Pada pagi itu,
Myungsoo masih asyik bergulung dengan selimut tebalnya karena cuaca dingin akibat hujan membuat Myungsoo makin malas bangun ditambah dia juga sudah lulus kuliah, dia masih menikmati masa libur sebelum merayu sang kakek agar memberinya pekerjaan. Sohee yang geram dengan kelakuan kakaknya itu menyusup masuk dan menarik selimut dan mengguncang bahu kakaknya tapi tak juga berhasil."Myung... bangun... Myungsoo oppa... Aish kakak kau tidur apa mati sih" ucap Sohee kesal sendiri karena sudah membangunkan kakaknya yang kebo, susah bangun. "Kim Myungsoo ceat bangun" Teriak Sohee disamping telinga Myungsoo hingga membuat Myungsoo langsung terkejut.
"Aish....... kau berisik. Kau mau memecahkan telingaku dengan berteriak-teriak begitu" bentak Myungsoo yang kini bangun dengan posisi duduk.
"Salah sendiri kau sulit dibangunkan, ini sudah yang kesekian kalinya aku membangunkanmu. Lihat ini sudah jam 7 apa kau lupa hari ini ibu menyuruh kita datang kekantor ayah jam 8 pagi. Kau ini tidur atau mati sih susah sekali bangun"
"Kau saja yang datang, aku malas menemuinya, aku mau tidur lagi" ucap Myungsoo mau merebahkan dirinya lagi namun diteriaki Sohee.
"Kyaa...... jangan tidur lagi, cepat mandi sana. Yang disuruh kesana kau bukan aku. Cepat bangun" ucap Sohee yang menarik lengan Myungsoo yang ingin tidur lagi, agar bangun dan segera mandi. " Cepat mandi aku tunggu diluar, 15 menit lagi kau harus sudah siap kalau tidak ingin diteriaki ibu juga lewat hp canggihmu" tambah Sohee yang berjalan keluar kamar kakaknya.
"Aish... Merepotkan saja" Dengan tampang malas dan acak-acakan Myungsoo menuju kamar mandi yang ada dikamarnya, dalam 10 menit dia sudah rapi dan langsung sarapan roti yang sudah tersedia dimeja. "Cepat sekali, kau mandi apa hanya cuci muka oppa sayang" sindir Sohee saat melihat kakaknya duduk dimeja makan depannya.
"Kau lihatkan rambutku ini basah, kau ini bawel sekali! Kenapa kau mengajakku kekantor pria brensek itu, aku malas kesana sebenarnya!"
"Itu pesan ibu tadi pagi sebelum berangkat kerja, waktu kelulusan kau juga mengamuk duluan sampai mendiamkan semua orang dirumah dan kerjaanmu beberapa hari ini hanya main game dan ke club tanpa memikirkan mau kerja dimana. Karena geram dengan tingkahmu ibu mengadukanmu ke ayah dan kakek makanya kau disuruh kekantor ayah pagi ini"
"Aish... Merepotkan. Kenapa tidak kau saja yang bekerja dengan pria brengsek itu. Aku bisa menghasilkan uang dengan pekerjaanku dicafe"
"Kau ini anak laki-laki jadi kau itu lebih berhak mewarisi semua hotel dan perusahaan ayah daripada aku, aku itu mudah mungkin akan mulai membantu ibu dibutik atau dikantor ayah bersamamu"
"Seperti hanya aku saja anak pria brengsek itu, dia banyak wanita bukankah berarti dia banyak anak juga. Sial!"
"Daripada banyak mengeluh lebih baik cepat habiskan sarapanmu dan kita berangkat ke kantor ayah. Lama-lama aku ingin sekali menimpuk sikap menyebalkanmu"
"Cerewet"
Dengan setengah hati Myungsoo berjalan mengikuti langkah adiknya keluar rumah untuk memasuki mobil SUV pemberian kakeknya dan menjalankannya keluar rumah menuju jalan raya yang sudah padat kendaraan berlalu lalang, sampai didepan kantor ayahnya pun dia enggan untuk keluar dari mobilnya tapi tentu saja paksaan sang adik yang berhasil membuatnya mengalah dan mau masuk kekantor ayahnya. Merekapun memasuki ruangan ayahnya setelah recepsionis depan msnghubungi seketaris pribadi ayahnya."Silahkan masuk tuan muda nona muda, pak direktur sudah menunggu kalian sejak tadi" ucap seketaris itu, tanpa banyak kata Myungsoo dan sohee langsung masuk keruangan ayahnya.
"Terima kasih"
"Akhirnya kalian brdua datang juga, ayah sudah menunggu kalian sejak tadi" ucap Heechul yang bangkit dari duduknya, setelah sang seketaris membawa kedua anaknya masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waves of Life [Myungzy Family] √
RomanceArea dewasa 21+ berisi pengalaman hidup sebuah keluarga. Bae Suzy berperan menjadi wanita yang dipilihkan Hyori agar mendekati putranya yang playboy bernama Kim Myungsoo. Mereka yang sering terlibat perdebatan, namun siapa yang akan menduga jika per...