Cukup izinkan aku kerja dengan kakek dan paman Kyu maka semua beres”

“Kim Myungsoo! kau ini benar-benar mirip dia. Lihat saja sikapmu ini, ibu tidak mau tahu kalian cepat bergegas datang ke rumahnya”

"Hmm"/“Baiklah”









Sepasang kakak adik, Myungsoo dan Sohee bergegas ke rumah yang memerlukan waktu 30 menit untuk sampai diumahnya yang megah dengan bergaya italy, memiliki halaman yang luas dengan tanaman bunga berwarna-warni ditaman depan, saat sudah dibukakan oleh penjaga Myungsoo memarkirkan mobilnya dihalaman luas tersebut dan mematikan mesinnya.

“Myung, kau yakin ini rumahnya?” tanya Sohee yang masih duduk dibangku mobil, dia enggan turun.

“Sudah jangan banyak tanya? Ayo cepat turun” jawab Myungsoo dengan entengnya dan membuka pintu mobil diikuti pula oleh adiknya.

“Rumahnya besar sekali, 3 kali lipat dari rumah kita” ucap Sohee berdecak kagum.

“Baru segini saja kagum, cih.. Sudah ayo kita cari pintu masuknya” ucap Myungsoo yang berjalan menuju arah pintu masuk rumah diikuti adiknya yang mengagumi rumah besar ayahnya, Myungsoo memencet bel dengan malas hingga tak lama setelah memencet  bel muncullah sosok sang ayah sendiri yang sudah rapi membukakan pintu.

“Masuklah!” ucap Heechul yang kemudian masuk dan mempersilahkan kedua anaknya duduk. "Bibi Nam, tolong bawakan minum dan camilan untuk anakku"

"Baik tuan" ucap wanita paruh baya yang berusia sekitar 50 tahun itu segera mengambilkan minum dan makanan.

“Ada masalah apa sebenarnya yang ingin kau bicarakan? Aku malas jika ini mengenai pernikahanmu dengan wanita muda itu. karena bagi kami kau mau menikah atau tidak itu bukan urusan kami” celetuk Myungsoo tanpa basa-basi.

“Aku tidak membahas tentang itu, tapi aku ingin membahas mengenai karier kalian kedepannya?” sergah Heechul yang menuangkan teh kedalam cangkir anaknya, yang sudah dibawakan maid yang diperintah tadi.

“Kenapa dengan masa depan kami? Apa itu mempersulitmu.” tanya Sohee sulit mencerna kata-kata ayahnya.

“Kalian kuliah dijurusan apa? Bisnis sesuai pilihan ibu kaliankan?”

"Kenapa"/ “Untuk apa kau menanyakan hal tidak penting, buang-buang waktu saja. Kau ini seperti ibu saja selalu cerewet berkomentar, apa kalian fikir kami ini robot yang bisa kalian atur hidup kami. Asal kau tahu kami punya dunia sendiri namun kalian berdua egois memaksa kami untuk berpendidikan seperti yang kalian mau” cerca Myungsoo dengan pedas, beda dengan Sohee yang lebih kalem.

Waves of Life  [Myungzy Family] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang