ㅡ 06 Berusaha saling menguatkan

9.9K 1.2K 94
                                    

ㅡ 💌 ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡ 💌 ㅡ

Semuanya sudah terencana. Kini Wonwoo berada di belakang boncengan Mingyu untuk pergi ketempat pengguguran kandungan.

Tempatnya ada di salah satu gang sempit. Masih di daerah tempat tinggal Mingyu. Wonwoo merasakan aura tidak mengenakkan sedari tadi. Setelah turun dari motor Mingyu pun Wonwoo tak mampu menahan rasa gelisahnya.

Kebetulan di tempat itu ada seorang penjual jus. Dan Mingyu berinisiatif untuk memesankan jus strawberry untuknya dan untuk Wonwoo.

Mata rubah Wonwoo melirik tempat yang akan ia sambangi bersama Mingyu. Maniknya tanpa sengaja bersibobrok dengan manik salah satu pasien yang sedang menunggu giliran masuk.

Wonwoo meneguk ludahnya kasar. Ia sungguh takut sekarang. Namun ini adalah satu-satunya jalan agar ia terbebas dari masalah ini.

Walau caranya sangat salah. Wonwoo mengakuinya.

Netranya kemudian teralihkan pada blender yang sedang menghancurkan buah strawberry tadi, membuat air yang semula putih bening berubah menjadi warna merah pekat.

Sekali lagi Wonwoo meneguk ludahnya sendiri. Ia berdiri dengan tak nyaman ditempatnya. Bayangan-bayangan tak menyenangkan terus saja menggerogoti pikirannya.

Dan saat Mingyu menghampirinya, Wonwoo dengan segera berjalan cepat kearah lain. Mingyu langsung saja memanggil nama Wonwoo dan menghentikan langkahnya saat Wonwoo pun berhenti berjalan.

Ia bertanya dengan alis yang bertaut. "Hei, mau kemana?"

Wonwoo tak menjawab pertanyaan Mingyu padanya. Ia malah menarik tangan kanan Mingyu dan itu berhasil mencetak raut kebingungan yang makin jelas terpatri di wajah tampan Mingyu.

"Nu, apaansih?"

Wonwoo membawa tangan Mingyu keatas perutnya. "Kamu bisa ngerasain ada kehidupan lain disini?" tanyanya pada Mingyu.

Sebuah gelengan Wonwoo dapatkan.

Lelaki manis itu menggigit bibirnya gusar. Berusaha mencoba agar tidak menangis. Wonwoo tidak ingin terlihat lemah dihadapan Mingyu.

Manik indahnya bergulir kesegala arah. Ia kembali membuka mulutnya untuk berbicara. Sejenak ia menghela nafas berat.

"Dulu.. Waktu Mama hamil Somi, gue sering banget main sama dia. Gue sering nyanyi, gue sering ngusapin, gue bacain cerita danㅡSomi selalu ngerespon di dalem perut Mama. Dia selalu gerak.."

Mingyu menghela nafas panjang. "Ya terus sekarang kamu maunya apa?"

"Aku juga gak tau, Lang. Aku bingung!!" Wonwoo menggeleng dan berujar dengan penuh nada frustrasi.

"Tapi aku gak mungkin kalo harus bunuh dia, aku gak bisa.." tanpa sadar setetes air mata jatuh dari manik rubahnya.

"Aku serius Nu," Mingyu menatap dalam iris Wonwoo dihadapannya. Hatinya sakit saat melihat Wonwoo sedang berusaha menahan tangis. "Tentang malam itu, aku bener-bener serius gak akan ninggalin kamu lagi."

Dumb Litty » Meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang